Pembatasan Masalah Perumusan masalah

Surgawi. Sejarah mencatat bahwa ternyata tidak ada dampak politik yang berarti, sebagai hasil dari terorisme yang mereka lakukan itu. 7 Pelaku teror bisa berbuat apa saja yang diinginkan, apabila mereka terancam tindak pidana atau hukum sosial pelaku dapat menyamar sebagai apa saja yang terpenting tidak dapat dikenali orang lain. Dengan demikian, terorisme dari dulu sudah ada dan tindakannyapun sampai sekarang masih terjadi, seperti peledakan bom di gedung-gedung, tempat peribadatan dll, penembakan, kekerasan, perampasa dan ancaman. Ini semua terjadi samapai sekarang, artinya tindakan terorisme mempunya misi yang kongkrit dalam melakukan segala hal demi kepentingan mereka dan tidak memikirkan sesama manusia melalui sejarah inilah kita bisa mengetahui bagaimana perjalanan terorisme dan segala tindakan yang tidak keprimanusiaannya dari abad ke-11 hingga sekarang ini.

2. Karakteristik Terorisme

Menurut terrorism Act 2000 UK, terorisme mengandung arti sebagai penggunaan atau ancaman tindakan dengan ciri-ciri: a. Aksi yang melibatkan kekekrasan serius terhadap seseorang , kerugian berat terhadap harta benda, membahayakan kehidupan seseorang, bukan kehidupan orang yang melakukan tindakan, menciptakan resikoserius bagi kesehatan atau keselamatan publik tertentu. b. Penggunaan atau ancaman didesain untuk mempengaruhi pemerintah atau untuk mengintimidasi publik atau bagian tertentu dari publik. c. Penggunaan atau ancaman dibuat dengan tujuan politik, agama, atau ideologi d. Pengguna atau ancaman yang masuk dalam suseksi yang melibatkan senjata api dan bahan peledak. 8 Senada dengan itu, Majelis Ulama Indonesia MUI mengemukakan ciri-ciri terorisme sebagai berikut: 7 Hendropriyono A.M. Terorisme Fundamentalis Kristen, Yahudi, dan Islam, Jakarta: PT Kompas Media Masa, 2009, h.57-58 8 Abdul Wahid, Dkk, Kejahatan Terorisme, Bandung: PT Refika Aditama, 2004, h. 34 a. Sifatnya merusak ifsad dan anarkis chaos faudha. b. Tujuannya untuk menciptakan rasa takut danatau menghancurkan pihak lain. c. Dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas. 9 Dengan demikian perbuatan merusak, anarkis, menciptakan rasa takut, dan melibatkan senjata api dan bahan peledak, semua itu merupakan ciri khas pelaku teror atau terorisme yang dilakukan tanpa aturan dan sasaran tanpa batas. Sedangkan menurut Abdul Wahid ciri pengidentifikasi terorisme akan dapat memeberikan pengenalan yang tunggal dan solid mengenai terorisme, agar mudah dapat dikenal dalam konteks operasinya. Maka paling tidak ada beberapa ciri identifikasi terorisme: a. Apapun metode yang digunakan ia merupakan suatu bentuk penggunaan kekekrasan oleh suatu kelompok, untuk menekankan pemerintah masyarakat. Setiap langkah aksi terorisme pasti memiliki efek yang diharapkan yaitu: usahakan untuk mengalihkan perhatian, membuat suasana ketakutan dan kekacauan, terjadi aksi balas dendam antar kelompok. Dan saling tuding anatara elit politik yang bertentangan b. Spektrum motivasi yang melatarbelakangi gerakan dan aksinya memiliki spektrum yang beragam. c. Merupakan komunitas yang sangat spesifik dalam artian ada semacam komunitas manusia yang terus menerus dicaci maki, ditekan atau didorong wibawanya. 10 Senada dengan itu, Paul Wilkinson, mengemukakan ciri-ciri terorisme sebagai berikut: a. Terorisme epifenomenal teror dari bawah, merupakan jenis teror dengan ciri-ciri tak terencana, rapi, dan terjadi dalam konteks perjuangan yang sengit b. Terorisme revolusioner, merupakan jenis teror yang bertujuan revolusi atau perubahan radikal atas sistem yang ada dengan ciri-ciri selalu merupakan fenomena kelompok, struktur kepemimpinan, program, ideologi, konspirasi. 9 http:www.erlanggashop.combukuensiklopedia-islamhimpunan-fatwa-mui493-21460, di akses: tgl 4 januari 2014 10 Op.cit, h. 36