Tujuan Penelitian Manfaat PENDAHULUAN

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Bawal Putih

Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1998, genus Pampus memiliki badan sangat lebar, seperti belah ketupat, gepeng. Pada ikan dewasa tidak ditemukan sirip perut. Ada 5 – 10 duri lepas yang berada di depan jari-jari sirip punggung. Duri tersebut seperti mata pisau kecil, di bagian depan dan belakang duri berbentuk runcing. Sirip punggung berjari-jari lemah 38 – 43 buah, sedangkan di sirip dubur terdapat jari-jari lemah 38 – 43 buah. Sirip ekor bercagak agak kuat dengan lembaran bawah lebih panjang. Menurut Saanin 1984, bawal Putih Pampus argenteus dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Animalia Sub kingdom : Metazoa Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Kelas : Pisces Sub kelas : Teleostei Ordo : Percomorphi Sub cordo : Stromatidea Famili : Stomateidae Genus : Pampus Spesies : Pampus argenteus Nontji 1993 menyatakan bahwa bawal putih mempunyai warna keperak – perakan, memiliki sirip dada yang tidak runcing ujungnya dan sirip dubur lebih panjang dari pada sirip punggung. Bawal putih sering dijumpai di muara - muara sungai. Makanan bawal putih adalah zooplankton seperti udang rebon. Pola makan ikan bawal adalah bergerombol bersama kelompoknya Euphrasen, 1788. Morfologi bawal putih seperti tampak dalam Gambar 1. Gambar 1 Bawal putih Pampus argenteus. Sumber : http:www.seasite.niu.eduindonesianthemesanimalsseab_putih.htm Jenis Pampus argenteus menempati perairan pantai, perairan payau, dan dapat hidup di perairan tawar. Beaufort dan Chapman vide Burhanudin et al, 1986. Herianti dan Parwati 1987 menyatakan bahwa bawal putih termasuk ikan dasar yang cenderung berada di kedalaman antara 15 – 25 m. 2.2 Unit Penangkap Ikan 2.2.1 Kapal perahu Kapal perikanan merupakan kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan seperti dalam aktivitas penangkapan ikan atau mengumpulkan sumberdaya perikanan, pengelolaan usaha budidaya, serta penggunaan dalam beberapa aktivitas riset, trainning dan inspeksi sumberdaya perairan Nomura dan Yamazaki, 1977. Menurut Fyson 1985, kapal ikan adalah kapal yang digunakan dalam kegiatan perikanan yang dilihat dari segi ukuran, perlengkapan dek, kapasitas muatan, akomodasi, mesin dan perlengkapannya yang fungsinya berhubungan dengan aktivitas penangkapan ikan.