sesuatu. Domain afektif merupakan kemampuan emosional siswa dalam memahami dan mengalami sesuatu. Domain psikomotorik merupakan
kemampuan motorik dalam bentuk gerakan. Dalam domain kognitif siswa diharapkan memiliki kemampuan-
kemampuan berikut ini: 1
Pengetahuan, yaitu kemampuan siswa dalam mengingat kembali sesuatu yang telah dipelajari
2 Pemahaman, yaitu kemampuan siswa dalam mengerti, menjelaskan, dan
menyimpulkan makna dari hal yang telah dipelajari 3
Penerapan, yaitu kemampuan siswa dalam menggunakan sesuatu yang telah dipelajari untuk menghadapi sesuatu yang baru dan nyata
4 Analisis, yaitu kemampuan siswa dalam menjabarkan sesuatu menjadi
bagian-bagian yang terstruktur 5
Sintesis, yaitu kemampuan siswa dalam memadukan bagian-bagian menjadi satu-kesatuan yang berarti
6 Penilaian, yaitu kemampuan siswa memberikan nilai berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
8
Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SKL menyebutkan bahwa
pembelajaran matematika bertujuan agar siswa mempunyai kompetensi berikut: 1
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah. 2
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika. 3
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
8
Hamalik, op. cit., h. 80.
4 Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
9
Hal tepenting dalam pembelajaran matematika adalah pembentukan pola pikir siswa agar dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa harus dibiasakan untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dengan arahan guru. Pembelajaran matematika diharapkan dapat berakhir dengan
pemahaman siswa secara komprehensif tentang materi yang disampaikan. Berikut akan dijabarkan mengenai pemahaman konsep matematik siswa.
c. Pengertian Pemahaman Konsep Matematik
Pemahaman merupakan salah satu acuan untuk mengukur keberhasilan dalam proses pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika
pemahaman konsep merupakan kompetensi pertama yang harus dimiliki siswa. Dengan memahami konsep, siswa akan mampu menggunakan dan menerapkan
apa yang telah mereka pelajari untuk menyelesaikan permasalahan matematika maupun permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman menurut
Rosyada adalah
comprehension, yakni
kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mengimplementasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain, dan juga
tanpa harus melihat ide itu secara mendalam.
10
Siswa dikatakan paham apabila ia mampu menjelaskan kembali sesuatu yang telah mereka pelajari. Sedangkan
Menurut Sardiman, pemahaman adalah “menguasai sesuatu dengan pikiran”.
11
Dalam hal ini, pemahaman tidak hanya tahu tentang sesuatu, tetapi juga memerlukan kemampuan berpikir untuk menguasai dan mengerti maksud,
implikasi, dan aplikasi dari sesuatu.
9
Depdiknas. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2007, h. 4.
10
Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, 2004, h. 69
11
S ardiman A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2007, h. 43.
Berdasarkan taksonomi Bloom yang dipaparkan oleh Sagala, pemahaman adalah kemampuan untuk menguasai pengertian atau makna
konsep.
12
pemahaman dapat ditunjukkan oleh penerjemahan konsep dari satu bentuk ke bentuk lainnya mengubah kata-kata menjadi simbol, dengan
penafsiran konsep menjelaskan atau merangkum dan dengan mengestimasi kecenderungan-kecenderungan yang akan terjadi memperkirakan konsekuensi
atau pengaruh. Pemahaman memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan pengetahuan. Dalam pemahaman siswa harus menangkap maksud dari sesuatu
yang dipelajari. Sedangkan dalam pengetahuan, siswa cukup mengingat kembali apa yang telah dipelajari.
Sejalan dengan taksonomi bloom, Hamalik berpendapat bahwa pemahaman tampak pada alih bahan dari suatu bentuk kebentuk lainnya,
penafsiran dan memperkirakan.
13
Pemahaman merupakan kemampuan menerangkan suatu hal dengan kata-kata yang berbeda dengan yang terdapat
dalam buku teks, kemampuan menginterpretasikan atau kemampuan menarik kesimpulan. Dalam hal ini, seseorang dikatakan paham apabila mereka dapat
menerangkan, memperkirakan, dan memberikan kesimpulan suatu hal dengan kalimat mereka sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseoarang untuk mengerti, menguasai,
menerangkan, menjelaskan, memperkirakan, dan memberikan kesimpulan terhadap sesuatu dengan kalimat sendiri yang dilakukan dengan proses berikir.
Dalam pemahaman, siswa tidak hanya mengingat dan menghafal sesuatu tetapi juga menangkap makna dari apa yang telah mereka pelajari.
Pemahaman matematik merupakan kemampuan siswa untuk menguasai, menjelaskan, memberikan kesimpulan, memperkiraan materi matematika
dengan kalimat sendiri yang dilakuan dengan proses berpikir tanpa mengubah maksut dari materi tersebut. Siswa mampu menangkap makna dari materi
matematika yang telah dipelajari.
12
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet. 8, h. 33.
13
Hamalik, op. cit., h. 80.