Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1 Kandungan klorofil-a pada bulan Oktober 2008 relatif lebih tinggi dibandingkan bulan November 2008. Pada bulan Oktober 2008 kandungan klorofil-a berkisar 0,770 – 4,000 mgm 3 , dengan rata-rata 2,633 mgm 3 . Sedangkan pada bulan November 2008 berkisar 0,313 – 3,534 mgm 3 dengan rata-rata 0,843 mgm 3 ; 2 Sebaran rata-rata bulanan konsentrasi klorofil-a di perairan Pangandaran pada bulan Januari 2006 sampai September 2008 berkisar 0,281 mgm 3 - 7,925 mgm 3 dengan kisaran nilai dominan 0,12 mgm 3 - 7,08 mgm 3 . Konsentrasi klorofil-a tertinggi terdapat pada bulan September 2006 dan terendah pada bulan Desember 2007. Konsentrasi klorofil-a di daerah pantai lebih tinggi dan lebih bervariasi daripada perairan yang lebih jauh dari pantai; 3 Kandungan klorofil-a tidak berpengaruh secara nyata terhadap hasil tangkapan bawal putih Pampus argenteus di perairan Pangandaran; dan 4 Daerah penangkapan ikan bawal putih yang lebih potensial di perairan Pangandaran pada bulan Oktober - November 2008 terdapat di Tembang Badeto yang terletak sekitar 7 46’ LS - 108 40’ BT.

6.2 Saran

1 Untuk mengkaji hubungan antara konsentrasi klorofil-a terhadap hasil tangkapan dibutuhkan data time series yang lebih banyak, meliputi data CPUE dan konsentrasi klorofil-a di daerah penangkapan saat operasi penangkapan dilakukan; dan 2 Perlu dilakukan kajian mengenai hubungan jumlah hasil tangkapan bawal putih Pampus argenteus dengan faktor oseanografi lainnya seperti suhu, salinitas dan pergerakan arus. 43 DAFTAR PUSTAKA Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri, Bogor. Hal: 14-18. Azam DH. 2009. Kajian Prospek Perikanan Tangkap Pasca Tsunami di PPI Pangandaran, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Basmi J. 1995. Planktonologi : Produksi Primer. Bogor: Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. 35 hal. Burhanuddin et al. 1986. Sumberdaya Ikan Bawal di Indonesia. Lembaga Oceanologi Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Hal: 1-11 Cardwell S. 2005. http:modis.gsfc.nasa.govaboutspecifications.php [18 Desember 2008] Dinas Kelautan dan Perikanan Ciamis. 2006. Laporan Tahunan. Dinas Perikanan Ciamis, Ciamis. Dinas Kelautan dan Perikanan Ciamis. 2008. Laporan Tahunan. Dinas Perikanan Ciamis, Ciamis. Direktorat Jenderal Perikanan. 1998. Buku Pedoman Pengelolaan Sumber Perikanan Laut. Bagian I Jenis-jenis Ikan Ekonomis Penting. Jakarta: Departemen Pertanian. 85 hal. Euphrasen. 1788. Catalog of Fishes. www.fishbase.org. [29 Januari 2010] Feldman GC. www.oceancolor.gsfc.nasa.gov. [1 – 10 Januari 2009]. Fyson J. 1985. Desighn of Small Fishing Vessel. England: Fishing News Books Ltd. 219 hal. Gaol JL. 2003. Kajian Karakter Oseanografi Samudera Hindia Bagian Timur dengan Menggunakan Multisensor Citra Satelit Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Tuna Mata Besar Thunnus obesus [Disertasi]. Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. 231 hal. Herianti I dan Parwati. 1987. Studi Pendahuluan Tentang Aspek Biologi Ikan Bawal Putih Pampus argentus dan Bawal hitam Formio niger di Perairan Sebelah Utara Jawa Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 42. Balai Penelitian Perikanan Laut, Jakarta. Hal: 91-96. Hutabarat S dan SM Evans. 1984. Pengantar Oseeonografi. UI-Press. Jakarta. 34 hal. 44 Kushardono. 2003. Teknologi Pengindraan Jauh dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN. Jakarta. 56 hal. Lillesand dan Kiefer. 1990. Pengindraan Jauh dan Interpretasi Citra. Dulbani at al. penerjemah: Yogyakarta: UGM Pr. Terjemahan Dari: Remote Sensing and Image Interpretation. Martasuganda S. 2002. Serial Teknologi Penangkapan Ikan Berwawasan Lingkungan Jaring Insang Gillnet. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 68 hal. Monintja. 1989. Pengantar Perikanan Tangkap di Indonesia. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor. 3 hal. Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta. 289 hal. Nontji A. 2005. Laut Nusantara. Jakarta: Penerbit Djambatan. 372 hal. Nomura dan T Yamazaki. 1977. Fishing Techniques I. Tokyo: Japan International Cooperation Agency. 206 hal. Nugraha Y. 2004. Bentuk Geometrik Kapal Payang dan Gillnet yang Beroperasi di Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi Jawa Barat. [skripsi] tidak dipublikasikan. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian. 53 hal. Nurhaeti A. 2002. Analisis Bio-Teknik Penangkapan Bawal Putih Pampus argentus di Perairan Pangandaran Jawa Barat. [skripsi] tidak dipublikasikan. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.61 hal. Nybakken JW. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia. Odum EP. 1971. Fundamentals Of Ecology. Third Edition. Philadelphia and London : W. B. Saunders Company. 63 hal. Plotica S. 2007. http : ms.wikipedia.orgwikiIkan_Bawal_Putih. [25 Oktober 2009]. Romimohtarto K dan S Juwana. 2001. Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta: Penerbit Djambatan. 540 hal. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Vol I dan II. Binacipta, Bandung. 508 hal. 45 Setyobudiandi. 1996. Studi Beberapa Aspek Ekobiologis Fitoplankton dan Benthos dan Bio-Optik Fitoplankton dalam Kaitannya dengan Pengindraan Jauh Cholorofil-a di Perairan Selatan dan Utara Jawa. [Laporan Penelitian] tidak dipublikasikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Perikanan Laut. Nomor: 50 Tahun 19881989. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut. Departemen Pertanian. 248 hal. The International Education and Graduate Program Service of the U.S Departement of Education as part of The National Resource Center Program. 1997. www.seasite.niu.eduindonesianthemesanimalsseab_putih.htm. [24 Agustus 2009]. Walpole E. 1995. Pengantar Statistik. Edisi ke-3. Bambang Sumantri, penerjemah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Introduction to statistic 3 rd edition. 45 hal. Wyrtki K. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asean Water. Naga Report Vol II. California: The University of California, Scrips Institution of Oceanography. La Jolla. 195p. Lampiran 1 Panjang gelombang pada masing-masing kanal dan kegunaannya Kegunaan Utama Band Panjang Gelombang Pengkajian tentang batas-batas daratanawanaerosol 1 2 620 – 670 841 – 876 Pengkajian tentang sifat-sifat daratanawanaerosol 3 4 5 6 7 459 – 476 545 – 565 1230 – 1250 1628 – 1652 2105 – 2155 Pengkajian tentang warna lautfitoplankton dan biogeokimia 8 9 10 11 12 13 14 15 16 405 – 420 438 – 448 483 – 493 526 – 536 546 – 556 662 – 672 673 – 683 743 – 753 862 – 877 Pengkajian tentang kandungan uap air dari atmosfer 17 18 19 890 – 920 932 – 941 915 – 965 Pengkajian tentang suhu permukaan daratanawan 20 21 22 23 3.660 – 3.840 3.929 – 3.989 3.929 – 3. 989 4.020 – 4. 080 Pengkajian tentang suhu atmosfer 24 25 4.433 – 4.498 4.482 – 4.549 Pengkajian tentang kandungan uap air awan-awan cirruc 26 27 28 1.360 – 1.390 6.535 – 6.895 7.175 – 7.475 Pengkajian tentang sifat-sifat awan 29 8.400 – 8.700 Pengkajian tentang ozon 30 9.580 – 9.880 Pengkajian tentang suhu awan dan daratan 31 32 10.780 – 11.280 11.770 – 12.270 Pengkajian tentang ketinggian puncak awan 33 34 35 36 13.185 – 13.485 13.485 – 13.785 13.785 – 14.085 14.085 – 14.385 Sumber : NASA 2005 Lampiran 2 Langkah-langkah dalam mendownload citra klorofil-a level 3 dari internet a. Buka situs http:www.oceanocolor.gsfc.nasa.go.id, sehingga muncul tampilan berikut b. Pilih citra pada level 3 dengan mengklik “Level 3 Browser.” Lampiran 2 lanjutan c. Pilih satelit dan parameter yang diinginkan. Dalam penelitian ini digunakan satelit Aqua MODIS dan parameter konsentrasi kloriofil-a. d. Tentukan periode waktu daily, 3-days, weekly, monthly and seasonally dan resolusi yang diingikan . Dalam penelitian ini digunakan periode monthly bulanan dengan resolusi 4 km. e. Download citra dengan mengklik karakter “HDF” pada waktu yang diinginkan. f. Tampilan citra dalam format PNG adalah sebagai berikut Lampiran 3 Langkah-langkah pengolahan citra klorofil-a level 3 dengan menggunakan software SeaDAS 4.7 a. Dengan menggunakan jendela LINUX, buka terminal program. Untuk membuka program seaDAS ketik “seadas –em.” b. Setelah langkah a, akan tampil seadas main menu seperti berikut Lampiran 3 lanjutan c. Pada seadas main menu, klik Display kemudian pilih seadisp sehingga muncul seadisp main menu.

d. Untuk mengolah citra MODIS klik Load kemudian pilih MODIS pada seadisp