Analisis proksimat Manajemen pakan

1. Perusahaan pakan buatan cukup banyak. Tentu saja kualitas produk yang dihasilkan tidak sama. Oleh karena itu, pada saat membeli pakan buatan perlu dipertimbangkan kualitas pakan yang akan dibeli, bukan karena harganya murah. 2. Pakan buatan pur harus selalu dijaga agar tidak sampai basah. Apabila pakan ini terkena air maka akan mengembang dan cepat rusak, serta menimbulkan bau. 3. Pakan pur ada tiga jenis yaitu untuk burung muda, burung remaja, dan burung dewasa. Pemberian harus disesuaikan dengan tahap perkembangan burung. 4. Pemberian pakan harus disesuaikan dengan besar dan kecilnya burung, setelah masuk ke tembolok pur akan berkembang. Oleh karena itu, pemberian pakan buatan harus dibatasi karena apabila terlalu banyak dan berkembang dalam tembolok dapat menyebabkan burung sakit bahkan kematian.

5.1.4.3 Analisis proksimat

Kualitas pakan sangat ditentukan oleh nilai gizi yang terkandung dalam pakan tersebut. Secara umum, pakan yang diberikan pada burung harus mengandung protein, karbohidrat, mineral, lemak, vitamin, dan air Soemadi dan Mutholib 1995. Menurut Ginantra et al. 2009 sumber pakan langsung di alam berupa biji dan buah dan untuk memenuhi kebutuhan proteinnya juga menyediakan serangga seperti belalang, semut, ulat, dan kupu-kupu. Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui kandungan gizi yang terkandung dalam pakan yang diberikan pada jalak bali. Berikut tabel kandungan gizi pakan jalak bali di MBOF Tabel 12. Tabel 12 Kandungan gizi pakan jalak bali Nilai Gizi Pisang kepok Pur Kroto Jangkrik Kadar abu 2,65 5,90 4,20 - Kadar protein 4,30 21,05 47,80 13,70 Sarat kasar 1,33 4,19 9,50 2,90 Kadar lemak 0,19 7,21 14,84 5,30 Kalori kkal 3869,30 4753,03 5143,00 117,00 Kadar air 66,48 8,82 - 76,00 Ca 0,03 1,08 - - P 0,09 0,75 - - BETN - - 23,66 - Sumber: Lovianti 1994; Aji 1996; Koswara 2010 Berdasarkan tabel 9, pakan kroto memilki kadar protein tertinggi yaitu 47,80, sedangkan jangkrik memiliki kadar protein 13,7. Kroto juga memilki kadar lemak tertinggi yaitu 14,84 dan jangkrik memiliki kadar lemak 5,3. kadar abu yang dimiliki kroto yaitu 4,20, serat kasar sebesar 9,50, kalori sebesar 51,43 kkal, dan BETN sebesar 23,66, sedangkan jangkrik memilki serat kasar sebesar 2,9, kalori sebesar 117 kkal, dan kadar air 76,0. Pur memiliki kasar kalori tertinggi yaitu 4753,03 kkal diikuti oleh pisang kepok sebanyak 3869,30 kkal. Pisang kepok memilki kadar abu 2,65 , kadar protein pisang kepok 4,30, serat kasar pisang kepok 1,33, kadar lemak pisang kepok 0,19, dan kadar air pisang kepok 66,48. Pisang kepok memilki kadar air yang cukup tinggi sehingga tergolong buah-buahan yang mudah membusuk karena memiliki kadar air yang cukup tinggi, sedangkan pur memilki kadar air 8,82, kadar abu 5,90, kadar protein 21,05, serat kasar 4,19, dan kadar lemak 7,21. Kandungan serat kasar pada suatu pakan menunjukan kesukaran pakan tersebut untuk dicerna. Dalam pakan burung diperlukan protein yang tinggi untuk keperluan pertumbuhan dan aktivitasnya. Sorseno 1995 menyatakan burung- burung muda memerlukan pakan yang kaya akan protein. Agar fungsi tubuh berjalan normal, selain jumlah pakan kualitas pakan juga perlu diperhatikan. Pakan yang diberikan tidak hanya cukup secara kualitas dan kuantitas, tetapi juga seimbang. Kualitas pakan sangat ditentukan oleh nilai gizi yang dikandung dalam pakan tersebut. Secara umum, pakan yang diberikan kepada burung harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air Soemadi dan Mutholib 1995. Secara kimiawi, protein merupakan suatu bahan organik yang bersifat kompleks dan mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan terkadang belerang hingga fosfor. Unsur-unsur ini terbentuk dalam asam amino. Nilai protein sebagai unsur zat makanan sangat ditentukan oleh jumlah dan asam amino yang menyusunnya. Dari penelitian dapat diketahiui bahwa lebih dari 20 macam asam amino penyusun protein, sepuluh diantaranya sangat penting bagi tubuh burung yaitu asam amino arginin, histidin, isoleusin, lisin, leusin, metionin, fenilalanin, triptofan, treonin, dan falin Soemadi dan Mutholib 1995. Peranan protein dalam tubuh burung adalah sebagai bahan pembangun tubuh dan pengganti jaringan yang rusak. Bahan baku pembentukan enzim, hormon dan antibodi zat kekebalan jumlah protein yang dikonsumsi burung dari pakan yang disediakan harus seimbang dengan kebutuhannya. Burung ocehan memerlukan protein kurang lebih 35 dari jumlah makanannya. Bentuk karbohidrat paling umum terdapat dalam pati. Pati digunakan sebagai sumber energi. Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh burung, pati terlebih dahulu dirombak menjadi satuan yang lebih kecil berupa gula glukosa dengan bantuan suatu zat yang disebut enzim. Setelah itu, diserap dan diangkat oleh darah melalui dinding-dinding usus halus untuk kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh. Karbohidrat berperan dalam tubuh burung sebagai sumber energi, membakar lemak, dan membantu memperkecil oksidasi protein menjadi energi serta memelihara fungsi alat pencernaan makanan agar berjalan normal. Kadar karbohidrat dalam tubuh burung umumnya berkisar 2 dari bobotnya. Makanan yang mengandung karbohidrat dalam ransum burung ocehan sebaiknya sekitar 70 dari pakan yang diberikan sehari-hari Soemadi dan Mutholib 1995. Fungsi lemak dalam tubuh burung adalah sebagai sumber energi, mengatur suhu tubuh, melindungi organ tubuh, membawa vitamin A,D,E K, membawa asam lemak esensial, dan sebagai bahan baku pembentukan hormon steroid. Kandungan lemak dalam pakan burung ocehan sebaiknya tidak lebih dari 8. Apabila kekurangan lemak, burung akan memperlihatkan gejala berupa kulit bersisik dan mengalami proses reproduksi yang tidak normal bahkan menyebabkan kematian. Sebaliknya, apabila lemak berlebihan juga merugikan karena tidak semua lemak dapat dicerna tubuh dan akhirnya akan terbuang percuma bersama dengan kotoran atau menumpuk diantara otot-otot tubuh maupun dibawah kulit Soemadi dan Mutholib 1995. Vitamin didefinisikan sebagai substansi organik yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Vitamin dapat dibedakan menjadi vitamin yang dapat larut dalam air dan vitamin yang dapat larut dalam lemak. Vitamin A,D, E, dan K termasuk vitamin yang larut dalam lemak, sedangkan vitamin B dan C larut dalam air. Secara umum, mineral berfungsi memelihara kondisi tubuh, memelihara cairan tubuh, menjaga kepekaan syaraf dan otot, mengatur proses metabolisme tubuh, mengatur keseimbangan kandungan asam dan basa dalam tubuh, dan sebagai unsur pembentuk tulang. Bagi burung, kegunaan mineral lebih khusus lagi yaitu untuk memelihara kesehatan tulang dan bulu, menambah nafsu makan, dan menghindari kanibalisme antar burung Soemadi dan Mutholib 1995.

5.1.4.4 Kebutuhan pakan