r
= n
∑ XY- ∑X ∑Y
√
n ∑X
2
- ∑X
2
√
∑Y
2
- ∑Y
2
Keterangan: r :Koefisien korelasi X :
variabel bebas
Y :
variabel terikat Kisaran nilai korelasi:
-1 r +1 Korelasi erat jika : r 0.7 dan r - 0.6, dan
Korelasi tidak erat jika: -0.6 r 0.7 Semakin tinggi nilai korelasi maka hubungan antara kedua koefisien semakin erat.
3.4.4 Penentuan daerah penangkapan ikan yang potensial
Penentuan DPI potensial didasarkan pada jumlah dan ukuran ikan yang tertangkap beserta besarnya konsentrasi klorofil-a pada daerah penangkapan.
Langkah-langkah penentuan DPI yang potensial adalah: 1
Mengklasifikasikan hasil tangkapan ikan bawal putih berdasarkan jumlah kg pada setiap posisi penangkapan. Klasifikasi berdasarkan jumlah pada
setiap posisi penangkapan dibagi menjadi dua yaitu sedikit apabila hasil tangkapan setiap kali setting kurang dari 9 kgunittrip, dan banyak apabila
hasil tangkapan lebih dari atau sama dengan 9 kgunit. Dasar penentuan 9 kgunittrip ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Apabila jumlah tangkapan
termasuk kategori banyak diberi bobot skor 3 dan yang kategori sedikit diberi bobot 1;
2 Mengklasifikasikan hasil tangkapan ikan bawal putih berdasarkan ukuran
panjang cm pada setiap posisi penangkapan. Klasifikasi berdasarkan ukuran ikan bawal putih dibagi menjadi dua yaitu kecil apabila ukuran
bawal putih kurang dari 20 cm, dan besar apabila ukuran bawal putih sama atau lebih dari 20 cm www.wikipedia.org. Apabila tangkapan didominasi
oleh ikan ukuran kecil diberi bobot 1 dan jika didominasi oleh ikan ukuran besar diberi bobot 3;
3 Mengklasifikasikan penyebaran konsentrasi klorofil-a pada setiap posisi
penangkapan. Klorofil-a di permukaan perairan dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu rendah bila kandungan klorofil-a kurang dari 0,2
mgm
3
, dan tinggi bila konsentrasi klorofil-a yang lebih besar dari 0,2 mgm
3
. Konsentrasi klorofil-a yang lebih besar dari 0,2 mgm
3
telah menunjukkan kehadiran fitoplankton yang memadai untuk menopang atau
mempertahankan kelangsungan hidup perkembangbiakan perikanan Gower, 1972 vide Gaol, 2003. Bila kandungan klorofil-a masuk kategori
rendah diberi bobot 1 dan jika kategori tinggi diberi bobot 3; 4
Melakukan analisis visual terhadap penyebaran klorofil-a, pada daerah penangkapan, dimana jumlah hasil tangkapan yang banyak atau sedikit;
dan 5
Melakukan analisis visual terhadap penyebaran klorofil-a, pada daerah penangkapan, dimana ukuran hasil tangkapan didominasi oleh ikan
berukuran besar layak tangkap atau kecil tidak layak tangkap. DPI potensial adalah daerah yang memiliki bobot paling tinggi
berdasarkan ketiga indikator yaitu jumlah tangkapan, ukuran panjang, dan kandungan klorofil-a. Sedangkan DPI kurang potensial adalah yang bobot
penilaian ketiga indikator tersebut paling kecil.