Tempat makan dan minum pada kandang pemeliharaan juga terbuat dari wadah plastik dan digantung atau dikaitkan pada sela-sela kayu di dalam kandang
pemeliharaan. Namun, tempat mandi kandang pemeliharaan di tempatkan terpisah dengan kandang. Setiap pagi dan sore jalak bali dikeluarkan untuk dimandikan di
tempat mandi khusus. Hal ini dilakukan karena jalak bali yang ada didalam kandang pemelihaan ini belum cukup dewasa berkisar antara 3
– 7 bulan. Tempat bertengger atau angkringan dalam kandang dibuat dengan meletakan pohon
rambutan dan pohon palem. Tempat bertelur atau kotak sarang pada kandang reproduksi di letakan 1,5 meter dari lantai kandang, terbuat dari papan berbentuk
kotak. Berikut gambar kotak sarang jalak bali di MBOF Gambar 18.
Gambar 18 Kotak sarang jalak bali di MBOF. Tempat makan dan minum pada inkubator terbuat dari bahan alumunium.
Makanan yang diberikan pada piyik jalak bali adalah pur yang diencerkan dengan air panas. Tempat makan dan minum tidak diletakan dalam kandang karena pada
piyik jalak bali diberi makan dengan cara disuapi. Inkubator terletak didalam ruangan atau kantor penangkaran MBOF. Lampu dinyalakan setiap waktu agar
suhu ruangan tetap hangat. Pada kandang inkubator terdapat beberapa jendela agar sirkulasi udara berjalan dengan baik.
5.1.3.3 Pemeliharaan kandang
Perawatan kandang dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi kandang dan fasilitasnya sedemikian rupa sehingga dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangbiakan jalak bali secara optimal. Perawatan kandang dilakukan dengan cara pembersihan kandang secara rutin. Pembersihan
kandang dilakukan setiap hari di pagi hari dan pergantian pakan dan air dilakukan setiap hari.
Menurut Masy ’ud 2010, perawatan kandang juga dilakukan pada pohon
atau tanaman tempat berteduh jalak bali agar tidak terlalu tinggi dan disesuaikan dengan keadaan ruang kandang. Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam
dalam kandang antara lain murbei, kembang sepatu, palm, wijaya kusuma, dan lain-lain. Perawatan dapat dilakukan dengan memangkas atau memotong
seperlunya. Saat pemangkasan atau pemotongan perlu diperhatikan masa kawin atau masa pengeraman telur untuk menghindari burung menjadi stress karena
dapat berakibat negatif seperti gagal perkawinan, telur gagal menetas, bahkan kadang telur dimakan oleh induknya.
5.1.3.4 Suhu dan kelembaban kandang
Secara keseluruhan, bentuk kandang jalak bali di MBOF berbentuk persegi panjang. Bentuk kandang persegi panjang paling banyak digunakan oleh
penangkar jalak bali. Hal ini disebabkan dalam pembuatan kandang lebih mudah dan efektif. Selain itu, kandang jalak bali di MBOF memiliki atap yang sebagian
tetutup asbes dan sebagian hanya tertutup oleh kawat ram, sehingga cahaya matahari dapat masuk kedalam kandang. Dengan demikian kandang dapat
terhindar dari kelembaban yang mengundang berkembangbiaknya virus dan bakteri penyakit. Suhu di sekitar kandang dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19 Suhu udara di sekitar kandang jalak bali di MBOF.
Suhu udara disekitar kandang jalak bali di MBOF pada pagi hari berkisar antara 27
– 28
o
C, sedangkan pada siang hari suhu sekitar kandang jalak bali dapat mencapai 30
o
C, dan pada sore hari suhu di sekitar kandang kembali menurun menjadi 27
o
C. Pengukuran suhu tidak dilakukan di dalam kandang akan tetapi dilakukan diluar kandang jalak bali atau di sekitar kandang jalak bali karena alat
pengukur suhu termometer dry-wet tidak dapat dimasukan dalam kandang dan dikhawatirkan jalak bali dapat merusak alat pengukur suhu tersebut sedangkan
dalam kandang reproduksi atau kandang indukan, termometer dry-wet tidak dapat dimasukan dalam kandang jalak bali karena dikhawatirkan dapat menggangu jalak
bali yang akan bertelur. Berdasarkan hasil penelitian Damanik 1996, suhu udara pagi didalam
kandang penangkaran jalak bali TMII adalah 25 – 29
o
C, sedangkan penangkaran jalak bali di Madiun 26,5
–29
o
C. Pada siang hari suhu udara di penangkaran jalak bali TMII dapat mencapai 27
– 31
o
C dan di Madiun 31,5 – 36,5
o
C. Suhu udara pada siang hari di penangkaran TMII dan penangkaran di Madiun jauh lebih
tinggi di bandingkan dengan suhu udara di penangkaran MBOF. Suhu di sekitar kandang jalak bali di MBOF cukup rendah karena daerah sekitar kandang banyak
ditanami oleh pepohonan yang cukup besar seperti pohon rambutan dan pohon mangga. Selain itu, didalam kandang jalak bali juga terdapat pohon rambutan atau
palem yang dapat digunakan sebagai tempat bertengger. Suhu di Taman Nasional Bali Barat yang merupakan habitat alami jalak
bali yaitu sekitar 15 – 30
o
C PHKA 2004. Suhu tersebut cukup rendah bila dibandingkan dengan penangkaran MBOF karena pengamatan suhu selama
penelitian hanya dilakukan pada pagi hari hingga sore hari sedangkan pada malam hari tidak dilakukan pengukuran suhu. Suhu pada siang hari di penangkaran
hampir sama dengan suhu pada siang hari atau suhu terpanas jalak bali di alam yaitu 30
o
C. Selain pengukuran suhu, pengukuran kelembaban sekitar kandang juga perlu dilakukan. Hasil pengukuran kelembaban sekitar kandang ditunjukkan
pada Gambar 20.
Gambar 20 Kelembaban sekitar kandang jalak bali di penangkaran MBOF. Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa kelembaban kandang jalak bali
menurun pada siang hari yaitu pada pukul 11.00 sampai dengan pukul 14.00 sebesar 59, sedangkan pada pagi hari dan sore hari kelembaban lingkungan
penangkaran meningkat mencapai 64. Dapat dikatakan bahwa kelembaban sekitar kandang jalak bali di MBOF berkisar antara 59
– 64. Kelembaban lingkungan jalak bali di alam atau di Taman Nasional Bali Barat sekitar 65,25
PHKA 2004. Kelembaban tersebut tidak jauh berbeda dengan kelembaban di penangkaran sehingga kondisi lingkungan penangkaran MBOF sesuai untuk
penangkaran jalak bali.
5.1.4 Manajemen pakan