Pengertian Profesionalisme Guru Kajian Teori

d. Kompetensi Sosial Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserte didik, dan masyarakat sekitar. 18 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah orang dewasa yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap peserta didik dalam hal mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan jasmani maupun rohani menuju kearah kedewasaannya. Sedangkan istilah profesionalisme berasal dari kata profession. Profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain profesi dapat diartikan sebagai “suatu bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkannya ”. 19 Sedangkan menurut Sudarwan Danim “Profesionalisme berasal dari kata bahasa Inggris profesionalism yang secara leksikal berarti sifat profesional ”. 20 Adapun menurut Webstar sebagaimana yang dikutip oleh Kunandar, “profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang insetif ”. 21 Berdasarkan definisi di atas data disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bidang profesi yang ditekuni oleh seseorang berbekal dengan 18 Ibid., h. 173 19 M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995, Cet. 3, h. 105 20 Sudarwan Danim, Visi Baru Menejemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, Cet. 3 h. 92 21 Kunandar, Guru Profesional Implemenasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persa, 2007, h. 45 ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus serta ahli dibidangnya. Jadi yang dimaksud profesionalisme guru adalah kualitas suatu bidang profesi keguruan yang ditekuni oleh seseorang, dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus serta ahli dalam bidangnya yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan khusus sesuai dengan prosedur akademis yang berlaku. Dengan demikian, dapat dikaitkan bahwa profesi apapun terlebih guru sebagai pendidik tetap dituntut adanya profesionalitas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Hal ini sebagaimana firman Allah swt:                   “dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya .”Qs. Al-Israa’: 36 22 Ayat di atas mengindikasikan bahwa pentingnya sebuah profesionalitas dalam suatu profesi, karena apa yang diemban oleh seseorang baik itu guru maupun profesi lainnya akan dimintai pertanggung jawaban terhadap apa yang menjadi tugasnya. Oleh karena itu, tugas guru tak ubahnya seperti tugas seorang dokter, yang menjalankan tugasnya tidak diserahkan, diwakilkan kepada yang bukan ahlinya, sebab jika tugas ini diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. 23

2. Syarat-syarat Profesionalisme Guru

Menjadi seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum seseorang menyandang profesi ini, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan persyaratan menjadi guru, 22 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahan, h. 285 23 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997, Cet. 8, h. 1 terlebih menjadi guru profesional disamping harus memahami dan menguasai teknikmetode pembelajaran, guru tersebut harus juga memiliki kepribadian yang baik sebagai cerminan teladan bagi peserta didiknya. Hal ini dianggap penting karena mengingat profesi guru saat ini banyak diminati oleh kalangan masyarakat, akan tetapi sangat sedikit diantara mereka yang benar-benar kompeten dibidangnya. Dengan kata lain sosok guru yang profesional masih sangat terbatas dan dibutuhkan pula keberadaannya sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas. Menurut Oemar Hamalik, persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional meliputi: 1 Memiliki bakat menjadi guru, 2 Memiliki keahlian sebagai guru, 3 Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi, 4 Memiliki mental yang sehat, 5 Berbadan sehat, 6 Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, 7 Guru adalah manusia yang berjiwa Nasionalis, 8 Guru adalah seorang warga yang baik. 24 Menurut Al-Ghazali dalam kitab Ihya „Ulumuddin sebagaimana yang dikutip oleh Asrorun Ni’am Shaleh menyatakan bahwa, Al-Ghazali memberikan batasan yang ketat bagi profesi pendidikan sebagai prasyarat yang harus dipenuhi diantaranya: a. Pendidik harus mempunyai sifat kasih sayang terhadap anak didik serta mampu memperlakukan mereka sebagai anak sendiri. Sifat kasih sayang pendidik pada akhirnya akan melahirkan keakraban, percaya diri dan ketentraman dalam belajar. Suasana yang kondusif inilah yang mempermudah proses transformasi dan transfer ilmu pengetahuan. b. Pendidik melakukan aktifitas karena Allah swt. Artinya pendidik tidak melakukan komersialisasi dunia pendidikan. Dunia pendidikan adalah sarana transfer ilmu pengetahuan yang merupakan kewajiban bagi setiap orang yang berilmu. 24 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 118