d. Daya Pembeda Soal
Untuk menghitung daya pembeda soal, digunakan rumus sebagai berikut: =
− Keterangan:
D = Daya beda
JA = Jumlah skor ideal peserta kelompok atas pada butir soal tertentu
JB = Jumlah skor ideal peserta kelompok bawah pada butir soal tertentu
BA = Jumlah skor yang diperoleh peserta kelompok atas pada butir soal
tertentu BB
= Jumlah skor yang diperoleh peserta kelompok bawah pada butir soal tertentu
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut: D: 0,00
— 0,20: jelek poor D: 0,21
— 0,40: cukup satisfactory D: 0,41
— 0,70: baik good D: 0,71 - 1,00 :baik sekali excellent.
D: 0,00 negatif = Tidak baik dibuang saja
6
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal pada instrumen tes, terdapat 5 soal dengan daya pembeda baik, 13 soal dengan daya pembeda cukup, 3 soal
dengan daya pembeda jelek, dan 1 soal dengan daya pembeda tidak baik.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. hipotesis yang telah
dirumuskan akan dianalisis dengan menggunakan uji t. Analisis data dipakai kesamaan dua rata-rata dan uji statistik yang digunakan adalah uji-t. Sebelum
menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas
6
Ibid., h. 218
sebagai
syarat dapat dilakukan analisis data. Namun apabila
data yang diperoleh tidak normal, maka data akan dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka dalam
menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t. Untuk menguji normalitas digunakan uji
chi kuadrat Chi Square dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1
Perumusan hipotesis H
: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2
Menentukan rata-rata 3
Menentukan standar deviasi 4
Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi.
a Rumus banyak kelas interval aturan sturges:
K = 1 + 3,3 log n b
Rentang R = Skor terbesar - skor terkecil c
Panjang kelas interval : � =
�
5 Menghitung harga dengan menggunakan rumus:
e e
o
F F
F
2 2
Keterangan:
2
= harga chi square F
Oi
= frekuensi observasi F
ei
= frekensi ekspetasi 6
Cari X
2 tabel
dengan derajat kebebasan dk = banyak kelas K – 3 dan taraf
kepercayaan 95 atau taraf signifikansi � = 5
7 Kriteria pengujian
Jika X
2 hitung
≤ X
2 tabel
, maka H diterima yaitu sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.