rata-rata sebesar 2,47. Aspek ekstrapolasi memiliki selisih skor tertinggi yaitu sebesar 1,95 atau selisih nilai rata-rata sebesar 21,66.
Secara visual rata-rata aspek pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam diagram berikut ini.
Gambar 4. 3 Nilai Rata-Rata Aspek Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat chi square. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
x
2 hitung
x
2
tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. a.
Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh
x
2
hitung
= 6,69, dengan jumlah sampel 40, taraf signifikansi α = 5 dan derajat kebebasan dk = 3
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
maka diperoleh
x
2 tabel
= 7,81, dengan demikian
x
2 hitung
x
2 tabel
6,69 7,81, ini berarti bahwa data pemahaman konsep matematik siswa kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh
χ
2 hitung
=3,78, dengan jumlah sampel 38, taraf signifikansi α = 5 dan derajat kebebasan dk = 3
maka diperoleh
χ
2 tabel
= 7,81, dengan demikian
χ
2 hitung
χ
2 tabel
3,78 7,81, ini berarti bahwa nilai pemahaman konsep matematik siswa kelompok
kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol Kelas
n
�
� �
�
� ��
α = 5 Kesimpulan
Eksperimen 40
6,69 7,81
Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Kontrol 38
3,78 7,81
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang sama homogen atau berbeda
heterogen. Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen
apabila F
hitung
F
tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh varians = 242,05 dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians = 270,92, sehingga diperoleh nilai
F
hitung
= 1, 12. dari tabel distribusi F dengan taraf signifikansi α = 5 dan dk
pembilang = 39, dk penyebut = 37, diperoleh F
tabel
= 1,72. karena F
hitung
F
tabel
1,12 1,72, maka Ho diterima atau dengan kata lain varians kedua populasi homogen.
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas n
�
�
�
��
Kesimpulan
Eksperimen 40
1,12 1,72
Varians kedua kelompok homogen
Kontrol 38
C. Pengujian Hipotesis
Dari hasil perhitungan uji prasyarat menunjukan bahwa data pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh t
hitung
= 2,33. menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan db = 76, diperoleh harga
t
tabel α=0.05
= 1,99. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 9 Hasil Uji Hipotesis
Kelas t
hitung
t
tabel α=0.05
Kesimpulan
Eksperimen 2,33
1,99 Hipotesis diterima,
terima H
1
Kontrol
Dari tabel di atas terlihat bahwa t
hitung
t
tabel
2,33 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, dengan taraf signifikansi 5,
berikut sketsa kurvanya:
Gambar 4. 4 Kurva Uji Perbedaan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan gambar di atas, dapat terlihat bahwa nilai t
hitung
yaitu 2,33 lebih besar dari
t
tabel
dengan taraf signifikansi 5 yaitu 1,99 artinya jelas bahwa t
hitung
jatuh pada daerah penolakan Ho daerah kritis dan H
1
diterima. �
1
menyatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran heuristik vee lebih tinggi dari pada
pemahaman konsep matematik siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika
dengan strategi pembelajaran heuristik vee berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematik siswa. Data secara rinci dapat dilihat pada
lampiran.
D. Pembahasan
Perbedaan rata-rata hasil tes pemahaman konsep matematik siswa antara kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa strategi pembelajaran heuristik vee
lebih baik dari pada strategi pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-rata hasil tes pemahaman konsep matematik antara kelompok ekperimen dengan kelompok
kontrol dikarenakan adanya perbedaan tahap-tahap pembelajaran dalam kelompok
1.99 2.33