Penggunaan Dana PKH PERILAKU PEMENUHAN KEWAJIBAN PESERTA PKH

9.4 Penggunaan Dana PKH

Dana bantuan yang diterima oleh setiap peserta PKH memiliki perbedaan jumlah sesuai dengan kondisi rumah tangga mereka. Seperti pada Tabel 3 mengenai skenario bantuan PKH telah terlihat bahwa perbedaan tersebut menyebabkan beberapa kemungkinan dana yang akan diterima peserta komponen pendidikan. Bantuan tetap yang diterima peserta PKH selama setahun pencairan ialah Rp. 200.000,00. Bantuan tetap tersebut ditambah dengan bantuan komponen pendidikan yang diberikan sesuai dengan jenjang pendidikan anak yang menjadi tanggungannya dalam PKH. Setiap tahun, total bantuan yang diberikan kepada RTSM yang hanya memiliki anak SD ialah sebesar Rp. 600.000,00, RTSM yang hanya memiliki anak SMP sebesar Rp. 1.000.000,00, dan bagi RTSM yang memiliki anak SD dan SMP ialah sebesar Rp. 1.400.000,00. Sebesar 44 persen responden menerima bantuan PKH sebesar Rp. 600.000,00. Selanjutnya responden penerima dana bantuan sebesar RP. 1.000.000,00 dan Rp. 1.400.000,00 memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing 28 persen responden. Jumlah anak pada jenjang pendidikan yang sama mungkin saja lebih dari satu orang, karena di dalam ketentuan PKH tidak ada pembedaan jumlah anak yang berada pada jenjang pendidikan yang sama. Selama tahun 2007 hingga 2009 bantuan tersebut didistribusikan dalam tiga kali pencairan dana bantuan. Sehingga bantuan yang diterima peserta PKH ialah satu per tiga jumlah dana bantuan pertahun. Namun pada tahun 2010 terdapat sebuah aturan baru dari PKH pusat dimana bantuan akan didistribusikan dalam empat kali pencairan, dan peserta menerima jumlah bantuan yang lebih kecil pada setiap kali pencairan yaitu satu per empat total bantuan pertahunnya. Namun peserta PKH lebih menginginkan bantuan tetap dibagikan dalam tiga kali pencairan, atau bahkan dua kali pencairan, sehingga dana yang diterima tidak terlalu kecil dan lebih memudahkan dalam pengaturan penggunaannya. Berdasarkan hasil penelitian seperti pada Tabel 19, sebagian besar responden telah memprioritaskan penggunaan dana PKH untuk kebutuhan pendidikan anak persentase penggunaan dana untuk pendidikan anak pada kategori tinggi, yaitu 60 persen. Sedangkan sebagian lainnya juga menggunakan dana untuk kebutuhan selain pendidikan anak termasuk kategori rendah 40 persen. Secara umum, penggunaan dana PKH untuk keperluan pendidikan ialah untuk keperluan anak selama kegiatannya di sekolah, seperti ongkos ke sekolah, membeli buku, sepatu, membayar uang sekolah, dan untuk jajan anak. Selain itu, penggunaan yang berada di luar keperluan pendidikan ialah jika uang bantuan juga digunakan untuk membeli kebutuhan dapur, beras, beli baju, kebutuhan sekolah anak SMA, dan untuk kebutuhan anggota keluarga lainnya. Persentase penggunaan dana PKH untuk kebutuhan pendidikan atau non pendidikan tersebut terlihat pada Gambar 19 berikut ini. Gambar 19. Sebaran Responden menurut Penggunaan Dana PKH untuk Pemenuhan Kebutuhan Penggunaan dana bantuan tertinggi ialah untuk ongkos anak. Umumnya, responden memiliki anak yang sekolah di SMP. Banyak dari siswa SMP, khususnya pada penelitian ini adalah anak responden, yang memilih untuk bersekolah di luar kelurahan, karena di Balumbang Jaya hanya terdapat satu buah SMP. Terkadang jarak sekolah dengan rumahnya cukup jauh sehingga untuk mencapai sekolah, anak responden harus naik kendaraan umum. Selain itu, menurut beberapa orang responden yang memiliki anak usia SMP, mereka mendaftarkan anak ke sekolah yang jaraknya cukup jauh karena di sekolah tersebut biaya pendidikan yang harus dibayar tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan sekolah yang berada di dekat pemukiman responden. Selanjutnya ialah penggunaan uang bantuan bagi perlengkapan anak sekolah. Perlengkapan tersebut meliputi pembelian seragam, tas, sepatu, buku pelajaran Lembar Kerja SiswaLKS, buku tulis, dan uang jajan. Hal yang menarik ialah pada setiap pencairan pada penelitian ini ditanyakan tiga kali tahap pencairan kategori pembelian seragam, tas, dan sepatu selalu muncul pada kelompok lima besar. Padahal barang–barang tersebut adalah barang yang tahan 40 60 Rendah Tinggi Penggunaan dana PKH unt uk pendidikan lama, dan pembeliannya tidak harus dilakukan dalam setiap 3–4 bulan atau pada setiap kali pencairan. Melalui wawancara pada beberapa responden, dapat diketahui bahwa hal tersebut mungkin disebabkan oleh salah satu kemungkinan berikut. Pertama, peserta PKH memiliki lebih dari satu orang anak yang terdaftar sekolah sehingga pada setiap kali pencairan dana bantuan dibelikan untuk anak yang berbeda dan anak akan mendapatkan peralatan tersebut secara bergiliran dengan anak yang lainnya, berikut kutipan ungkapan responden tersebut. “Kalau dapat uangnya, ibu beliin anak–anak sepatu, tas, seragam. Tapi ya ganti–gantian karena uangnya terbatas. Pencairan sekarang adeknya dulu yang dibeliin sepatu, kakaknya seragam. Ntar gantian”. E, 31 tahun Kedua, khusus untuk penggunaan bantuan PKH untuk pembelian sepatu dan tas, beberapa responden mengungkapkan bahwa pembelian dilakukan hampir setiap kali pencairan karena kualitas barang yang mereka beli rendah, sehingga dalam penggunaan kurang–lebih 3 bulan, tas dan sepatu tersebut telah rusak dan harus membeli yang baru pada pencairan selanjutnya. Mereka membeli barang murah karena uang yang diterima juga harus digunakan untuk kebutuhan lainnya dan di lokasi pembelian terdekat pertimbangan biaya perjalanan yang murah hanya menyediakan barang–barang tersebut. Misalnya peserta yang memiliki anak SD hanya menerima satu per empat dari total bantuan per tahun Rp. 600.000,00, berarti ia menerima Rp. 150.000,00. Uang digunakan untuk membeli tas yang kira-kira memiliki harga Rp. 30.000,00 dan atau sepatu yang juga berharga sama, untuk satu atau dua orang anak sekaligus, jika responden memiliki lebih dari satu orang anak yang sekolah pada tingkatan SD. Ongkos dari Kelurahan Balumbang Jaya ke Babakan Raya, atau disebut juga dengan Bara oleh masyarakat sekitar ialah Rp. 4.000,00 – Rp. 6.000,00 untuk ongkos ojeg pulang–pergi atau ditempuh dengan angkot dengan ongkos Rp. 2.000,00, ataupun hanya dengan berjalan kaki. Selain itu juga terdapat kebutuhan lainnya seperti iuran di sekolah dan kebutuhan jajan anak, sehingga penggunaan uang tersebut harus diperhitungkan dengan cermat. Berikut pernyataan responden. “Setiap pencairan ibu selalu beli sepatu dan tas bukan apa–apa neng. Sepatu dan tas anak sekarang mudah rusak. Kalo beli yang mahal ga bisa, masa’ uangnya cuma buat beli sepatu aja. Kebutuhan lainnya kan masih banyak… kalau belinya sih di babakan raya… yang deket aja biar ongkosnya murah.” S, 43 tahun Alasan ketiga ialah, keinginan responden untuk menggunakan uang bantuan bagi pemenuhan kebutuhan pendidikan anaknya, namun dapat diperlihatkan secara langsung kepada petugas pendamping. Berikut kutipan dari salah seorang responden. “Ini tas yang baru lagi menunjukkan tas ransel berwarna pink kepunyaan anaknya… yang kemaren masih bener sih neng, tapi ibu beli lagi aja. Buat diliatin ke petugas membuktikan kepada petugas, kalo ibu udah pake uangnya buat anak.” E, 31 tahun

9.5 Dukungan bagi Kegiatan Belajar Anak

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

8 151 186

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 5 104

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 12

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 1

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 64

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 8

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 3

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 3 41

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN 1 PB

0 0 9

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 0 16