hasil penelitian Gunawan 2003 dan Adriana 2009 bahwa representasi sosial yang berbeda menimbulkan perilaku yang juga berbeda, maka diduga representasi
sosial peserta PKH juga memiliki hubungan dengan perilaku mereka. Hipotesis terakhir pada penelitian ini ialah, perbedaan representasi sosial yang dimiliki
peserta PKH cenderung akan mempengaruhi perilaku pemenuhan kewajiban mereka sebagai peserta PKH.
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa tipe representasi sosial terhadap PKH.
2. Karakteristik individu peserta PKH berhubungan dengan representasi sosial terhadap PKH.
3. Keterlibatan peserta PKH dalam kelompok berhubungan dengan representasi sosial terhadap PKH.
4. Representasi sosial terhadap PKH berhubungan dengan perilaku pemenuhan kewajiban peserta PKH.
2.4 Definisi Operasional
1. Karakteristik peserta PKH ialah variabel yang melekat pada diri responden
sebagai peserta PKH yang dibagi menjadi karakteristik individu dan keterlibatan dalam kelompok.
I. Karakteristik individu
a Usia ialah jumlah tahun sejak responden lahir sampai dengan saat
penelitian dilaksanakan. Pada kuesioner ditanyakan dalam bentuk pertanyaan terbuka. Namun, untuk mengetahui struktur umur peserta
PKH, pada analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Umur 43 tahun skor = 1
b. Umur 43 – 56 tahun skor = 2 c. Umur 56 tahun kode = 3
b Pendidikan formal merupakan pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh peserta PKH hingga saat penelitian, dikategorikan dengan
skala ordinal menjadi:
a. Tidak sekolah skor = 1 a. Pendidikan setingkat SD – Tidak tamat skor = 2
b. Pendidikan setingkat SD – Tamat skor = 3 c. Pendidikan setingkat SMP – Tamat skor = 4
d. Pendidikan setingkat SMA – Tamat skor = 5 c Pekerjaan peserta: ialah aktivitas ekonomi peserta PKH dalam
memenuhi ataupun turut membantu memenuhi kebutuhan rumah
tangga yang dikategorikan dengan skala nominal menjadi:
a. Pedagang kode = 1 b. Buruh kode = 2
c. Petani kode = 3 d. Serabutan kode = 4
e. Tidak bekerja kode = 5
d Jumlah sumber nafkah rumah tangga ialah jumlah sumber nafkah yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan
rumah tangga. Jumlah sumber nafkah rumah tangga dikategorikan
dengan skala ordinal menjadi:
b. Satu sumber nafkah skor = 1 c. Dua sumber nafkah skor = 2
d. Lebih dari dua sumber nafkah skor = 3 e Penghasilan rumah tangga merupakan estimasi rata–rata penghasilan
seluruh anggota keluarga yang bekerja dalam rupiahbulan,
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
a. Rp. 350.000 skor = 1 b. Rp. 350.000 – 500.000 skor = 2
c. Rp. 500.100 – 650.000 skor = 3 d. Rp. 650.000 skor = 4
f Tanggungan rumah tangga merupakan jumlah anggota rumah tangga yang belumtidak bekerja dan kebutuhannya ditanggung oleh rumah
tangga. Pertanyaan ini ditanyakan dalam pertanyaan terbuka namun untuk kebutuhan analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
a. Kurang dari 2 orang skor = 1 b. Antara 2 – 3 orang skor = 2
c. Lebih dari 3 orang skor = 3 II.
Keterlibatan dalam kelompok dalam penelitian tentang PKH ini
dibagi menjadi: a Peranan dalam kelompok merupakan peranan peserta dalam kelompok
peserta PKH yang dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Anggota kelompok skor = 1
b. Ketua kelompok skor = 2 b Intensitas kehadiran pada pertemuan kelompok merupakan jumlah
kehadiran RTSM dalam kegiatan pertemuan kelompok yang didampingi oleh petugas pendamping PKH. Pertemuan kelompok yang
dimaksudkan disini ialah dalam satu tahun sebelum rancangan penelitian dibuat yaitu tahun 2009 atau empat kali pertemuan
kelompok. Intensitas
kehadiran pada
pertemuan kelompok
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
a. Tidak pernah: 0 kali skor = 1 b. Jarang: 1–2 kali skor = 2
c. Sering: 3–4 kali skor = 3 c Intensitas pertemuan dengan petugas pendamping merupakan
intensitas bertemunya RTSM dengan petugas pendamping baik pada pertemuan kelompok dan pencairan dana bantuan ataupun di luar
kegiatan tersebut seperti kunjungan pra dan pasca pencairan. Intensitas pertemuan dengan petugas pendamping dikategorikan dengan skala
ordinal menjadi: a. Jarang: mengikuti pertemuan kelompok kurang dari 2 kali dalam
setahun dan tidak bertemu dengan petugas pendamping diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 1
b. Sedang: mengikuti pertemuan kelompok 2 – 4 kali dalam setahun dan tidak bertemu dengan petugas pendamping diluar kegiatan
pertemuan kelompok. skor = 2 c. Sering: selalu mengikuti pertemuan kelompok dan juga pernah
bertemu di luar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 3
d Intensitas interaksi dalam kelompok merupakan tingkat interaksi
peserta PKH dengan peserta PKH lainnya dalam kelompok PKH. Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam:
a. Rendah skor = 6 – 8 b. Tinggi skor = 9 – 12
2. Representasi sosial terhadap PKH merupakan pandangan peserta PKH