Hubungan Keterlibatan dalam Kelompok dengan Representasi Sosial

8.2 Hubungan Keterlibatan dalam Kelompok dengan Representasi Sosial

terhadap PKH 8.2.1 Hubungan Peranan Peserta dengan Representasi Sosial Hasil Uji Chi Square pada peranan peserta dalam kelompok memiliki hubungan yang signifikan. Dapat dilihat bahwa nilai hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel 11,3297,8147 dan nilai signifikasi p=0,01 p0,05 sehingga hipotesis diterima Lampiran 5. Peserta yang memiliki peran sebagai ketua dalam kelompok seluruhnya termasuk kepada tipe PKH untuk pendidikan anak 50 persen dan tipe PKH memiliki aturan 50 persen. Sedangkan, peserta yang hanya berperan sebagai anggota tersebar kepada seluruh tipe yaitu tipe PKH untuk pendidikan anak 52 persen, PKH belum memuaskan 35 persen, tipe PKH membuat senang 9 persen dan tipe PKH memiliki aturan 4 persen. Peran sebagai ketua, yang memiliki banyak peluang berinteraksi lebih besar dengan petugas ataupun peserta, serta memiliki serangkaian kewajiban yang lebih besar dibandingkan anggota, telah mempengaruhi representasi sosial mereka terhadap PKH. Peserta PKH yang berperan sebagai ketua kelompok lebih mengetahui bahwa PKH harus digunakan untuk pendidikan dan mereka sadar serta mengetahui PKH memiliki aturan yang harus ditaati. Peserta yang hanya menjadi anggota dalam kelompok kurang menyadari bahwa PKH memiliki serangkaian peraturan. Namun umumnya mereka tahu bahwa dana bantuan yang mereka terima harus digunakan untuk kepentingan sekolah anak mereka. Dapat disimpulkan bahwa peranan peserta PKH sebagai ketua dalam kelompok akan membuat representasi sosial terhadap PKH lebih sesuai dengan ketentuan. Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh tugas dan kewajiban yang dimiliki oleh ketua yang menuntutnya untuk mengetahui PKH lebih baik dibandingkan anggota lainnya, sehingga representasi sosial yang terbentuk pun lebih sesuai dengan ketentuan PKH, dibandingkan dengan anggota lain.

8.2.2 Hubungan Intensitas Pertemuan Kelompok dengan Representasi Sosial terhadap PKH

Pada intensitas pertemuan kelompok tidak terdapat hubungan nyata dengan representasi sosial terhadap PKH. Hasil Uji menunjukkan bahwa nilai tabel lebih besar daripada nilai hitung 7,8151,205 dengan nilai signifikasi p=0,752 p0,05 sehingga hipotesis ditolak Lampiran 5. Artinya, tidak terdapat hubungan antara intensitas pertemuan kelompok dengan representasi sosial yang terbentuk pada peserta PKH tentang PKH. Walaupun peserta jarang atau sering mengikuti pertemuan kelompok, representasi sosial mereka terhadap PKH tidak akan jauh berbeda dengan peserta yang menghadiri seluruh pertemuan kelompok. Pertemuan kelompok telah berlangsung lebih enam kali hingga saat penelitian dilakukan sedangkan Informasi yang diberikan oleh petugas mengenai ketentuan program umumnya sama pada setiap pertemuan kelompok. Oleh karena itu, walaupun peserta tidak menghadiri satu atau dua kali dari total pertemuan kelompok, informasi yang mereka peroleh mengenai PKH akan cenderung sama dengan peserta yang menghadiri setiap pertemuan kelompok, dan representasi sosial yang terbentuk pun tidak terpengaruh olehnya.

8.2.3 Hubungan Intensitas bertemu Petugas dengan Representasi Sosial

Intensitas bertemu petugas pendamping PKH dengan representasi sosial tentang PKH memiliki hubungan yang signifikan. Hasil Uji Lampiran 5 menunjukkan bahwa nilai hitung lebih besar daripada nilai tabel 21,60612,592 dengan nilai signifikasi p=0,001 p0,05. Perbedaan intensitas pertemuan peserta PKH dengan petugas pendamping akan berpengaruh pada representasi sosial terhadap PKH yang terbentuk pada masing-masing peserta. Bertemu dengan petugas ialah salah satu faktor pengontrol sederhana bagi peserta PKH karena saat bertemu dengan petugas mereka akan lebih termotivasi untuk memenuhi peraturan. Selain itu, atribut yang ada pada petugas misalnya pakaian seragam juga akan turut membantu mereka dalam mengingat PKH dan ketentuannya. Peserta yang berada intensitas jarang bertemu pendamping, tergolong pada tipe PKH untuk pendidikan anak 67 persen dan PKH belum memuaskan 33 persen. Selanjutnya, peserta yang bertemu petugas pendamping pada kategori sedang tergolong pada kategori PKH untuk pendidikan anak 52 persen, PKH belum memuaskan 36 persen, PKH membuat senang 10 persen dan PKH memiliki aturan 2 persen. Hal tersebut berbeda dengan peserta yang bertemu lebih sering dengan petugas yang hanya tergolong kepada dua tipe yang paling sesuai dengan ketentuan yang ada pada PKH, yaitu tipe PKH untuk pendidikan anak 40 persen, dan tipe PKH memiliki aturan 60 persen. Intensitas sering bertemu petugas mempengaruhi representasi sosial peserta PKH yaitu menyebabkan representasi sosial yang terbentuk lebih sesuai dengan ketentuan program, dimana penggunaan PKH harus diutamakan untuk pendidikan dan yang paling utama dan dominan ialah PKH memiliki aturan, bahkan mereka tidak memiliki evaluasi negatif terhadap program tidak tergolong pada tipe PKH belum memuaskan. Dapat dijelaskan juga bahwa peserta yang jarang bertemu petugas hanya mengetahui PKH secara umum, yaitu mengenai pengutamaan penggunaan dana. Sedangkan peserta yang cukup seringdan sering bertemu petugas, mengetahui PKH lebih dalam lagi yaitu pada seluruh representasi sosial yang ada.

8.2.4 Hubungan Interaksi antar Anggota dengan Representasi Sosial

terhadap PKH Pada interaksi antar peserta juga tidak terdapat hubungan yang nyata dengan representasi sosial terhadap PKH. Hasil Uji menunjukkan bahwa nilai tabel lebih besar daripada nilai hitung 7,8150,859 dengan nilai signifikasi p=0,331 p0,05 sehingga hipotesis ditolak Lampiran 5. Artinya, bagaimanapun tingkat interaksi peserta PKH dengan peserta lainnya, tidak memiliki hubungan dengan representasi sosial terhadap PKH. Hal ini bertolak belakang dengan teori yang ada pada representasi sosial, yang menyatakan bahwa penyebaran pengetahuan antara anggota sebuah komunitas akan mempengaruhi representasi sosial Jost dan Ignatow, 2001.

8.3 Ihktisar

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

8 151 186

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 5 104

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 12

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 1

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 64

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 8

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 3

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 3 41

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN 1 PB

0 0 9

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 0 16