sebagai
syarat dapat dilakukan analisis data. Namun apabila
data yang diperoleh tidak normal, maka data akan dianalisis dengan menggunakan uji Mann Whitney.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk menguji apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka dalam
menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji t. Untuk menguji normalitas digunakan uji
chi kuadrat Chi Square dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1
Perumusan hipotesis H
: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2
Menentukan rata-rata 3
Menentukan standar deviasi 4
Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. Dengan membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi ekspektasi.
a Rumus banyak kelas interval aturan sturges:
K = 1 + 3,3 log n b
Rentang R = Skor terbesar - skor terkecil c
Panjang kelas interval : � =
�
5 Menghitung harga dengan menggunakan rumus:
e e
o
F F
F
2 2
Keterangan:
2
= harga chi square F
Oi
= frekuensi observasi F
ei
= frekensi ekspetasi 6
Cari X
2 tabel
dengan derajat kebebasan dk = banyak kelas K – 3 dan taraf
kepercayaan 95 atau taraf signifikansi � = 5
7 Kriteria pengujian
Jika X
2 hitung
≤ X
2 tabel
, maka H diterima yaitu sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.
Jika X
2 hitung
X
2 tabel
, maka H
o
ditolak yaitu sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
7
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sampel sama homogen atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian
homogenitas menggunakan uji Fisher F. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
1 Menentukan hipotesis
� :
�
� 2
= �
2
varians kedua kelompok sampel sama �
1
: �
� 2
≠ �
2
varians kedua kelompok sampel berbeda 2
Cari F
hitung
F =
varians terbesar varians terkecil
3 Tetapkan taraf signifikansi �
4 Kriteria pengujian:
a Jika F
hitung
≤ F
tabel
, maka Ho diterima. b
Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak.
8
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji data yang diperoleh, digunakan uji-t sebagai berikut:
9
a. Jika varians populasi homogen
t
hit
=
x
1
− x
2
S
g 1
n 1
+
1 n 2
, dengan S
g
=
n
1
−1S
1 2
+n
2
−1S
2 2
n
1
+ n
2
−2
Keterangan: x
1
: rata-rata hasil tes pemahaman konsep siswa kelas eksperimen x
2
: rata-rata hasil tes pemahaman konsep siswa kelas kontrol
7
M. Subana dan Sudrajat, op. cit., hh. 149-152
8
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. I, hh. 249-250.
9
Ibid., h. 239.
s
1 2
: Varians kelas eksperimen s
2 2
: varians kelas kontrol n
1
: jumlah siswa kelas eksperimen n
2
: jumlah siswa kelas kontrol Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua
hipotesis dengan membandingkan besarnya t
hitung
dengan t
tabel
, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan, dengan rumus
dk = n
1
+ n
2
– 2. Kemudian cari harga t
tabel
pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikasi
� =5. Kriteria pengujiaannya adalah sebagai berikut:
Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak
b. Jika varians populasi heterogen
10
t
hit
=
x
1
− x
2 s 12
n 1
+
s 22 n 2
Keterangan: x
1
: rata-rata hasil tes pemahaman konsep kelas eksperimen x
2
: rata-rata hasil tes pemahaman konsep kelas kontrol s
1 2
: Varians kelas eksperimen s
2 2
: varians kelas kontrol n
1
: jumlah siswa kelas eksperimen n
2
: jumlah siswa kelas kontrol Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu kelompok eksperimen dan
atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non-parametrik. Adapun jenis uji
10
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta Rosemata Sampurna, 2010, h. 201