Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

14

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Profesionalisme Guru

Dalam pembahasan profesionalisme guru ini, selain membahas mengenai pengertian profesionalisme guru, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Karena seorang guru yang profesional tentunya harus memiliki kompetensi profesional. Dalam buku yang ditulis oleh E. Mulyasa, kompetensi yang harus dimiliki seorang guru itu mencakup empat aspek sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemapuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 15 b. Kompetensi Kepribadian Yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. 16 c. Kompetensi Profesional Yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 17 15 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosda Karya: Bandung, 2008, Cet. Ke-3, h.75. 16 Ibid., h. 117 17 Ibid., h. 135 d. Kompetensi Sosial Yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserte didik, dan masyarakat sekitar. 18 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan guru adalah orang dewasa yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap peserta didik dalam hal mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan jasmani maupun rohani menuju kearah kedewasaannya. Sedangkan istilah profesionalisme berasal dari kata profession. Profession mengandung arti yang sama dengan kata occupation atau pekerjaan yang memerlukan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau latihan khusus. Dengan kata lain profesi dapat diartikan sebagai “suatu bidang keahlian yang khusus untuk menangani lapangan kerja tertentu yang membutuhkannya ”. 19 Sedangkan menurut Sudarwan Danim “Profesionalisme berasal dari kata bahasa Inggris profesionalism yang secara leksikal berarti sifat profesional ”. 20 Adapun menurut Webstar sebagaimana yang dikutip oleh Kunandar, “profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang insetif ”. 21 Berdasarkan definisi di atas data disimpulkan bahwa profesionalisme adalah suatu bidang profesi yang ditekuni oleh seseorang berbekal dengan 18 Ibid., h. 173 19 M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995, Cet. 3, h. 105 20 Sudarwan Danim, Visi Baru Menejemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, Cet. 3 h. 92 21 Kunandar, Guru Profesional Implemenasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persa, 2007, h. 45