berupa undangan pertemuan, perubahan data, pengaduan, dan sebagainya, serta bantuan ke tangan peserta PKH. Disamping itu, ada lembaga di luar struktur, yang
berperan penting dalam pelaksanaan PKH, yakni lembaga pelayanan kesehatan dan pendidikan di setiap kecamatan di mana PKH dilaksanakan.
4.3 Petugas Pendamping Program Keluarga Harapan
Pendamping adalah personel UPPKH di tingkat kecamatan. Pendamping merupakan aktor kunci yang menjembatani para peserta PKH dengan berbagai
pihak yang terlibat di tingkat kecamatan dan kabupatenkota. Pendamping juga melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap peserta dalam menjalankan
komitmen mereka. Jumlah pendamping disesuaikan dengan peserta PKH yang terdaftar di kecamatan. Masing–masing dari mereka akan mendampingi ± 375
RTSM peserta PKH dimana setiap 3 – 4 pendamping dikelola oleh satu koordinator. Satu orang pendamping yang menjadi koordinator ditetapkan oleh
Direktur Jendral Bantuan dan Jaminan Sosial RI. Pendamping bertugas untuk membantu masyarakat miskin agar
mendapatkan hak mereka sebagai peserta PKH dan juga memonitoring peserta PKH dalam melaksanakan kewajiban mereka. Pada dasarnya, pendamping
menghabiskan sebagian besar waktunya di lapangan, yakni mengadakan pertemuan dengan ketua kelompok, berdiskusi dengan pelayan kesehatan dan
pendidikan, mengunjungi pemuka daerah, serta bertemu langsung dengan peserta PKH. Tugas–tugas persiapan program yang harus dilakukan oleh pendamping,
antara lain: 1. Menyelenggarakan
pertemuan awal
dengan seluruh
peserta; menginformasikan program pada RTSM peserta PKH dan masyarakat umum.
2. Membagi peserta ke dalam kelompok yang terdiri atas dua puluh hingga dua puluh lima orang untuk mempermudah tugas pendampingan.
3. Memfasilitasi pemilihan ketua kelompok peserta PKH. 4. Membantu peserta dalam mengisi Formulir Klarifikasi Data, menandatangani
surat persetujuan serta mengirimkan formulir itu ke UPPKH kabupatenkota. 5. Mengkordinasi kunjungan awal ke puskesmas dan pendaftaran sekolah.
Pendamping tidak hanya bertanggung jawab dalam fase persiapan program, tapi juga memiliki beberapa tugas rutin, seperti:
1. Menerima pemutakhiran data peserta PKH dan mengirimkan formulir pemutakhiranvalidasi data ke UPPKH kabupatenkota Lampiran 3.
2. Menerima pengaduan
dari ketua
kelompok, peserta
PKH serta
menindaklanjuti pengaduan sesuai dengan kebijakan UPPKH kabupatenkota. 3. Mengunjungi peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen.
4. Melaksanakan pertemuan dengan semua peserta setiap enam bulan untuk resosialisasi program beserta kemajuanperubahannya.
5. Berkordinasi dengan aparat setempat serta pemberi pelayanan pendidikan dan kesehatan.
6. Melakukan pertemuan bulanan dengan ketua kelompok serta pelayan kesehatan dan pendidikan di lokasi pelayanan terkait.
7. Mengadakan pertemuan triwulan dan tiap semester dengan seluruh pelaksana kegiatan UPPKH daerah, pendamping, serta pelayan kesehatan dan
pendidikan. Petugas pendamping mengatur jadwal pertemuan sesuai dengan kodisi
lapang, namun biasanya pertemuan dilaksanakan minimal satu kali dalam tiga bulan. Pada pertemuan tersebut seluruh anggota kelompok wajib hadir untuk
mendapatkan informasi. Selain itu, pertemuan kelompok juga merupakan sarana yang dapat digunakan oleh peserta PKH untuk menyampaikan saran, kritik serta
mungkin juga pertanyaan kepada petugas pendamping. Melalui pertemuan yang dilakukan RTSM peserta PKH juga bisa mendapatkan peningkatan pemahaman
mengenai program
bantuan yang
mereka terima
baik mengenai
kewajibankomitmen mereka sebagai peserta dan juga informasi tentang PKH. Tugas petugas PKH telah diatur dalam ketentuan PKH. Namun diluar hal
tersebut juga terdapat tugas lain yang mereka laksanakan walau tidak diatur dalam ketentuan. Di lokasi penelitian, baik di Kelurahan Balumbang Jaya atau
pada UPPKH Bogor Barat secara umum, petugas terlihat telah melaksanakan kewajiban mereka. Pertemuan kelompok telah terlaksana rutin, begitu juga
dengan pertemuan antar ketua kelompok dan validasi data. Selain itu, petugas juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti instansi pendidikan
dimana anak RTSM terdaftar. Namun di luar kewajiban tersebut, terkadang petugas PKH juga membantu permasalahan RTSM lainnya, yang berada diluar
permasalahan terkait PKH, sepeti membantu RTSM untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang umumnya sulit untuk segera diperoleh oleh
masyarakat yang tergolong miskin dengan murah atau gratis yang harus segera diperoleh karena adanya permasalahan kesehatan serius yang dialami oleh salah
satu anggota keluarga RTSM. Hal-hal di luar kewajiban yang dilakukan oleh petugas PKH dilakukan tanpa pamrih, karena di UPPKH Bogor Barat terdapat
peraturan bahwa RTSM dilarang untuk memberikan uang bantuannya kepada petugas ataupun kepada pihak-pihak lainnya, karena uang tersebut harus
digunakan sesuai dengan ketentuan yang ada.
4.4 Program Keluarga Harapan Komponen Pendidikan