b. Tingkat perkembangbiakan dapat dilakukan perhitungan sebagai
berikut: t
Tt Keterangan:
t = ∑ induk yang berkembangbiak
Tt =∑ induk keseluruhan
c. Persentase angka kematian tiap kelas umur:
M Mt
Keterangan: M
= ∑ anak yang hidup tiap kelas umur ke–i Mt
= ∑ total anak yang hidup tiap kelas umur ke–i Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan
penangkaran di MBOF yaitu: – 30
= rendah 30
– 60 = sedang
60 – 100
= tinggi
3.4.2 Perhitungan Koefisisen Inbreeding
Rumus yang digunakan terdiri dari beberapa formula:
3.4.2.1 Perhitungan koefisien kekerabatan adalah :
Keterangan : R = koefisien kekerabatan
n = Jumlah anak panah dari setiap jalur. Salah satu cara untuk menghitung koefisien inbreeding yaitu dengan
menggunakan diagram panah. Pembuatan diagram panah setiap individu pada kedua silsilah tersebut dimasukan sekali pada diagram panah walaupun pada
kenyataannya individu-individu tersebut muncul beberapa kali Noor 1996. Contoh perhitungan koefisien inbreeding:
R = ∑ 12
n
x 100
x 100
Langkah- langkah untuk menghitung koefisien inbreeding suatu individu X Fx sebagai berikut Nurana 1989:
Langkah 1 : Merunut dan menggambarkan asal usul nenek moyangnya sampai tidak diketahui atau sampai nenek moyangnya berasal dari alam. Jika
dalam salsilah tidak ada kawin dengan keluarga berarti koefisisen inbreeding X Fx = 0.
Langkah 2 : Menentukan koefisien nenek moyang yang sama Fc. Koefisien inbreeding nenek moyang harus dihitung sebelum menghitung
koefisien inbreeding X Fx. Cara perhitungan koefisien inbreeding nenek moyang sama dengan perhitungan koefisien inbreeding
individu X langkah 4 dan 5. Langkah 3 : Memperhatikan aliran gen pada gambar silsilah
Langkah 4 : Menghitung koefisien inbreeding masing-masing. Aliran gen dengan rumus:
F = ½ ∑ 12
n
1+Fc Langkah 5 : Koefisien individu X adalah jumlah koefisien masing-masing aliran
gen. Contoh perhitungan koefisien inbreeding X pada silsilah seperi pada
gambar 10.
a b
Gambar 10 a Silsilah suatu individu X; b aliran gen individu X. D
E
X A
B A
A C
D E
X
Langkah 1 : Gambar 10 B memperlihatkan bahwa X mempunyai nenek moyang yang sama yaitu A berati memilki koefisien inbreeding X Fx lebih
dari nol. Langkah 2 : Karena nenek moyang A tidak diketahui diasumsikan nenek moyang
A tidak ada yang kawin dengan keluarga berarti koefisien inbreeding A Fc = 0.
Langkah 3 : Berdasarkan silsilah ada satu jalur yang menghubungkan individu S dan D melalui A yang memilki dua anak panah gambar 1 B yaitu
D-A-E dan n = 2. Nilai koefisien inbreeding individu X dapat dilihat pada tabel 5.
Langkah 4 : Perhitungan koefisien inbreeding pada individu X Tabel 5 Nilai perhitungan koefisien inbreeding pada individu X
Lintasan Fc
N Koefisien
inbreeding
X-D-A-E-X 0,00
2 12∑ 12
2
1+0,00 = 0.125
Langkah 5 : karena hanya terdapat satu lintasan gen maka koefisien inbreeding X fx = 0,125.
3.4.2.2 Perhitungan koefisisen inbreeding