Pengertian Pemahaman Konsep Matematik

terhadap suatu konsep dapat berkembang dengan baik jika terlebih dahulu disajikan konsep-konsep yang paling umum sebagai jembatan informasi baru dengan informasi yang telah ada agar terdapat keterkaitan antara informasi yang baru dengan informasi lama yang telah diterima siswa. Terdapat beberapa jenis pemahaman konsep matematik menurut para ahli, diantaranya adalah: 1 Pemahaman konsep matematik menurut Skemp terbagi menjadi dua jenis, yaitu: a Pemahaman instrumental, yaitu hafal konsep secara terpisah atau dapat menetapkan sesuatu pada perhitungan rutinsederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja. yaitu siswa dapat menyelesaikan soal sederhana yang tipe soalnya mirip dengan contoh yang diberikan guru. b Pemahaman relasional, yaitu dapat mengaitkan satu konsepprinsip dengan konsepprinsip lain secara benar. Contoh siswa dapat menyelesiakan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dengan mengetahui unsur- unsur yang diketahui dan yang ditanyakan, kemudian paham rumus apa yang digunakan dalam penyelesaiannya. 17 2 Menurut Polya pemahaman konsep matematik terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu: a Pemahaman mekanikal, yaitu siswa dapat mengingat dan menerapkan sesuatu secara rutin dalam perhitungan sederhana. Contoh siswa mengingat rumus suatu konsep dan menerapkannya dalam soal sederhana. b Pemahaman induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa. Contoh siswa mencoba mengerjakan soal yang matematika sederhana kemudian dapat mengerjakan soal cerita sederhana yang menggunakan rumus sama dengan rumus soal sebelumnya. c Pemahaman rasional, yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu. Contoh siswa dapat membuktikan teorema dan rumus matematika. 17 Utari Sumarmo, Rujukan Filsafat, Teori, dan Prktis Ilmu Pendidikan, Bandung: UPI Press, 2008, h. 683 d Pemahaman intuitif, yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik. Contoh siswa dapat menyelesaikan tebak soal yang diberikan guru secara yakin, cepat dan benar. 18 3 Pemahaman konsep matematik menurut Bloom terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi. a Penerjemahan translation, yaitu kemampuan siswa dalam menerjemahkan soal menjadi bentuk lain. Misalnya, menyebutkan variabel yang diketahui dan ditanyakan b Penafsiran Interpretation, yaitu kemampuan siswa dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal. c Ekstrapolasi Extrapolation, yaitu kemampuan siswa dalam menyimpulkan konsep yang telah diketahui dengan menerapkannya dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. 19 Pemahaman konsep matematik sangat dibutuhkan oleh siswa. Karena dengan mengembangkan pemahaman konsep akan mendukung pada kemampuan- kemampuan matematika lain, yaitu komunikasi matematika, penalaran matematika, koneksi matematika, representasi matematika serta pemecahan masalah matematika. Menurut Suhendra, seseorang dikatakan memahami suatu konsep matematika bila ia telah mampu melakukan beberapa hal di bawah ini, antara lain: 1 Menemukan kembali suatu konsep berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang telah diketahui dan dipahami sebelumnya. 2 Mendefinisikan atau mengungkapkan suatu konsep menggunakan kalimat sendiri namun tidak bertentangan dengan ide atau gagasan konsep tersebut. 3 Mengidentifikasi hal-hal yang relevan dengan suatu konsep dengan cara yang tepat. 4 Memberikan contoh dan bukan contoh yang berkaitan dengan suatu konsep untuk memperjelas konsep tersebut. 20 18 Ibid., h. 682 19 Sagala, op. cit., h.157. 20 Suhendra, op. cit., h. 7.21 . Pada petunjuk teknis peraturan Dirjen Dikdasmes Depdiknas No 506CPP2004 tanggal 11 November 2004 dalam Tim PPPG Matematika, 2005 : 86 tentang penilaian perkembangan anak didik SMP dicantumkan indikator dari pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika. Indikator tersebut ialah: 1 Menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali ide atau konsep yang telah dipelajari. Contoh: dalam materi relasi dan fungsi, siswa dapat menyatakan ulang definisi relasi dan fungsi. 2 Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, yaitu kemampuan siswa untuk mengelompokkan objekbenda menurut sifat-sifatnya. Contoh: siswa dapat mengklasifikasikan objek- objek yang termasuk relasi dan fungsi 3 Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep, yaitu kemampuan siswa untuk dapat membuat contoh dan bukan contoh dari materi yang dipelajari. Contoh: siswa dapat memberikan contoh dan bukan contoh mana yang termasuk ke dalam relasi dan fungsi. 4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, yaitu kemampuan siswa membuat grafiktabeldiagram, menyusun cerita atau teks tulis, dan mengekspresikan matematika dari datakonsep yang ada. Contoh: Diketahui fungsi � � = � − 1, dengan domain � = � 1 ≤ � ≤ 7, � ∈ dan kodomain = � 0 ≤ � ≤ 7, � ∈ . Nyatakan fungsi tersebut dalam bentuk diagram panah 5 Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep, yaitu kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep yang terkait. 6 Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sesuai dengan prosedur. Contoh: Diketahui = �, , , = 0,1 . Tentukan banyaknya pemetaan yang mungkin terjadi dari himpunan A ke himpunan B 7 Mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah, yaitu kemampuan siswa menggunakan konsep dalam menyelesaikan masalah. 21 Contoh: Santi ditugaskan oleh Pembina eksul science di sekolahnya untuk menanam pohon papaya dan mengamati pertumbuhan tinggi pohon pepaya tersebut di halaman sekolah. Pertumbuhan tinggi pohon pepaya dinyatakan dengan fungsi � � = 2�. jika x merupakan waktu pertumbuhan tinggi pohon pepaya per bulan dan bx merupakan tinggi pohon papaya tersebut tersebut, maka: a gambarlah grafik pertumbuhan tinggi pohon pepaya dari awal ditanam sampai bulan kelima b Berapa tinggi pohon pepaya pada bulan ke-7? Berdasarkan uraian di atas, pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep menurut Bloom yang meliputi aspek penerjemahan traslation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi ekstrapolation. Sedangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator berdasarkan Depdiknas. Indikator translation yang sesuai yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep, dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika. Indikator yang sesuai dengan interpretation yaitu menggunakan atau memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu. Indikator yang sesuai dengan ekstrapolation adalah mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

2. Strategi Pembelajaran Heuristik Vee

a. Strategi Pembelajaran Matematika

Belajar merupakan proses yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia. Dengan belajar, seseorang yang tadinya tidak mengetahui sesuatu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Menurut Gagne, belajar merupakan 21 Sri Wardhani, Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika di SMPMTs, Yogyakarta: P4TK Matematika, 2010, h. 20. proses perubahan tingkah laku seseorang karena pengalaman yang telah didapatkan. 22 Sejalan dengan pendapat Gagne, Arthur mengemukakan bahwa belajar adalah ”modification of behavior through experience and training” yaitu perubahan tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan. 23 Jadi, belajar merupakan proses mencari ilmu melalui pengalaman dan latihan yang akan mengakibatkan perubahan tingkah laku seseorang. Menurut Lester D. Crow, belajar adalah usaha untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap-sikap. 24 Belajar dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan dalam sikap, pengetahuan, dan kebiasaan agar mereka menjadi lebih baik lagi. Belajar dapat terjadi apabila tampak perubahan pada perilaku orang yang belajar. Ausubel mengungkapkan bahwa belajar dikelompokkan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi yang diberikan kepada siswa. Sedangkan dimensi kedua berhubungan dengan cara siswa menghubungkan informasi yang di dapat dengan informasi yang telah dipelajari. 25 Dalam hal ini, pembelajaran akan bermakna jika siswa tidak hanya penerima dan menemukan informasi baru tetapi siswa juga harus menemukan hubungan informasi baru tersebut dengan informasi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, sikap, dan kebiasaan individu karena pengalaman dan latihan yang dilakukan sehingga dengan belajar individu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu sesuatu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Belajar merupakan kegiatan berproses dimana perubahan-perubahan terjadi secara bertahap menuju kearah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran erat kaitannya dengan dua proses yang saling berkesinambungan, yaitu proses belajar dan mengajar. Proses belajar merupakan proses dimana pelajar mempelajari sesuatu sedangkan dalam proses mengajar yaitu pengajar menyampaikan sesuatu. Surya dalam Asep megemukakan bahwa 22 Dahar, op. cit., h. 2. 23 Sagala, op. cit., h. 12. 24 Ibid., h. 13. 25 Dahar. loc. cit., h. 94. pembelajaran adalah “suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku, sebagai hasil dari pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya”. 26 Pembelajaran menurut Hamalik adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran”. 27 Dalam pembelajaran, kondisi lingkungan dirancang sedemikian rupa oleh pendidik agar siswa dapat merespon terhadap situasi yang diberikan dan terjadi komunikasi antara pendidik dengan siswa dan siswa dengan siswa. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang saling berkesinambungan antara belajar dan mengajar yang telah dirancangan sehingga tercapai tujuan diharapkan. Belajar dan pembelajaran merupakan komponen utama dalam pendidikan. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran. Pembelajaran matematika merupakan proses belajar dan mengajar yang dilakukan agar siswa memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan agar siswa dapat menerapkan matematika dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan kondisi siswa. Proses pembelajaran adalah pembentukan diri siswa menjadi manusia seutuhnya. Hal ini menunjukan kepada para pendidik agar bisa menciptakan pembelajaran yang baik dan memotivasi siswa sehingga mereka dapat memahami pelajaran yang pendidik berikan, diantaranya adalah menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar siswa dapat memahami pelajaran yang diajarkan. Strategi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum strategi mempunyai pengertian rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 28 Dalam pembelajaran, 26 Asep Herry, Asra, dan Laksmi, Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007, h. 3 27 Hamalik, op. cit., h. 57 28 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php, diakses pada pukul 09.20 hari Rabu, 9 Mei 2012. strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 29 Strategi merupakan urutan-urutan kegiatan yang dipilih pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan peserta didik dalam menerima dan memahami materi yang diajarkan. Strategi pembelajaran juga mencakup pengaturan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dari beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan pendidik untuk memperoleh keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran matematika sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika. Guru harus menggunakan berbagai strategi yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri agar tercapai tujuan yang diharapkan, diantaranaya adalah strategi pembelajaran Heuristik vee.

b. Pengertian Strategi Pembelajaran Heuristik Vee