42 sedimen tua tersier dari Formasi Bentang Atas dan Bentang Bawah, tersusun
terutama atas batu pasir bertufa dan batu liat. Formasi Bentang Atas tersusun atas batu pasir bertufa berlapis, breksi tufa batu apung dan breksi tufa andesit,
sedangkan Formasi Bentang Bawah tersusun atas batu pasir tufa berlapis, tufa batu apung dengan sisipan liat bernapal dan breksi andesit.
Sistem volkan terutama terdapat di sebelah barat Cianjur yang merupakan bagian timur Gunung Gede dan juga di sekitar Gunung Wayang. Sistem volkan
berdasarkan ketinggian, lereng, dan pola alirannya dibedakan menjadi lereng bawah, lereng tengah, dan lereng atas kerucut volkan dan kaldera.
4.5.2 Jenis Tanah dan Batuan
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Dudal dan Soepraptohardjo 1957, terdiri atas tanah Alluvial, Regosol, Andosol,
Grumusol, Mediteran, Latosol dan Podsolik. Jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Cianjur adalah jenis tanah Latosol. Penyebaran jenis tanah tersebut
disajikan dalam Gambar 10.
Secara geologis, Kabupaten Cianjur sebagian besar tersusun dari batuan sedimen, terutama di wilayah Canjur Selatan, sedangkan di wilayah Cianjur Utara
banyak mengandung vulkanik. Jenis batuan lainnya adalah batuan aluvial yang Gambar 10 Penyebaran jenis tanah di Kabupaten Cianjur
43 tersebar di sepanjang Pantai Selatan, mulai dari Kecamatan Sindangbarang,
Cibeber bagian Timur dan Bojongpicung yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.
4.5.3 Kondisi Hidrologi
Kabupaten Cianjur memiliki banyak sungai yang terbagi kedalam dua bagian Daerah Aliran Sungai DAS, yakni DAS Citarum dan DAS Cibuni-Cilaki.
Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke bagian Utara dengan beberapa anak sungainya antara lain Sungai Cibebet, Sungai Cikundul, Sungai
Cibalagung dan Sungai Cisokan. Di beberapa daerah, air mengalir sepanjang tahun karena curah hujan cukup tinggi, sehingga pada musim kemarau tidak
terlihat adanya kekeringan.
Di wilayah Kabupaten Cianjur terdapat Waduk Cirata yang membendung Sungai Citarum. Waduk dengan luas genangan mencapai 6,400 ha ini mampu
mengaliri kawasan persawahan di wilayah Kabupaten Cianjur seluas 3,400 ha. Waduk ini juga merupakan sumber air permukaanpenampung air yang dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 550 MW jamtahun serta pengembangan budidaya perikanan darat dan pariwisata.
4.5.4 Kondisi Iklim
Kabupaten Cianjur mempunyai variasi curah hujan dari 2500-3000 mmtahun hingga 4000-4500 mmtahun. Wilayah bagian tengah Kabupaten
Cianjur memiliki curah hujan rata-rata tahunan 2500-3000 mmtahun dengan jumlah bulan basah 100 mm 9 bulan dan tanpa bulan kering 60 mm.
Bagian selatan wilayah Kabupaten Cianjur dan wilayah kaki lereng Gunung Pangrango-Gede memiliki curah hujan rata-rata tahunan 3000-3500 mmtahun
dan 3500-4000 mmtahun, dengan bulan basah 10-11 bulan, tanpa bulan kering. Wilayah Kabupaten Cianjur yang berada pada ketinggian lebih dari 1000 m dpl
dari lereng volkan Pangrango-Gede memiliki curah hujan 4000-4500 mmtahun dengan bulan basah berkisar 11-12 bulan, tanpa bulan kering.
Menurut klasifikasi Iklim Koppen, Kabupaten Cianjur umumnya bertipe iklim Af iklim hujan tropik selalu basah, kecuali sebagian wilayah kecamatan
Cidaun beriklim Am iklim hujan tropik monsoon dan wilayah Gunung Gede beriklim Cf
iklim sedang berhujan selalu basah. Keadaan curah hujan di Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk pada
iklim basah yaitu Tipe A daerah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika dan Tipe B daerah basah dengan vegetasi hutan hujan tropika dan
sebagian kecamatan mempunyai Tipe C daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba, diantaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim
kemarau dan Tipe D daerah sedang dengan vegetasi hutan musim.