BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Representasi Sosial
a. Definisi Representasi Sosial
Representasi sosial merupakan sebuah sistem nilai, gagasan dan perbuatan, yang memiliki fungsi ganda. Fungsi yang dimaksudkan ialah untuk membangun
sebuah tata aturan bagi setiap individu untuk menyesuaikan diri dan memahami serta menguasai lingkungan fisik ataupun lingkungan sosialnya Moscovici,
1973 dalam Bergman, 1998. Menurut Abric 1976 dalam Deaux dan Philogene 2001, representasi sosial tersebut merupakan suatu pandangan fungsional yang
memungkinkan individu atau kelompok memberikan makna dan arti terhadap tindakan yang dilakukannya untuk mengerti suatu realita kehidupan sesuai dengan
referensi yang mereka miliki, dan untuk beradaptasi terhadap realita tersebut. Bergman 1998 menyatakan bahwa representasi sosial dapat mengubah
suatu hal yang tidak lazim dan atau tidak dikenal menjadi sesuatu hal yang dapat dikenali. Representasi sosial tersebut dibentuk melalui dua buah proses yaitu
anchoring dan objectifying dibahas lebih lanjut pada bagian proses pembentukan representasi sosial. Namun hal yang terpenting mengenai representasi sosial ialah
bahwa representasi sosial tersebut merupakan hasil sekaligus penghasil dari nilai, gagasan dan perbuatan manusia. Representasi sosial merupakan hasil dari
pemaknaan individu terhadap nilai, gagasan dan perbuatan, namun disamping itu representasi sosial juga merupakan penghasil dari berbagai macam nilai, gagasan
dan perbuatan tersebut. Menurut Jost dan Ignatow 2001, aspek terbaik dari teori representasi sosial yang dahulu sempat terlupakan pada era berkembang pesatnya
kognisi sosial adalah adanya sebuah kedinamisan, dimana representasi sosial tersebut menyediakan “cerita yang hidup” mengenai dinamika sosial dan budaya
yang berasal dari kehidupan manusia, dan juga adanya penyebaran keyakinan tentang realitas oleh individu atau kelompok tersebut kepada pihak lainnya.
Selanjutnya, Putra, I.E. dkk. 2009, mendefinisikan representasi sosial sebagai cara berpikir ‘rasional’ yang praktis melalui hubungan sosial dengan
menggunakan gaya dan logikanya sendiri, yang kemudian didistribusikan kepada anggota suatu kelompok yang sama melalui komunikasi sehari-hari.
Berdasarkan berbagai definisi dari beberapa ahli dan peneliti di atas, maka dapat disimpulkan bahwa representasi sosial ialah sebuah sistem nilai, gagasan
dan perbuatan, serta merupakan sebuah cara berfikir rasional masyarakat yang praktis dan khas, terhadap setiap halobjek yang ada pada lingkungan fisik
ataupun lingkungan
sosialnya. Representasi
sosial tersebut
kemudian didistribusikan kepada anggota kelompoknya, ataupun orang lain disekitarnya
melalui komunikasi sehari–hari baik secara disadari ataupun tidak, secara terus menerus dan akhirnya representasi sosial tersebut akan cenderung mempengaruhi
perilaku mereka.
b. Fungsi Representasi Sosial