Perbedaan Jihad dan Terorisme

Senada dengan pernyataan tersebut tokoh agam dalam menangkal bahya terorisme memegang peranan penting. Mereka memberikan pemikiran atau pengubahan pola pikir keagamaan umat Islam. Tokoh agama dituntut agar mereka ikut andil dalam memberikan pencerahan pemikiran kepada masyarakat tentang bahaya terorisme sebagai kelangsungan kehidupan bangsa dan bernegara. Merka juga harus bisa menjadi perekat di antara umat yang berbeda agama. Rendahnya rasa tanggung jawab sosial tokoh agama dalam membangun kerukunan umat beragama akan melahirkan gesekan-gesekan internal umat beragama. Dari situ pula radikalisme agama muncul. Oleh sebab itu, tokoh agama mesti menjadi perekat dan pemersatu umat beragama sehingga radikalisme agama bisa diredam. 28 Dengan demikian cara untuk menangkal bahaya terorisme. Perlu adanya strategi yang akurat, dengan menetapkan hukuman khusus untuk pelaku teror, melawan dengan sikap yang tenang dan dewasa tidak perlu dengan kekerasan, sikap masyarakat yang kritis dalam menyikapi bahay terorisme dan spresiasi kepada pihak terkait dalam menangkal bahya terorisme, dan peranan tokoh agama atau guru pendidikan agama Islam, untuk dapat memberikan pencerahan terhadap sikap dan radiklisme agama yang terarah kepada aksi teror. 3. Peranan Guru PAI dalam Menangkal Bahaya Terorisme Pendidikan agama Islam memegang peranan penting untuk dapat mencegah bahaya terorisme yang sedang marak terjadi, bahaya yang ditimbulakn para pelaku terorisme bukan hanya terhadap Negara dan Agama akan tetapi di kalang remaja, pemuda-pemuda Islam banyak yang terekrut gerakan terorisme, sebahagian besar para pelaku terorisme ini adalah pemuda-pemuda Islam. Pentingnya pendidikan Agama Islam berperan terhadap bahaya terorisme adalah karena mereka para pendidik yang dapat memberikan pencerahan pemikiran atau pengubahan pola pikir keagamaan umat Islam yang radikal, 28 Wawan H. Perwanto, Terorisme Undercover, Jakarta: CMB Press, 2007, h. 226 peranan pendidikan agama Islam penting untuk membentengi umat Islam dari gerakan terorisme yang berbahaya ini terutama dalam mencegah masuknya terorisme kepada pendidikan di Sekolah-sekolah, karena tidak sedikit pemuda di Indonesia ini terlibat kasus terorisme. 29 Persoalan ini tentuny tidaklah mudah, sekali lagi bahwa tindak kejahatan terorisme suatu keyakinan seseorang berbuat yang tujuannya untuk mempertahankan eksistensi individual yang tidak akan berhenti apabila mereka belum puas akan memberantas orang-orang non-Muslim, selagi masih banyak orang no-Muslim di Indonesia maka tak terhentilah langkah terorisme ini untuk bertindak, akan tetapi tindakannya selama ini selalu membuat masyarakat resah, karena damapak dari aksi-alsi terorisme ini bukan hanya korban dari kalangan oran-orang non-Muslim saja tapi orang Muslimpun terkena imbasnya. Dampak yang timbul pada orang-orang islam itu adalah mereka yang terkena korban terorisme kehilang harta benda, keyakinan agamanya, harapan mesadepannya. Keseriusan dalam menangani masalah terorisme ini memang harus dilakukan saat ini juga sebelum mereka merekrut umat islam yang tak bersalah menjadi teroris. Kaitanya dengan pendidik Islam karena segala aksi yang dilakukan para pelaku terorisme ini diakit-kaitkan dengan Islam yang mengatas namakan Jihad, dan yang membuat pemikiran saya tebesat adalah pelaku terorisme kebanyakan pemuda-pemuda Muslim, maka dari itu pendidikan Islam perlu berperan dalam hal ini demi masa depan para pemuda-pemuda bangsa khususnya yang masih di bangku sekolah menengah atas yang masih butuh pemahaman agama yang dalam dengan ini maka guru PAI haru mempunyai tujuan dan fungsi untuk mengoptimalkan peranananya sebagai guru PAI:

a. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMA

Dalam kurikulum 1994 disebutkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam di SMA adalah meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, 29 Wawan Purwanto, Terorisme Underrcover, Jkarta, Cipta Mandiri Bangsa: 2007 , h.261