Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORITIS

Pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinan diupayakan pemerintah untuk mengatasi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh permasalahan kemiskinan tersebut. Namun dalam pelaksanaannya, terkadang mengalami berbagai kendala baik yang berasal dari komponen program, dari masyarakat penerima manfaat, bahkan dari kondisi lingkungan yang kurang mendukung sehingga program berjalan kurang optimal. Kendala yang berasal dari program itu sendiri misalnya pelaksanaan program tidak sesuai dengan rencana, penentuan sasaran penerima manfaat yang kurang tepat, terjadi penyimpangan danabantuan, serta kekurangsesuaian program dengan kebutuhan masyarakat. Kendala yang berasal dari masyarakat penerima manfaat diantaranya kurang mampu dan kurang konsisten dalam menjalankan program, serta penyimpangan dalam penggunaan dana bantuan Anggen, 2005; Pertiwi, 2008; Fristoto, 2009. Umumnya respon masyarakat miskin juga termasuk masyarakat sangat miskin terhadap program klaster I misalnya raskin ialah merasakan manfaat yang besar, walaupun mereka mengetahui beberapa menyimpangan dalam pelaksanaan program tersebut Anggen, 2005. Respon masyarakat terhadap program klaster II dan III juga cukup positif, walau dalam beberapa situasi masyarakat miskin dan pelaksana lapangan program tersebut tidak dapat melaksanakan seluruh ketentuan yang ditetapkan Pertiwi, 2008 dan Fristoto, 2009.

2.2 Kerangka Pemikiran

Representasi sosial peserta PKH terhadap PKH ialah cara berfikir rasional peserta PKH yang terdiri atas pengetahuan, pendapat, keyakinan dan sikap tentang PKH. Representasi sosial tersebut didistribusikan kepada anggota kelompok lainnya, ataupun orang lain disekitarnya, melalui komunikasi sehari–hari baik disadari ataupun tidak secara terus menerus. Banyak sekali representasi mengenai PKH yang mungkin terbentuk pada setiap anggota, dan setiap individu anggota memiliki perbedaan satu sama lainnya. Hipotesis pertama dalam penelitian ini ialah diduga terdapat beberapa tipe representasi sosial. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi pembentukan representasi sosial, diantaranya ialah tingkat keterlibatan individu dalam kelompok, pola interaksi pada komunikasi sehari–hari dalam kelompok, serta karakteristik individu tersebut Pandjaitan, 1998; Gunawan, 2003; Adriana, 2009. Begitu juga dengan representasi sosial peserta PKH terhadap PKH. Pada penelitian ini, dilihat bagaimanakah karakteristik peserta PKH, seperti karakteristik individu dan tingkat keterlibatan peserta PKH dalam kelompok PKH. Karakteristik individu ialah usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah sumber nafkah, dan tanggungan. Selanjutnya keterlibatan dalam kelompok dibagi ke dalam empat hal yaitu peranan dalam kelompok, intensitas mengikuti pertemuan kelompok, intensitas bertemu pendamping, dan intensitas interaksi antar anggota PKH dalam kelompok PKH. Di dalam penelitian ini diduga karakteristik individu dan keterlibatan dalam kelompok memiliki hubungan dengan representasi sosial mereka. Perbedaan yang ada pada karakteristik peserta akan menyebabkan adanya perbedaan pada representasi sosial mereka lihat Gambar 1. Keterangan gambar: : hubungan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Selanjutnya, berdasarkan teori bahwa representasi sosial merupakan disposisi berperilaku Campbell, 1963 dalam Bergman, 1998, dan berdasarkan Perilaku Pemenuhan Kewajiban Peserta PKH Representasi Sosial Peserta PKH terhadap Program Keluarga Harapan Karakteristik Peserta PKH Karakteristik Individu 1 Usia 2 Pendidikan formal 3 Jenis pekerjaan 4 Jumlah sumber nafkah 5 Penghasilan 6 Tanggungan Keterlibatan dalam kelompok 1. Peranan dalam kelompok 2. Intensitas mengikuti pertemuan kelompok 3. Intensitas bertemu petugas pendamping PKH 4. Intensitas interaksi dalam kelompok hasil penelitian Gunawan 2003 dan Adriana 2009 bahwa representasi sosial yang berbeda menimbulkan perilaku yang juga berbeda, maka diduga representasi sosial peserta PKH juga memiliki hubungan dengan perilaku mereka. Hipotesis terakhir pada penelitian ini ialah, perbedaan representasi sosial yang dimiliki peserta PKH cenderung akan mempengaruhi perilaku pemenuhan kewajiban mereka sebagai peserta PKH.

2.3 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

8 151 186

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 5 104

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 12

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 1

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 64

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 8

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 3

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 3 41

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN 1 PB

0 0 9

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 0 16