pada indikator menggambar grafik fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh soal pada indikator
menggambar grafik fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dalalam kehidupan sehari-hari termasuk soal dalam kategori sukar.
Dari semua uraian di atas, jelas terlihat bahwa strategi pembelajaran heuristik vee pada pokok bahasan relasi dan fungsi, yang diterapkan pada proses
pembelajaran dalam penelitian di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan memberikan dampak baik yaitu siswa mampu memahami konsep relasi dan fungsi. Siswa lebih
percaya diri ketika menyelesaikan soal relasi fungsi dan lebih bersemangat selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga strategi pembelajaran heuristik vee
mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang
mungkin dapat dilaksanakan di kelas.
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna dan memberikan kesimpulan yang diharapkan. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh
hasil yang maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun
mempunyai keterbatasan. Hal tersebut antara lain: 1.
Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran heuristik vee, sehingga peneliti harus banyak membimbing
setiap kelompok. 2.
Alokasi waktu yang terbatas sehingga siswa terburu-buru dalam mengerjakan LKS.
3. Banyaknya siswa di dalam setiap kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas
kontrol sehingga peneliti agak kesulitan dalam membimbing siswa.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipeoleh selama menerapakan pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran heuristik
vee terhadap pemahaman konsep matematik siswa di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Nilai rata-rata pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok
eksperimen yaitu 75,5. Nilai rata-rata aspek pemahaman konsep tertinggi adalah aspek penerjemahan translation yaitu 84,56 dan nilai rata-rata aspek
terendah adalah aspek penafsiran interpretation yaitu 67,65. 2.
Nilai rata-rata pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol adalah 67,05. Nilai rata-rata aspek pemahaman konsep tertinggi adalah aspek
penerjemahan translation yaitu 78,63 dan nilai rata-rata aspek terendah adalah aspek ekstrapolasi ekstrapolation yaitu 50,56.
3. Pemahaman konsep matematik siswa yang diajar menggunakan strategi
pembelajaran heuristik vee lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman konsep matematik yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
, perolehan nilai rata-rata kelas kedua kelompok yaitu 75,5 untuk kelompok eksperimen dan 67,05 untuk kelompok
kontrol, serta rata-rata persentase setiap aspek pemahaman konsep pada kelompok eksperimen lebih tinggi dingadingkan dengan kelompok kontrol.
Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan startegi pembelajaran heuristik vee terhadap pemahaman
konsep matematik siswa.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat menerapkan strategi pembelajaran heuristik vee dalam
pembelajaran matematika di kelas agar siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep matematikanya.
2. Bagi mahasiswa pendidikan matematika agar memperhatikan alokasi waktu,
dan mempersiapkan semua persiapan dan peralatan yang akan digunakan sebelum pembelajaran dimulai, selain itu hendaknya dapat mengembangkan
strategi pembelajaran heuristik vee agar dapat meningkatkan kemampuan siswa lainnya.
3. Sekolah disarankan untuk mengadakan seminar tentang strategi-strategi
pembelajaran yang tepat terutama dalam pembelajaran matematika agar siswa lebih memahami konsep-konsep dalam matematika. Penelitian ini
dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran matematika di kelas, karena dapat meningkatkan pemahaman konsep matematik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.2, 2003.
Afamasaga, Karoline Fuata’I. “Analysis the “Measurement” Strand Using Concept Map and Vee
Diagram”, Concept Mapping in Mathematics, Australia: Springer,2009.
Alfarez, Marino C dan Victoria J. Risko. The Use of Vee Diagrams With Third Graders As A Metacognitive tool for Learning Science Concept,
Tennessee: Tennessee State University, 2007. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Calais, Gerald J. The Vee Diagram as a Problem Solving Strategy: Content Area ReadingWriting Implication, National Forum Teacher Education Journal,
Volume 19, Number 3, 2009. Depdiknas. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, Jakarta:
Depdiknas, 2007. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999.
Hadi, Sutarto. Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya, Banjarmasin: Tulip, 2005.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, cet.8, 2008.
Herry, Asep Asra, dan Laksmi. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar, Bandung: UPI Press, 2007.
Kadir. Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010.
Kamus Besar
Bahasa Indonesia
Online. http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php, diakses pada pukul 09.20
hari Rabu, 9 Mei 2012. Novak, Joseph D. dan D. Bob Gowin. Learning How to Learn, Cambridge:
Cambridge University Press, 2002. 63