Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pembelajaran yang dapat meningkatkan pengetahuan matematika siswa yang lebih mendalam. Dalam proses belajar mengajar guru harus berupaya agar siswa dapat memahami konsep matematika. Pembelajaran matematika akan lebih berhasil jika proses pembelajarannya diarahkan kepada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan- hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur. 4 Salah satu cara agar siswa dapat memahami konsep matematika, yaitu dengan melibatkan siswa secara aktif agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam memahami sebuah konsep serta menyelesaikan masalah dengan keterampilan- keterampilan dan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki. Strategi heuristik vee merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka dan membantu siswa mengintegrasikan konsep-konsep yang telah dimiliki menjadi pengetahuan baru. Strategi heuristik vee mengacu pada pembelajaran bermakna dan konstruktivisme. 5 Pembelajaran akan bermakna jika siswa tidak hanya menerima langsung materi yang dipelajari, tetapi siswa terlibat langsung dalam proses penemuan materi tersebut dan mengetahui hubungan konsep-konsep yang baru dengan materi yang telah mereka ketahui. Senada dengan pembelajaran bermakna, pembelajaran dengan acuan kontruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruk membentuk konsep matematika. Siswa didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya sehingga siswa lebih memahami materi yang dipelajari. Heuristik vee terdiri dari aspek konseptual dan aspek metodologi yang saling mempengaruhi dalam mengonstruksi pengetahuan baru siswa. 6 Bentuk heuristik vee atau diagram vee yang menyerupai huruf V tersusun atas bagian- bagian yang saling berhubungan. Sisi sebelah kiri merupakan sisi konseptual yang 4 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Pendidikan Indones, 2003, h. 43. 5 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Erlangga, 2011, h. 112. 6 Joseph D. Novak dan D. Bob Gowin, Learning How to Learn, Cambridge: Cambridge University Press, 2002, h. 57. membantu siswa menemukan pengetahuannya sendiri dan memahami konsep yang dipelajari. Sisi sebelah kanan dinamakan sisi metodologi, sisi metodologi merupakan proses penyelesaian masalah. kemudian kedua sisi ini dihubungkan pada kejadian atau objek yang terletak di bagian bawah atau titik ujung vee. Bagian atas heuristik vee adalah pertanyaan fokus yang akan dicari penyelesaiannya dan berhubungan dengan kejadian atau objek yang ada pada ujung vee. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk membangun pengetahuan mereka dan guru bertugas sebagai fasilitator yang membimbing dan mengarahkan siswa saat proses pembelajaran. Strategi heuristik vee merupakan suatu strategi pembelajaran yang membantu siswa mengintegrasikan konsep-konsep yang telah diketahui sebelumnya. Dengan adanya sisi konseptual thinking yang berisi konsep dan peta konsep dengan sisi metodologi doing yang berisi data, klaim pengetahuan, dan klaim nilai serta mengacu kepada pembelajaran yang aktif, bermakna dan siswa dituntun untuk menemukan konsep, menyelesaikan permasalahan, mempresentasikan hasil diskusi, dan merangkum materi dalam summary in heuristic vee, hal tersebut diduga dapat mengoptimalkan pemahaman konsep matematik siswa. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba mengadakan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Vee terhadap Pemahaman Konsep Matematik Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah. 2. Pemahaman konsep matematik siswa rendah. 3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika masih kurang. 4. Guru masih menggunakan strategi pembelajaran yang monoton dan berpusat kepada guru.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada: 1. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah pemahaman konsep berdasarkan pendapat Bloom, yaitu: penerjemahan translation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi ekstrapolation. 2. Strategi pemebelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran heuristik vee yang terbentuk dari sisi Thinking, sisi Doing, Problem, dan pertanyaan fokus. 3. Materi yang disampaikan adalah relasi dan fungsi pada kelas VIII SMP.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai barikut: 1. Bagaimana pemahaman konsep matematik siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran heuristik vee? 2. Bagaimana pemahaman konsep matematik siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional? 3. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran heuristik vee terhadap pemahaman konsep matematik siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui pemahaman konsep matematik siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran heuristik vee. 2. Mengetahui pemahaman konsep matematik siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional. 3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh dalam penerapan strategi pembelajaran heuristik vee terhadap pemahaman konsep matematik siswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaat dari penelitian adalah: 1. Bagi guru a. Menambah wawasan tentang strategi pembelajaran heuristik vee dan pemahaman konsep. b. Memberikan informasi dan masukan kepada guru bahwa pembelajaran heuristik vee merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika c. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memaksimalkan pemahaman konsep matematik siswa. 2. Bagi sekolah Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memberikan pembinaan kepada guru-guru dalam menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi. 3. Pembaca Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk diadakan penelitian lebih lanjut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Pemahaman Konsep Matematik

Pemahaman konsep matematik merupakan bagian dari hasil belajar matematika. Siswa yang memahami konsep matematika dengan baik maka hasil belajar matematikanya akan baik. Begitu pula sebaliknya, siswa yang kurang memahami konsep matematika dengan baik maka hasil belajar matematikanya akan kurang. Berikut akan dijelaskan mengenai matematika, hasil belajar matematika, dan pemahaman konsep matematik.

a. Pengertian Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, ”Mathematike”, yang berarti ”Relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata ”mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu”. 1 Menurut Johnson dan Myklebust yang dukutip oleh Mulyono mengatakan bahwa matematika adalah ”bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir”. 2 Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses berpikir yang didalamnya terdapat bilangan-bilangan dan hubungannya serta digunakan dalam penyelesaian masalah. Menurut dalil pengaitan connectivity theorem yang diungkapkan oleh Jerome S. Bruner, matematika merupakan ilmu pengetahuan yang di dalamnya terdapat hubungan yang erat antara satu konsep dengan konsep lainnya. 3 Dalam pembelajaran, guru perlu menjelaskan hubungan antara materi, konsep, rumus-rumus yang berkaitan, serta mengkaitakan matematika dengan objek lainnya. Sehingga siswa mengetahui pentingnya konsep yang 1 Suhendra, dkk, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.4. 2 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. 2, h. 252. 3 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA, 2003, h. 47. 8