Teknik penangkaran Analisis koefisisen inbreeding Penelaahan karakteristik morfologis

3.3.1 Teknik penangkaran

Pengelolaan penangkaran dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara kepada pengelola. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi teknik keberhasilan penangkaran jalak bali, data yang diambil meliputi: 1. Teknik reproduksi jalak bali di penangkaran meliputi pemilihan bibit, seks ratio, pembentukan pasangan, dan tingkat keberhasilan breeding. 2. Pakan, palatabilitas, jumlah konsumsi, dan nilai gizi serta jadwal waktu pemberiannya. Pakan yang diberikan kepada jalak bali dipenangkaran dilakukan analisis proksimat dan diambil sampel makanan untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam makanan tersebut. 3. Perkandangan yang meliputi jenis kandang, ukuran dan konstruksi kandang, perlatan dan perlengkapan kandang serta suhu dan kelembaban dalam kandang. 4. Pemeliharaan kesehatan dan perawatan kesehatan, jenis penyakit yang sering diderita serta cara pengobatannya. 5. Faktor penentu keberhasilan penangkaran jalak bali di MBOF. Selain itu, juga dilakukan wawancara mengenai teknik penangkaran di MBOF yang digunakan untuk mendukung data meliputi: 1. Asal muasal bibit jalak bali yang ditangkarkan beserta sistem karantinanya. 2. Sejarah penangkaran jalak bali. 3. Organisasi penangkaran dan tenaga kerja SDM . 4. Populasi jalak bali yang meliputi jumlah, jenis kelamin, dan kelas umur.

3.3.2 Analisis koefisisen inbreeding

Penelaahan silsilah jalak bali di penangkaran dilakukan dengan teknik wawancara dengan pihak pengelola ada di penangkaran tersebut. Data yang diperoleh dibuat data catatan kelahiran atau silsilah studbook kemudian dibuat diagram pohon untuk menentukan hubungan kekerabatan jalak bali di MBOF.

3.3.3 Penelaahan karakteristik morfologis

Penelaahan karakteristik morfologis dapat dilakukan dengan melihat karakteristik morfologis baik yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif. Data karakteristik morfologis yang bersifat kuantitatif meliputi berbagai ukuran tubuh yaitu, panjang badan, panjang sayap, panjang ekor, panjang kepala, panjang kaki, panjang paruh, dan tinggi paruh. Data ukuran tubuh tersebut dilakukan melalui pengukuran, sedangkan untuk data karakteristik kualitatif meliputi warna dan pola bulu sayap dan bulu ekor, warna paruh, warna kaki, warna mata, dan daerah sekitar mata. Peubah ukuran tubuh yang diukur meliputi: 1. Panjang tubuh total yang diukur dari ujung paruh sampai dengan ujung bulu ekor dengan menggunakan pita ukur. 2. Panjang rentang sayap yang diukur dengan merentangkan sayap dari pangkal sayap hingga ujung sayap dengan menggunakan pita ukur. 3. Panjang ekor yang diukur dari pangkal ekor sampai ujung ekor dengan menggunakan pita ukur. 4. Panjang kaki yang diukur dari pangkal kaki hingga ujung kaki menggunakan pita ukur. 5. Panjang kepala yang diukur dari bagian tengkuk hingga ujung paruh dengan menggunakan jangka sorong. 6. Panjang paruh yang merupakan panjang maxilla paruh atas yang diukur dengan menggunakan jangka sorong. 7. Tinggi paruh pada bagian paruh tertinggi yang diukur dengan menggunakan jangka sorong. Gambar 3 Pengukuran panjang total tubuh. Gambar 4 Pengukuran panjang sayap. Gambar 5 Pengukuran panjang kepala. Gambar 6 Pengukuran panjang ekor. Gambar 7 Pengukuran panjang paruh. Gambar 8 Pengukuran panjang kaki. Gambar 9 Pengukuran tinggi paruh.

3.4 Analisis Data