3 Data sheet, digunakan sebagai tempat pencatatan data yang dibutuhkan;
4 Kuisioner, digunakan untuk mencatat data dari setiap nelayan;
5 Kamera, digunakan untuk mengambil gambar yang dibutuhkan;
6 Program Photoshop, digunakan untuk membuat peta daerah penagkapan
ikan; 7
Software SeaDas Seadisp Data Analysis System digunakan untuk membaca nilai konsentrasi klorofil-a;
8 Software Surfer 8.0, digunakan untuk membuat gambar sebaran konsentrasi
klorofil-a beserta garis konturnya; dan 9
Software Microsoft Office Excel untuk menghitung CPUE dan nilai konsentrasi klorofil-a.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pengumpulan data primer tentang posisi penangkapan, waktu operasi dan komposisi hasil
tangkapan diperoleh melalui experimental fishing. Untuk penentuan sampel kapal pada kegiatan ini dilakukan secara sengaja atau purposive sampling, dengan
pertimbangan sebagai berikut : 1
Sampel kapal gillnet beroperasi di perairan pangandaran; 2
Sampel kapal layak beroperasi; dan 3
Sampel kapal gillnet terpilih dengan tujuan utama penangkapannya adalah ikan bawal putih.
Data yang dikumpulkan dari kegiatan experimental fishing adalah: 1
Posisi kapal pada saat melakukan operasi penangkapan. Posisi kapal dicatat menggunakan peta daerah penangkapan;
2 Jumlah hasil tangkapan ikan bawal putih serta bobotnya pada setiap
posisi penangkapan. Jumlah hasil tangkapan ikan diperoleh dengan cara menghitung jumlah
dan bobot ikan yang tertangkap. Jika kapal menggunakan keranjang maka bobot ditentukan berdasarkan jumlah basket ikan yang tertangkap
dikalikan berat ikan dalam 1 keranjang; dan 3
Ukuran ikan hasil tangkapan bawal putih yang tertangkap.
Ukuran ikan diperoleh dengan cara mengukur sejumlah ikan contoh n dari populasi ikan yang tertangkap N.
Posisi, jumlah dan bobot serta ukuran ikan bawal putih yang tertangkap dicatat pada setiap operasi penangkapan. Operasi penangkapan dilakukan
sebanyak 33 kali ulangan. Untuk mempermudah proses pengambilan data, dibagikan kuisoner untuk diisi oleh enumerator yang ditempatkan pada masing-
masing kapal sampel. Kemudian data penyebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Pangandaran
didapatkan dengan cara mendownload hasil citra MODIS yang telah tersedia di internet. Cara mendownload citra klorofil-a dapat dilihat pada Lampiran 2. Data
sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum perairan di lokasi penelitian seperti data produksi bulanan dan tahunan, unit penangkapan, dan sebagainya.
Data tersebut didapatkan dari dinas perikanan setempat, instansi terkait lainnya dan studi literatur.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Analisis klorofil-a
Data konsentrasi klorofil-a diketahui dengan melakukan analisis terhadap citra MODIS yang telah didownload. Citra tersebut diolah untuk memperoleh nilai
dan gambar sebaran konsentrasi klorofil-a. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan citra adalah sebagai berikut :
1 Pembacaan nilai konsentrasi klorofil-a dengan menggunakan program
SeaDAS ;
Membuka program SeaDAS pada menu “terminal”, kemudian akan tampil SeaDAS main menu
dan seadisp main menu. Langkah selanjutnya adalah memasukkan file citra yang telah didownload dengan memilih sub menu
“load” pada “seadisp main menu”. Memasukkan koordinat daerah yang
akan dihitung, koordinat yang dimasukkan merupakan koordinat pada daerah penelitian dan daerah di sekitarnya 6
36’00’’LS–7 18’00”LS dan
105 00’00”BT-106
24’00”BT. Setelah citra dibuka, kemudian dilakukan penyimpanan output citra dalam bentuk data ASCII dengan memilih
functions → output → data → ASCII. Data ini merupakan nilai