3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pangandaran, Jawa Barat Gambar 7. Pengumpulan data jumlah hasil tangkapan dan posisi penangkapannya
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2008. Setelah itu adalah pengambilan data citra klorofil-a dari internet
http:oceancolor.gsfc.nasa.gov, yang dilaksanakan pada bulan November 2008. Data citra klorofil-a yang diambil dari internet disesuaikan dengan waktu dan
posisi penangkapan yang dilakukan di Pangandaran.
Gambar 7 Peta lokasi penelitian.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1
Peta daerah penangkapan ikan digunakan untuk menentukan posisi Lintang dan Bujur pada saat operasi penangkapan dilakukan;
2 Alat tulis, digunakan untuk mencatat data yang dibutuhkan;
3 Data sheet, digunakan sebagai tempat pencatatan data yang dibutuhkan;
4 Kuisioner, digunakan untuk mencatat data dari setiap nelayan;
5 Kamera, digunakan untuk mengambil gambar yang dibutuhkan;
6 Program Photoshop, digunakan untuk membuat peta daerah penagkapan
ikan; 7
Software SeaDas Seadisp Data Analysis System digunakan untuk membaca nilai konsentrasi klorofil-a;
8 Software Surfer 8.0, digunakan untuk membuat gambar sebaran konsentrasi
klorofil-a beserta garis konturnya; dan 9
Software Microsoft Office Excel untuk menghitung CPUE dan nilai konsentrasi klorofil-a.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengumpulan data primer tentang posisi penangkapan, waktu operasi dan komposisi hasil
tangkapan diperoleh melalui experimental fishing. Untuk penentuan sampel kapal pada kegiatan ini dilakukan secara sengaja atau purposive sampling, dengan
pertimbangan sebagai berikut : 1
Sampel kapal gillnet beroperasi di perairan pangandaran; 2
Sampel kapal layak beroperasi; dan 3
Sampel kapal gillnet terpilih dengan tujuan utama penangkapannya adalah ikan bawal putih.
Data yang dikumpulkan dari kegiatan experimental fishing adalah: 1
Posisi kapal pada saat melakukan operasi penangkapan. Posisi kapal dicatat menggunakan peta daerah penangkapan;
2 Jumlah hasil tangkapan ikan bawal putih serta bobotnya pada setiap
posisi penangkapan. Jumlah hasil tangkapan ikan diperoleh dengan cara menghitung jumlah
dan bobot ikan yang tertangkap. Jika kapal menggunakan keranjang maka bobot ditentukan berdasarkan jumlah basket ikan yang tertangkap
dikalikan berat ikan dalam 1 keranjang; dan 3
Ukuran ikan hasil tangkapan bawal putih yang tertangkap.
Ukuran ikan diperoleh dengan cara mengukur sejumlah ikan contoh n dari populasi ikan yang tertangkap N.
Posisi, jumlah dan bobot serta ukuran ikan bawal putih yang tertangkap dicatat pada setiap operasi penangkapan. Operasi penangkapan dilakukan
sebanyak 33 kali ulangan. Untuk mempermudah proses pengambilan data, dibagikan kuisoner untuk diisi oleh enumerator yang ditempatkan pada masing-
masing kapal sampel. Kemudian data penyebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Pangandaran
didapatkan dengan cara mendownload hasil citra MODIS yang telah tersedia di internet. Cara mendownload citra klorofil-a dapat dilihat pada Lampiran 2. Data
sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum perairan di lokasi penelitian seperti data produksi bulanan dan tahunan, unit penangkapan, dan sebagainya.
Data tersebut didapatkan dari dinas perikanan setempat, instansi terkait lainnya dan studi literatur.
3.4 Analisis Data