Daerah Penangkapan Ikan Bawal Putih

Tabel 3 Jumlah hasil tangkapan bawal putih berdasarkan angka salinitas No Salinitas Hasil tangkapan 1 31 0.3 2 32 0.6 3 33 0.2 Sumber : Widodo vide Burhanuddin et al 1986 Daerah penyebaran bawal putih ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia, terutama Laut Jawa, bagian Timur Sumatera, Sulawesi Selatan, Selat Tiworo, Arafuru, dan utara sampai Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan dan Filipina Direktorat Jenderal Perikanan, 1998.

2.5 Produktivitas Primer dan Klorofil-a

Produktivitas primer adalah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa anorganik. Biasanya produktivitas primer dianggap sebagai padanan fotosintesis. Jumlah seluruh bahan organik yang terbentuk dalam proses produktivitas dinamakan produktivitas primer kotor atau produksi total. Jumlah sisa produksi primer kotor setelah sebagian digunakan tumbuhan untuk respirasi adalah produksi primer bersih Nybakken, 1992. Fitoplankton dikenal sebagai produsen primer yang terpenting dalam ekosistem laut. Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang hidupnya melayang-layang dalam air. Pergerakannya pasif tergantung pada gerakan air Odum, 1971. Fitoplankton dapat berbentuk sel, koloni atau filamen. Sebagai organisme autotrof, fitoplankton yang dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fitoplankton memiliki klorofil yang dapat mengkonversi energi radiasi metahari menjadi energi potensial kimia. Klorofil yang dimiliki oleh semua fitoplankton adalah klorofil-a. Klorofil- a merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada fitoplankton sehingga konsentrasi fitoplankton sering dinyatakan dalam konsentrasi klorofil-a. Biomassa fitoplankton didefinisikan sebagai berat dari fitoplankton per unit volume atau luas area. Unit umum yang digunakan adalah mgm 3 , gm 2 , kgha. Sama halnya dengan tumbuh-tumbuhan hijau yang lain, plankton membuat ikatan-ikatan organik yang kompleks dari bahan anorganik yang sederhana Hutabarat dan Evans, 1984. Kadar klorofil-a sering digunakan sebagai indikator produktivitas primer suatu perairan yang dinyatakan dalam jumlah gram karbon C yang terkandung dalam satuan luasvolume air laut pada suatu interval waktu grm 3 thn, atau dalam satuan-satuan yang lain. Fotosintesis adalah suatu proses permulaan yang penting dimana mereka dapat membuat atau mensintesa glukosa karbohidrat dari ikatan-ikatan anorganik karbondioksida CO 2 dan airH 2 O. Hal ini menyangkut serangkaian reaksi-reaksi yang dapat disingkat sebagai berikut Nybakken 1992: Karbondioksida + air ======ÎGlukosa + Oksigen 6 CO 2 + 6 H 2 O ======Î C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 Faktor pembatas dari produktivitas fitoplankton yaitu cahaya dan kadar zat hara. Fotosintesis hanya bisa terjadi bila ada cahaya. Fitoplankton produktif hanya pada lapisan atas dimana intensitas cahaya cukup untuk melangsungkan fotosintesis. Perairan pantai memiliki kadar zat hara yang lebih tinggi dari pada perairan lepas pantai. Hal ini menyebabkan produktifitas primer perairan pantai 10 kali lebih besar dari perairan lepas pantai. Perairan pantai memiliki sejumlah besar unsur-unsur kritis yaitu P dan N dalm bentuk PO 4 dan NO 3 melalui run off dari daratan Nybakken, 1992. Pada tempat yang jauh dari pantai masih ditemukan konsentrasi klorofil-a yang cukup tinggi, keadaan tersebut disebabkan oleh adanya proses sirkulasi massa air yang memungkinkan terangkutnya sejumlah nutrien dari tempat lain seperti upwelling. Upwelling adalah naiknya massa air laut dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan. Proses upwelling ini adalah suatu proses dimana massa air didorong ke atas dari kedalaman 100-200m. Gerakan naik ini membawa serta air yang suhunya lebih dingin, salinitas tinggi, dan kaya akan zat-zat hara ke permukaan Nontji, 1993. Selanjutnya Nybakken 1992 mengatakan bahwa faktor lain yang mempengaruhi produksi fitoplankton di lautan adalah turbulensi percampuran vertikal air laut dan pemangsaan grazing oleh zooplankton. Percampuran vertikal bukan saja menaikkan zat hara mendekati permukaan, tetapi juga mengangkut sel-sel fitoplankton ke bawah menjauhi permukaan air. Bila percampuran berlangsung dengan intensif, sel-sel fitoplankton mungkin akan