Hasil Penelitian yang Relevan

Tegallega Cidodol Sukabumi, Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua bentuk metode penelitian. Pertama, penulis menggunakan metode penelitian library research, melalui penelitian ini penulis berusaha mengkaji buku-buku serta tulisan ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Kedua, menggunakan penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui angket yang diberikan kepada peserta didik kelas VII dan VIII yang dipilih secara acak, kemudian dengan observasi, wawancara dan dengan studi dokumentasi. Setelah data-data tersebut diperoleh, penulis menganalisis data dan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus product momen dan menggunakan rumus Koefisien Determinasi untuk mengetahui kontribusi kedua Variabel X dan Y. Selanjutnya penulis menyimpulkan hasil penelitian dalam bentuk analisis interpretasi data. Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme guru dalam bidang studi Fiqih dengan prestasi belajar siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Kontribusi profesionalisme guru Fiqih terhadap prestasi belajar siswa adalah 50. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi ditentukan atau dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme guru sebanyak 50, dan 50 lagi ditentukan oleh faktor yang lain. Jika merujuk pada kisi-kisi angket pada penelitia relevan diatas, penulis menemukan nilai angket yang menilai pada proses pembelajaran saja, lalu penulis juga menemukan bahwa angket yang dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang tertulis pada RPP. 2. Ropiyah dengan judul Hubungan Propesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar siwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru PAI dengan prestasi belajar PAI siswa SMPN 1 Kosambi Tangerang. Penelitian ini hanya tertuju dengan mata pelajaran PAI pada bidang studi aqidah akhlak saja. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis pendekatan korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel dan menjelaskan hasil penelitian tersebut secara deskriptif. Melalui penyebaran angket kapada 39 responden kelas VIII-8 diketahui bahwa profesionalisme guru PAI mempengaruhi prestasi belajar PAI siswa sebesar 0,445.yang terletak pada indeks korelasi antara 0,40-0,70. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa profesionalisme guru PAI di SMPN 1 Kosambi Tangerang terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar PAI siswa, dan termasuk pada kategori sedang atau cukup, hal ini dapat dilihat r hitung pada sebesar 0,445. Sehingga r xy yang besarnya 0,445 r tabel baik pada taraf 5 yaitu 0,325 maupun pada taraf 1 yaitu 0,418. Dengan demikian r hitung r table maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Setelah peneliti baca yang membedakan penelitian ini angket dan mata pelajarannya, angket yang ditanyakan tentang pemahaman siswa saja dalam menerima pelajaran dari guru tersebut dan pelajarang yang ditanyakan hanya pelajaran aqidah akhlak. Sedangkan peneliti isi angketnya menanyakan tentang kepribadian, sosial, pedagogik, dan keprofesionalan guru dalam menagajar dan membimbing siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.

C. Kerangka Berfikir

Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan, karena di samping harus menguasai materi ajar yang akan diberikan kepada peserta didik, secara akademis guru tersebut juga harus menempuh jenjang pendidikan keguruan. Jadi dapat dikatakan bahwa guru memiliki syarat- syarat tersendiri yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan menggeluti profesi ini. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan saat ini adalah banyaknya anggota masyarakat yang beralih ke profesi ini, namun sangat sedikit diantara mereka yang benar-benar berkompeten di bidangnya atau dengan kata lain belum menjadi guru yang profesional. Hal ini dapat dilihat pada mutu pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Oleh sebab itu, untuk mutu pendidikan yang lebih baik dibutuhkan pendidik yang benar-benar berkompeten di bidangnya yang tidak hanya sekedar menyandang profesi sebagai guru saja, dalam arti mengajar hanya untuk menjalankan tugas sebagai guru tanpa adanya feed back dari peserta didik, akan tetapi seorang guru yang profesional tidak hanya baik dalam menyampaikan materi, mengelola kelas dan sebagainya melainkan guru tersebut juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap amanah yang diembannya demi keberhasilan peserta didik dan pendidikan yang lebih berkualitas tentunya. Dengan demikian jika proses pembelajaran yang disajikan guru PAI berjalan dengan baik maka hal ini akan berdampak positif pula pada persepsi siswa terhadap kinerja guru tersebut, walaupun pada dasarnya setiap siswa akan memiliki persepsi yang berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya, akan tetapi mengingat pentingnya persepsi siswa dalam hal ini, maka akan sangat membantu untuk mengetahui kualitas pengajaran dan kinerja guru tersebut dalam mengemban profesinya. Sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar dan berprestasi, karena seorang guru yang profesional akan mampu menyajikan materi pembelajaran dengan baik dan menyenangkan yang tidak hanya berorientasi pada ketuntasan belajar saja tetapi juga pada proses tumbuh kembang potensi peserta didik yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik menuju ke arah kedewasaan. Dengan demikian penulis mengemukakan bahwa, diduga terdapat hubungan antara profesionalisme guru PAI dengan prestasi belajar PAI siswa.