Metode Pengumpulan Data METODOLOGI

Ukuran ikan diperoleh dengan cara mengukur sejumlah ikan contoh n dari populasi ikan yang tertangkap N. Posisi, jumlah dan bobot serta ukuran ikan bawal putih yang tertangkap dicatat pada setiap operasi penangkapan. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 33 kali ulangan. Untuk mempermudah proses pengambilan data, dibagikan kuisoner untuk diisi oleh enumerator yang ditempatkan pada masing- masing kapal sampel. Kemudian data penyebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Pangandaran didapatkan dengan cara mendownload hasil citra MODIS yang telah tersedia di internet. Cara mendownload citra klorofil-a dapat dilihat pada Lampiran 2. Data sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi umum perairan di lokasi penelitian seperti data produksi bulanan dan tahunan, unit penangkapan, dan sebagainya. Data tersebut didapatkan dari dinas perikanan setempat, instansi terkait lainnya dan studi literatur.

3.4 Analisis Data

3.4.1 Analisis klorofil-a

Data konsentrasi klorofil-a diketahui dengan melakukan analisis terhadap citra MODIS yang telah didownload. Citra tersebut diolah untuk memperoleh nilai dan gambar sebaran konsentrasi klorofil-a. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan citra adalah sebagai berikut : 1 Pembacaan nilai konsentrasi klorofil-a dengan menggunakan program SeaDAS ; Membuka program SeaDAS pada menu “terminal”, kemudian akan tampil SeaDAS main menu dan seadisp main menu. Langkah selanjutnya adalah memasukkan file citra yang telah didownload dengan memilih sub menu “load” pada “seadisp main menu”. Memasukkan koordinat daerah yang akan dihitung, koordinat yang dimasukkan merupakan koordinat pada daerah penelitian dan daerah di sekitarnya 6 36’00’’LS–7 18’00”LS dan 105 00’00”BT-106 24’00”BT. Setelah citra dibuka, kemudian dilakukan penyimpanan output citra dalam bentuk data ASCII dengan memilih functions → output → data → ASCII. Data ini merupakan nilai konsentrasi klorofil-a berdasarkan garis lintang dan bujur koordinat. Cara pengolahan citra dengan menggunakan SeaDAS dapat dilihat pada Lampiran 3. 2 Penghitungan nilai konsentrasi klorofil-a ; dan Data ASCII hasil pengolahan SeaDAS diolah kembali dengan menggunakan program Microsoft Office Excel untuk menghitung nilai dominan, kisaran dan rata-rata dari konsentrasi klorofil-a. Nilai konsentrasi yang dihitung adalah nilai pada koordinat daerah penelitian 7 41’00’’LS– 8 00’00”LS dan 108 20’00” BT - 109 00’00” BT. 3 Pembuatan peta sebaran konsentrasi klorofil-a Data ASCII hasil pengolahan SeaDAS diolah kembali dengan menggunakan software Surfer 8.0 untuk memperoleh peta sebaran konsentrasi klorofil-a berserta garis konturnya. Nilai dominan, kisaran dan rata-rata dari konsentrasi klorofil-a pada daerah penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang selanjutnya dianalisis sebarannya menurut waktu temporal. Sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial daerah ditentukan dengan melakukan analisis visual terhadap peta sebaran konsentrasi klorofil-a.

3.4.2 Analisis data hasil tangkapan

Data ikan hasil tangkapan dianalisa secara deskriptif dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Data jumlah kg hasil tangkapan dianalisis menurut skala ruang penyebaran daerah penangkapan dan skala waktu operasi penangkapan.

3.4.3 Analisis hubungan hasil tangkapan dengan klorofil-a

Hubungan antara klorofil-a dan jumlah hasil tangkapan didapat melalui persamaan regresi Wallpole, 1995. Hubungan antara dua variable tersebut bisa merupakan hubungan linear, kuadratik atau polynomial. Model regresi yang paling tepat adalah model yang menunjukkan keeratan dari kedua variable paling erat korelasi paling besar. Koefisien korelasi r dapat dihitung dengan rumus :