Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Eksperimen

kurtosis sebesar 2,13, karena kurtosisnya lebih besar dari 0,263 maka model kurvanya runcing atau leptokurtis. Seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, pemahaman konsep matematik yang diteliti dalam penelitian ini menggunakan pemahaman konsep matematik menurut Bloom, yaitu aspek penerjemahan translation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi ekstrapolation. Ditinjau dari aspek pemahaman konsep matematik tersebut, berikut disajikan tabel rata-rata aspek pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen. Data diperoleh berdasarkan hasil tes pemahaman konsep matematik siswa yang terdiri atas soal penerjemahan sebanyak 5 butir, penafsiran sebanyak 5 butir, dan ekstrapolasi sebanyak 2 butir. Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Aspek Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Eksperimen No. Aspek Pemahaman Skor Ideal Skor Rata-Rata Nilai Rata- Rata 1. Penerjemahan translation 16 13,53 84,56 2. Penafsiran Interpretation 17 11,5 67,65 3 Estrapolasi Ekstrapolation 9 6,5 72,22 2. Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Kontrol Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran konvensional, diperoleh nilai rata-rata siswa kelompok kontrol yaitu 67,05. Data hasil tes pemahaman konsep matematik siswa yang diperoleh, disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Kontrol Dengan mengamati frekuensi relatif kumulatif terlihat bahwa sebanyak 31.58 siswa kelompok kontrol mendapat nilai dibawah rata-rata kelas yaitu 67,05. Sedangkan persentase siswa memiliki nilai nilai diatas atau sama dengan rata-rata kelas sebanyak 68,42. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelompok kontrol juga mendapat nilai diatas nilai rata-rata seperti halnya di kelompok eksperimen. Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol, diperoleh nilai nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 36. Median yang diperoleh pada kelompok kontrol adalah 65,2 dan modus adalah 60,64. Sedangkan varians yang diperoleh sebesar 270,92 dan simpangan baku sebesar 16,46. Perhitungan selengkapnya mengenai distribusi frekuensi pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran. Secara visual penyebaran data pemahaman konsep matematik siswa kelompok kontrol dapat dilihat pada histogram dan poligon frekuensi berikut ini. No Interval Frekuensi absolut i f Frekuensi relatif f Frekuensi komulatif ≤ Frekuensi kumulatif relatif ≤ 1 36-46 4 10,53 4 10,53 2 47 – 57 8 21,05 12 31,58 3 58 – 68 10 26,32 22 57,9 4 69 – 79 5 13,16 27 71,06 5 80 – 90 8 21,05 35 92,11 6 91 – 101 3 7,89 38 100 Jumlah 38 100 - - Mean 67,05 Median 65,2 Modus 60,64 Gambar 4. 2 Gambar 4. 2 Histogram dan Poligon Frekuensi Pemahaman Konsep Matematik Kelompok Kontrol Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa frekuensi tertinggi terdapat pada interval 58-69 yaitu sebanyak 10 siswa. Perolehan nilai yang didapat pada kelas kontrol tersebut menunjukkan bahwa data cenderung mengumpul di bawah rata- rata dengan kemiringan kurva sebesar 0,34, karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau miring ke kiri. Ketajaman kurva kurtosis sebesar 1,87, karena kurtosisnya lebih besar dari 0,263 maka model kurvanya runcing atau leptokurtis. Untuk mengetahui pencapaian tiap aspek pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol, berikut disajikan tabel rata-rata aspek pemahaman konsep matematik pada kelompok kontrol. Nilai Frekuensi 5 7 33,5 46,5 57,5 68,5 79,5 90,5 101,5 9 2 10 8 6 4 3 1 Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Aspek Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Kontrol No. Aspek Pemahaman Skor Ideal Skor Rata- Rata Nilai Rata- Rata 1. Penerjemahan translation 16 12,58 78,63 2. Penafsiran Interpretation 17 11,08 65,18 3 Estrapolasi Ekstrapolation 9 4,55 50,56

3. Perbandingan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol Ditemukan adanya perbedaan mengenai hasil pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan uraian di atas. Untuk lebih memperjelas perbedaan hasil pemahaman konsep matematik siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. 5 Perbandingan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol Statistika Kelompok Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 38 Maksimum 100 100 Minimum 43 36 Rata-rata

75,5 67,05

Median Me 77,05 65,2 Modus Mo 78,21 60,64 Varians 242,05 270,92 Simpangan Baku S 15,56 16,46 Kemiringan -0,298 0,34 Ketajaman 2,13 1,87 Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelompok. Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol dengan selisih 8,45. Kedua kelompok tersebut memiliki nilai tertinggi yang sama yaitu 100, sedangkan nilai terendah terdapat pada kelompok kontrol dengan nilai 36. Artinya pemahaman konsep matematik perorangan tertinggi terdapat pada kedua kelompok sedangkan pemahaman konsep matematik perorangan terendah terdapat di kelompok kontrol. Selain itu perolehan median dan modus pada kelompok eksperimen pun lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini menunjukan bahwa pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada pemahaman konsep matematik pada kelompok kontrol. Jika dilihat dari variansnya, kelompok eksperimen memiliki varians yang lebih kecil daripada kelompok kontrol, artinya siswa-siswa di kelompok eksperimen lebih berkelompok atau lebih homogen dari pada kelompok kontrol. Berdasarkan perolehan nilai dari kemiringan kurva didapat perolehan kelompok eksperimen sebesar -0,298, artinya nilai penyebaran data kelompok eksperimen mengumpul di atas rata-rata, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 0,34, artinya nilai penyebaran data kelompok kontrol mengumpul di bawah rata-rata. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara dominan nilai tes pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dari nilai tes pemahaman konsep matematik siswa di kelompok kontrol. Perbandingan pencapaian tiap aspek pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu aspek penerjemahan translation, penafsiran interpretation, dan ekstrapolasi ekstrapolation disajikan pada tabel berikut. Tabel 4. 6 Nilai Rata-rata Aspek Pemahaman Konsep Matematik Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No. Aspek Pemahaman Skor Ideal Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Skor Rata- Rata Nilai Rata- Rata Skor Rata- Rata Nilai Rata- Rata 1. Penerjemahan translation 16 13,53 84,56 12,58 78,63 2. Penafsiran Interpretation 17 11,5 67,65 11,08 65,18 3 Estrapolasi Ekstrapolation 9 6,5 72,22 4,55 50,56 Dari tabel di atas terlihat bahwa setiap nilai rata-rata aspek pemahaman konsep matematika pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Membandingkan perolehan nilai tiap aspek pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat bahwa aspek penerjemahan traslation memiliki nilai rata-rata tertinggi dibandingkan pada aspek lainnya yaitu 84,56 pada kelompok eksperimen dan 78,63 pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen, aspek penafsiran memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 67,65. Sedangkan aspek terendah pada kelompok kontrol adalah aspek ekstrapolasi yaitu 50,56. Dari ketiga aspek yang diteliti dalam penelitian ini, aspek penerjemahan translation memiliki selisih skor antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 0,95 atau selisih nilai rata-rata sebesar 5,93. Aspek penafsiran interpretation memiliki selisih skor terendah yaitu sebesar 0,42 atau selisih nilai rata-rata sebesar 2,47. Aspek ekstrapolasi memiliki selisih skor tertinggi yaitu sebesar 1,95 atau selisih nilai rata-rata sebesar 21,66. Secara visual rata-rata aspek pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam diagram berikut ini. Gambar 4. 3 Nilai Rata-Rata Aspek Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

B. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat chi square. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria x 2 hitung x 2 tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh x 2 hitung = 6,69, dengan jumlah sampel 40, taraf signifikansi α = 5 dan derajat kebebasan dk = 3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol