Tujuan Penelitian Regional Development Plan Based on Beekeeping Activity in Cianjur Regency

6 Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian Aspek Formal Teoritis RTRW Kab. Cianjur - Aspek sosial Aspek Finansial Potensi Lebah Madu di Kab. Cianjur Penyerapan Informasi dari Stakeholder Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Budidaya Lebah Madu Penentuan Lokasi Pengembangan Budidaya Lebah Madu Permasalahan Utama : Keterbatasan sumber pakan lebah Kegiatan budidaya belum terintegrasi Aspek fisik lingkungan Pemilihan lokasi budidaya yang sesuai Upaya Pemerintah Daerah : Partisipatory Business Plan Taman Wisata Lebah - Kajian Pengembangan Budidaya Lebah Madu Analisis Kesesuaian Lahan untuk Jenis Pakan Lebah Madu Analisis Kesesuaian Habitat Lebah Madu Analisis Finansial Budidaya Lebah Madu Analisis Pendapat Masyarakat terhadap Budidaya Lebah Madu 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Lebah Madu

Lebah termasuk hewan jenis serangga atau insekta. Jenis lebah yang banyak ditemukan di Indonesia adalah jenis Apis cerana, Apis dorsata dan Apis mellifera. A. cerana dan A. dorsata madu hutan adalah lebah asli Asia, sedangkan A. mellifera berasal dari Eropa. Secara umum A. cerana mirip dengan A. mellifera , hanya saja ukuran tubuhnya lebih kecil, agak lebih suka berpindah tempat, namun lebih tahan terhadap serangan predator pemangsa. Penggolongan zoologis Apis mellifera adalah sebagai berikut : Kelas : Insecta Ordo : Hymenopthera Family : Apidae Genus : Apis Species : Apis meliifera Apis mellifera termasuk jenis yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena produksi dan daya adaptasinya tinggi. Galur baru dari spesies lebah ini dapat terbentuk di daerah dengan lingkungan dan iklim yang berbeda dari tempat aslinya. Lebah ini tidak agresif dan kurang suka bermigrasi di daerah beriklim dingin atau berelevasi tinggi serta peka terhadap penyakit, terutama terhadap tungau Varroa. Lebah madu adalah insekta sosial yang selalu hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni lebah. Setiap sarang dihuni oleh satu koloni. Keunikan koloni lebah ini adalah mempunyai sifat polimorfisme, yaitu anggotanya mempunyai keunikan anatomis, fisiologis dan fungsi biologis yang berbeda satu golongan dari golongan atau strata yang lain. Di dalam satu koloni terdapat hanya satu ratu queen, beberapa ratus lebah jantan droves, beberapa puluh ribu lebah pekerja worker-bees, ditambah dengan penghuni dalam bentuk telur, larva dan pupa. Jumlah anggota masing-masing strata, kecuali ratu yang hanya satu ekor, tergantung dari spesies lebah dan kondisi lingkungan, terutama ketersediaan bahan makanan dan temperatur lingkungan. Ketiga strata lebah dewasa dapat dibedakan dengan jelas dari ukuran tubuh, atau bagian-bagian tubuh; yang paling besar adalah ratu, diikuti oleh jantan dan yang paling kecil adalah lebah pekerja. Struktur tubuh, fisiologis atau insting, dan tugas setiap strata maupun individu-individu lebah madu telah terprogram dan terspesialisasi sedemikian teraturnya sehingga koloni dapat bertahan hidup. Ketergantungan lebah ratu dan jantan dari lebah pekerja sangat mencolok. Tugas lebah ratu hanya bertelur dan lebah jantan tugasnya mengawini ratu dara saja dan segera mati. Lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya terkekang sehingga tidak sempurna berfungsi. Tugas lebah pekerja antara lain menghisap nektar dari bunga, membawa pollen tepung sari bunga, mempertahankan koloni dari serangan musuh, menyediakan royal jeli atau susu ratu bagi calon atau bakal ratu, menghasilkan enzim untuk mematangkan madu dan menghasilkan malam. Fenomena dalam suatu koloni lebah memperlihatkan adanya suatu keteraturan pembagian kerja dan saling ketergantungan yang sempurna Sihombing 2005.