Peranan guru sebagai pembimbing

3. Peranan guru dalam menangkal bahaya terorisme di SMAN 9 Tangerang Selatan dalam metelakukan pembinaan sudah efektif, karena dalam mengajak dan memberikan pengetahuan terhadap pengaruh-pengaruh yang anak didik tidak mengerti tentang bahaya terorisme atau aliran-aliran yang menyimpang dari syariat Islam. 2 4. Dana peranan guru dalam menangkal bahaya terorisme di SMAN 9 Tangerang Selatan dalam melakukan pengawasan terhadap siswa sudah efektif. Karena dalam mengawasi tingkah laku siswa sudah efektif dengan memonitoring siswa, mengontrol guru-guru ngaji dalam kegiatan kerohanian, dan menekankan kepada para siswa untuk berhati-hati dalam bergaul. 3 Dari hasil temuan tersebut akhirnya dapat penulis ambil kesimpulan bahwa peranan guru pendidikan agama Islam dalam menangal bahaya terorisme sudah baik, artinya pengalaman siswa selama ini tentang bahaya terorisme sudah baik untuk tidak terpengaruh oleh doktrin-doktrin bahay yang dilakukan terorisme yang selama ini mengincar para remaja untuk bergabung dengan terorisme. Itu semua dilakukan dengan baik guru mata pelajaran agama Islam. Semua ini karena peranan guru pendidikan agama Islam dalam mengajara atau memberikan pengetahuan tentang bahya terorisme di SMAN 9 terarah kepada siswa, selain itu peranan guru pendidikan agama Islam dalam membimnbing siswa untuk menjauhi bahaya terorisme sudah terlaksana dengan baik, peranan guru pendidikan agama Islam dalam membimbing untuk mengetahui ciri-ciri dan bahaya terorisme sudah baik, peranan guru pendidikan agama Islam dalam pengawasan untuk selalu mewaspadai pergaulan, dan kegiatan kerohanian di sekolah untuk menghindari semua apa yang terkait dengan bahaya terorisme sudah baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang penulis telah simpulkan, dengan tidak bermaksud menggurui maka penulis mencoba memberikan beberapa saran yang sifatnya membangun untuk kepala sekolah SMAN 9, guru PAI SMAN 9, dan siswa SMA 9, dengan saran yang akan penulis kemukakan berharap SMA Negeri 9 Tangerang Selatan bebas dari bahaya terorisme: 2 Ibid. 3 Ibid 1. Untuk Kepala Sekolah a. Mengenai maslah bahaya terorisme, kepala sekolah mempunyai andil besar terhadap kurikulum pendidikan agama Islam, hendaknya kepala sekolah perlu banyak melakukan peninjauan kembali pada isi materi pendidikan agama Islam khususnya materi akidah yang dapat mengacau pada pemahaman bahaya terorisme. b. Hendaknya kepala sekolah meninjau lebih ketat masuknya orang-orang yang berkepentingan untuk datang kesekolah dengan cara menghimbau para petugas satpam untuk menanyakan identitas setiap orang baru yang datang kesekolah. c. Menghimbau guru agar selalu memperhatikan tingkah laku peserta didik di sekolah, di kelas, maupun di luar jam pelajaran. d. Mengingat maslah terorisme sangat berbahaya pengaruhnya dikalangan pelajar maka menurut penulis, kalau memang memungkinkan di terapkannya kurikulum anti terorisme, maka kebijakan yang perlu di ambil kepala sekolah adalah menerapkan kurikulum tentang terorisme disekolah SMAN 9 Tangerang Selatan. 2. Untuk Guru Pendidikan Agama Islam a. Hendaknya guru PAI lebih mengajarkan materi-materi pendidikan agama Islam dikaitkan kepada fenomena-fenomena kontemporer yang rasional yang bisa di mengerti oleh para peserta didik karena usia siswa tingkat menengah atas banyak mempunyai rasa ingin tahu yang berlebihan, apabila guru PAI tidak bisa menjelaskan dengan teliti bisa-bisa siswa bingung dengan apa yang dijelaskan guru PAI, bahkan bisa jadi menimbulkan pikiran-pikiran yang menyimpang terutama dalam menjelaskan materi tentang akidah. b. Mengenai masalah bahaya terorisme, mungkin bisa dilakukan sosialisasi seminggu sekali atau sebulan sekali kepada peserta didik untuk pencegahan adanya pemikiran-pemikiran yang menyimpang karena bisa saja salah satu murid ada yang terpengaruh oleh ideologi terorisme. 3. Untuk Siswa a. Selain siswa belajar agama Islam di sekolah, siswa juga perlu banyak membaca buku-buku agama Islam agar pengetahuan tentang Islam lebih mendalam. Sehingga tidak ada keraguan untuk menjalankan ibadah terutama memahami akidah. b. Siswa harus pandai bergaul dengan orang lain, dan harus mewaspadai orang lain yang belum jelas identitasnya. c. Siswa juga perlu banyak sharing berkumpul dengan para tokoh agama Islam di masyarakat, entah itu melalu ikatan remaja Masji atau majlis lainnya.