Pengertian Prestasi Belajar Prestasi Belajar

Dari ketiga definisi di atas maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan “perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya, juga belajar itu lebih baik kalau subjek belajar itu mengalami atau melakukannya. Jadi tidak bersifat verbalistik ”. 51 Sedangkan pengertian belajar menurut Oemar Hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing. Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain tentang belajar, yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah latihanlatihan pembentukan kebiasan secara otomatis dan seterusnya. 52 Jadi yang dimaksud dengan belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang didapat melalui pengalaman dan latihan baik perubahan tersebut berupa sikap, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sebagainya. Menurut Tohirin prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Akan tetapi mengenai apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutnya dengan istilah hasil belajar. Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator prestasi belajar. Artinya prestasi belajar harus mencakup aspek aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 53 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, prestasi belajar adalah sebuah tingkat keberhasilan peserta didik dalam belajar dari suatu kegiatan atau usaha keras yang telah dilakukannya baik secara individu maupun kelompok, yang umumnya dinyatakan dalam bentuk skor nilai 51 Ibid 52 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar….., h.27-28 53 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam…….., h.151 dan pencapaian tersebut mengacu pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perstasi Belajar

Menurut Abu Ahmadi dan Joko Sutarno faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor eksternal. yang termasuk faktor internal yaitu: a. Faktor jasmaniah, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya: penglihatan, pendengaran dan struktur tubuh. b. Faktor psikologis antara lain: 1 Faktor interaktif yang meliputi: a Faktor potensial kecerdasan dan bakat. b Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki. 2 Faktor non interaktif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. c. Faktor kamatangan fisik maupun psikis Adapun yang termasuk faktor eksternal antara lain: 1 Faktor sosial terdiri dari: a Lingkungan keluarga. b Lingkungan sekolah. c Lingkungan masyarakat. d Lingkungan kelompok. 2 Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. 3 Faktor lingkungan seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. 4 Faktor lingkungan spiritual agama. 54 Faktor external: 1 Faktor Non sosial Factor non sosial yaitu yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar yang berhubungan dengan lingkungan maupun alat-alat yang dipakai untuk belajar seperti keadaan suhu, udara, cuaca, waktu, tempat, alat, alat peraga, buku-buku dan alat tulis lainnya. 2 Factor Sosial Faktor sosial yaitu factor yang berhubungan dengan manusia, baik manusia itu hadir ataupun tidak hadir.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Diana Maya Shofiana dengan judul Profesionalisme Guru dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar Siswa di MTS Al- Jamii’ 54 Abu Ahmadi dan Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, cet.2, h.138 Tegallega Cidodol Sukabumi, Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua bentuk metode penelitian. Pertama, penulis menggunakan metode penelitian library research, melalui penelitian ini penulis berusaha mengkaji buku-buku serta tulisan ilmiah yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Kedua, menggunakan penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung ke MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui angket yang diberikan kepada peserta didik kelas VII dan VIII yang dipilih secara acak, kemudian dengan observasi, wawancara dan dengan studi dokumentasi. Setelah data-data tersebut diperoleh, penulis menganalisis data dan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus product momen dan menggunakan rumus Koefisien Determinasi untuk mengetahui kontribusi kedua Variabel X dan Y. Selanjutnya penulis menyimpulkan hasil penelitian dalam bentuk analisis interpretasi data. Setelah penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh hasil penelitian bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara profesionalisme guru dalam bidang studi Fiqih dengan prestasi belajar siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Kontribusi profesionalisme guru Fiqih terhadap prestasi belajar siswa adalah 50. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi ditentukan atau dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme guru sebanyak 50, dan 50 lagi ditentukan oleh faktor yang lain. Jika merujuk pada kisi-kisi angket pada penelitia relevan diatas, penulis menemukan nilai angket yang menilai pada proses pembelajaran saja, lalu penulis juga menemukan bahwa angket yang dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang tertulis pada RPP. 2. Ropiyah dengan judul Hubungan Propesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Prestasi Belajar siwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru PAI dengan