3 Mengklasifikasikan penyebaran konsentrasi klorofil-a pada setiap posisi
penangkapan. Klorofil-a di permukaan perairan dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu rendah bila kandungan klorofil-a kurang dari 0,2
mgm
3
, dan tinggi bila konsentrasi klorofil-a yang lebih besar dari 0,2 mgm
3
. Konsentrasi klorofil-a yang lebih besar dari 0,2 mgm
3
telah menunjukkan kehadiran fitoplankton yang memadai untuk menopang atau
mempertahankan kelangsungan hidup perkembangbiakan perikanan Gower, 1972 vide Gaol, 2003. Bila kandungan klorofil-a masuk kategori
rendah diberi bobot 1 dan jika kategori tinggi diberi bobot 3; 4
Melakukan analisis visual terhadap penyebaran klorofil-a, pada daerah penangkapan, dimana jumlah hasil tangkapan yang banyak atau sedikit;
dan 5
Melakukan analisis visual terhadap penyebaran klorofil-a, pada daerah penangkapan, dimana ukuran hasil tangkapan didominasi oleh ikan
berukuran besar layak tangkap atau kecil tidak layak tangkap. DPI potensial adalah daerah yang memiliki bobot paling tinggi
berdasarkan ketiga indikator yaitu jumlah tangkapan, ukuran panjang, dan kandungan klorofil-a. Sedangkan DPI kurang potensial adalah yang bobot
penilaian ketiga indikator tersebut paling kecil.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Sebaran Konsentrasi Klorofil-a
Konsentrasi klorofil-a di perairan Pangandaran dalam kurun waktu Oktober - November 2008 cukup bervariasi, yang berkisar 0,382 – 4,000 mgm
3
Tabel 5. Kandungan klorofil-a tertinggi ditemukan pada tanggal 14 Oktober dengan nilai 4,000 mgm
3
dan terendah pada tanggal 12 November dengan nilai 0,382 mgm
3
. Ada banyak data citra satelit yang tidak ditampilkan karena terhalang oleh awan, sehingga citra satelit yang hanya bisa terlihat adalah tanggal
9, 14, 18, 30 Oktober 2008 dan 12, 17, 18 November 2008 Lampiran 5. Kandungan klorofil-a pada bulan Oktober 2008 relatif lebih tinggi
dibandingkan bulan November 2008. Pada bulan Oktober 2008 kandungan klorofil-a berkisar 0,770 – 4,000 mgm
3
, dengan rata-rata 2,633 mgm
3
. Sedangkan pada bulan November 2008 berkisar 0,313 – 3,534 mgm
3
dengan rata- rata 0,843 mgm
3
. Citra kandungan klorofil-a selama penelitian kurang jelas karena perairan
yang berawan musim hujan. Pada bulan Oktober 2008 terdapat tiga citra dan bulan November 2008 terdapat empat citra yang disajikan pada Lampiran 5. Pada
lampiran tersebut terlihat sebaran konsentrasi klorofil-a secara spasial ruang walaupun hanya pada cakupan wilayah yang terbatas sempit. Secara umum
terlihat bahwa kandungan klorofil-a cenderung semakin tinggi ke arah pantai. Sebaran konsentrasi klorofil-a menurut ruang spasial dapat diketahui
dengan melakukan analisis visual terhadap peta citra. Perbedaan konsentrasi klorofil-a ditunjukkan oleh perbedaan warna. Adapun sebaran spasial dan
temporal kandungan klorofil-a pada enam citra tersebut disajikan pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 6 didapati bahwa konsentrasi klorofil-a pada daerah dekat
pantai jauh lebih tinggi daripada daerah yang jauh dari pantai.
Tabel 5 Konsentrasi klorofil-a harian di perairan Pangandaran Oktober- November 2008
Tanggal DPI Posisi Penangkapan
Klorofil mgm
3
Lintang Bujur 09-Okt-08 Pantai
Barat -7
º
48’22” 108
º
34’28” 0,954
09-Okt-08 Pantai Barat
-7
º
48’22” 108
º
34’51” 0,936
09-Okt-08 Tayun Dengkeng
-7
º
48’29” 108
º
36’7” 0,865
09-Okt-08 Tayun Dengkeng
-7
º
48’29” 108
º
37’29” 0,792
09-Okt-08 Tayun Dengkeng
-7
º
48’37” 108
º
36’51” 0,819
09-Okt-08 Tayun Dengkeng
-7
º
48’29” 108
º
37’59” 0,77
14-Okt-08 Pantai Barat
-7
º
46’16” 108
º
33’58” 4
14-Okt-08 Solok Bokong -7
º
46’16” 108
º
42’7” 4
14-Okt-08 Tembang Badeto
-7
º
47’9” 108
º
39’11” 4
14-Okt-08 Solok Bokong -7
º
46’16” 108
º
42’7” 4
14-Okt-08 Lawang -7
º
46’34” 108
º
47’44” 4
14-Okt-08 Tayun Dengkeng
-7
º
48’55” 108
º
40’4” 4
14-Okt-08 Lawang -7
º
46’34” 108
º
47’26” 4
14-Okt-08 Tembang Badeto
-7
º
47’9” 108
º
39’11” 4
14-Okt-08 Solok Bokong -7
º
46’16” 108
º
42’7” 4
18-Okt-08 Cilacap -7
º
54’25” 108
º
52’12” 0,988
12-Nop-08 Batu Payung
-7
º
52’34” 108
º
24’47” 0,423
12-Nop-08 Batu Payung
-7
º
52’34” 108
º
27’40” 0,382
17-Nop-08 Tembang Badeto
-7
º
46’ 108
º
41’ 3,543
17-Nop-08 Batu Payung
-7
º
48’ 108
º
32’ 0,463
17-Nop-08 Pantai Barat
-7
º
48’ 108
º
34’ 0,617
17-Nop-08 Tayung Dengkeng
-7
º
48’ 108
º
41’ 2,715
17-Nop-08 Batu Payung
-7
º
50’ 108
º
25’23” 0,4
17-Nop-08 Batu Payung
-7
º
50’ 108
º
27’ 0,395
17-Nop-08 Batu Payung
-7
º
50’ 108
º
30’ 0,313
17-Nop-08 Batu Payung
-7
º
50’ 108
º
32’ 0,376
17-Nop-08 Pantai Barat
-7
º
50’ 108
º
34’ 0,453
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
10’10” 0,644
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
45’18” 0,7
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
47’68” 0,769
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
48’56” 0,846
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
42’ 0,635
18-Nop-08 Jalur 3 Pelayaran
-7
º
54’25” 108
º
43’50” 0,657
Sumber : Hasil pengamatan