Pengertian Pendidikan Agama Islam Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama islam

a Dasar ideal b Dasar structuralkonstitusional c Dasar opasional 2 Segi Religius Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran islam. 3 Aspek Psikologis Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. 47

5. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah “hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya ”. 48 Sedangkan Syaiful Bahri mendefinisikan prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan baik secara individu maupun kelompok ”. 49 Jadi yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil pencapaian tertentu dalam suatu usahakegiatan yang dilakukan oleh seseorang baik individu maupun kelompok. Adapun mengenai pengertian belajar terdapat beberapa pendapat di antaranya: 1. Cronbach memberikan definisi belajar yaitu “Learning is shown by change in behavior as a result of experience”. 2. Harold Spers memberikan batasan pengertian belajar yaitu “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. 3. Geoch mengatakan belajar adalah “Learning as a change in performance as a result of practic e”. 50 47 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis..., h.132-133 48 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet.3, h. 895 49 Syaiful Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1991, h.19 50 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. RajaGrafindo Persada, 2003, Cet. 10, h.20 Dari ketiga definisi di atas maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan “perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya, juga belajar itu lebih baik kalau subjek belajar itu mengalami atau melakukannya. Jadi tidak bersifat verbalistik ”. 51 Sedangkan pengertian belajar menurut Oemar Hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihanlatihan pembentukan kebiasan secara otomatis dan seterusnya. 52 Jadi yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang didapat melalui pengalaman dan latihan baik perubahan tersebut berupa sikap, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sebagainya. Menurut Tohirin prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Akan tetapi mengenai apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutnya dengan istilah hasil belajar. Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator prestasi belajar. Artinya prestasi belajar harus mencakup aspek aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 53 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah sebuah tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajar dari suatu kegiatan atau usaha keras yang telah dilakukannya baik secara individu maupun kelompok, yang umumnya dinyatakan dalam bentuk skor nilai 51 Ibid 52 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar….., h.27-28 53 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…….., h.151