mentabulasikan atau memindahkan jawaban responden dalam tabel kemudian dicari prsentase untuk dianalisa dan diprosentasikan.
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan teknik persentase, dengan rumus:
F = Frekuensi yang sedang dicari
N = jumlah frekuensibanyaknya individu.
Setelah tabulasi data selesai dikerjakan, tahap selanjutnya adalah analisa data. Untuk analisa data mengacu pada pedoman di bawah ini:
Tabel 3.4 Analisa Data
Presentase Penafsiran
100 90-99
60-89 51-59
50 40-49
10-39 1-9
Seluruhnya Hampir Seluruhnya
Sebagian Besar Lebih dari setengah
Setengahnya Hampir setengahnya
Sebagian kecil Sedikit sekali
Tidak sama sekali
45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMAN 9 Tangerang Selatan
1. Lokasi Penelitian
SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan berlokasi di Jalan Hidup Baru No.31 Serua, Ciputat, sebagai SMA Model SKM-PBKL-PSB di Kota Tangerang
Selatan.
2. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan yang dahulunya bernama SMA Negeri 4 Ciputat, merupakan SMA Negeri yang didirikan berdasarkan Keputusan
Bupati Tangerang, No.421Kep.134-HUK2006 tertanggal 26 April 2006. Sesuai dengan Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan No. 10 Tahun 2009 tertanggal 25
Mei 2009 tentang Perubahan Nama Sekolah pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Negeri SDN, Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN, dan Sekolah
Menengah Atas Negeri SMAN, dan Sekolah Menengah Kejuruan SMKN dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Maka SMA Negeri 4 Ciputat
berubah menjadi SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan yang berlokasi di Jl. Hidup Baru No. 31 Serua
– Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.
SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan sebelum menjadi SMA Model SKM- PBKL-PSB di Kota Tangerang Selatan, berstatus sebagai salah satu dari empat
sekolah baru yang berdiri pada tahun 2006, untuk menjadi sekolah yang dikenal dan dapat bersaing dengan sekolah lama di Kota Tangerang Selatan, SMA Negeri
9 Kota Tangerang Selatan melakukan berbagai inovasi pembelajaran antara lain : a.
Sebagai sekolah pertama yang menyelenggarakan Layanan Khusus SLS Student Learning Service dalam bentuk individu dan
kelompok. b.
Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Moral dan Ahlak Mulia dan sebagai penggagas sekolah berpendidikan karakter melalui training
ESQ di lingkungan Tangerang Selatan. c.
Moving Class. d.
Melaksanakan program Agro Sains Garden sebagai implementasi Program SBLH.
Pada tahun 2009, SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan terakreditasi “A” Unggul dengan jumlah nilai 95,26 sesuai dengan SK Badan Akreditasi Nasional
Nomor : 10 BAP-SM-SKX2009 dan Piagam Akreditasi dengan Nomor : 28.00.SMAMA.045.09. Kemudian di tahun 2010 SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan diverifikasi oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan ditetapkan sebagai SMA Model SKM-PBKL-PSB dari 132 sekolah di seluruh Indonesia dengan penyelenggara Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
PBKL sesuai dengan SK Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor : 961C.C4LK2010, dan di
tahun 2011 SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan diresmikan oleh Walikota Tangerang Selatan sebagai Sekolah Berbudaya Lingkungan Hidup SBLH di
Kota Tangerang Selatan.
3. Visi, Misi, Tujuan SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
a. Visi
Mewujudkan Insan yang berkarakter Positif, Kreatif, Inovatif, dan menguasai IPTEK yang berbudaya lingkungan, serta bangga sebagai
Bangsa Indonesia. b.
Misi 1
Menumbuh kembangkan kultur positif berlandaskan IMTAK. 2
Membudayakan sikap kreatif, inovatif, menguasai IPTEK, dan peduli lingkungan.
3 Mewujudkan Life-skill peserta didik dengan memberdayakan
Multiple-Intelegence. 4
Memanfaatkan Lingkungan dan Information Communication Technology ICT sebagai Media Pembelajaran.
5 Menjadikan peserta didik sebagai bagian dari komunitas global
yang mampu bekerjasama secara individu maupun kelompok. c.
Tujuan 1
Menghasilkan insan cerdas, insan kamil dan paripurna serta meningkatkan kuantitas lulusan yang diterima di PTN setiap
tahun. 2
Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter dan penyadaran berbudaya lingkungan hidup.
3 Memiliki kurikulum diversifikasi yang mengedepankan nilai-nilai
budaya karakter dan lingkungan serta berbasis ICT. 4
Mewujudkan life skill peserta didik dengan memberdayakan multiple-intelligence melalui proses pembelajaran yang bersifat
kontekstual. 5
Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam melaksanakan kerangka moral, legal dan etika bekerja yang
berkaitan dengan profesi pendidik.