kelompok. Intensitas
kehadiran pada
pertemuan kelompok
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi:
a.  Tidak pernah: 0 kali skor = 1 b.  Jarang: 1–2 kali skor = 2
c.  Sering: 3–4 kali skor = 3 c  Intensitas  pertemuan  dengan  petugas  pendamping  merupakan
intensitas  bertemunya  RTSM  dengan  petugas  pendamping  baik  pada pertemuan  kelompok  dan  pencairan  dana  bantuan  ataupun  di  luar
kegiatan tersebut seperti kunjungan pra dan pasca pencairan. Intensitas pertemuan  dengan  petugas  pendamping  dikategorikan  dengan  skala
ordinal menjadi: a.  Jarang:  mengikuti  pertemuan  kelompok  kurang  dari  2  kali  dalam
setahun  dan  tidak  bertemu  dengan  petugas  pendamping  diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 1
b.  Sedang:  mengikuti pertemuan kelompok 2 – 4 kali dalam  setahun dan  tidak  bertemu  dengan  petugas  pendamping  diluar  kegiatan
pertemuan kelompok. skor = 2 c.  Sering:  selalu  mengikuti  pertemuan  kelompok  dan  juga  pernah
bertemu di luar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 3
d  Intensitas  interaksi  dalam  kelompok  merupakan  tingkat  interaksi
peserta  PKH  dengan  peserta  PKH  lainnya  dalam  kelompok  PKH. Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam:
a.  Rendah skor = 6 – 8 b.  Tinggi skor = 9 – 12
2.  Representasi  sosial  terhadap  PKH  merupakan  pandangan  peserta  PKH
terhadap  PKH  yang  dikumpulkan  melalui  asosiasi  kata,  yaitu  dengan  cara setiap  responden  menyebutkan  serta  menjelaskan  maksimal  5  kata  yang
terlintas  dalam  pikiran  mereka  saat  mendengar  kata  Program  Keluarga Harapan.  Kata  yang  memiliki  keserupaan  dan  persamaan  dikategorikan  ke
dalam  beberapa  kategori  besar  untuk  memperoleh  klasifikasi  yang  lebih general.  Selanjutnya  pengolahan  dilakukan  dengan  cara  mengelompokan
seluruh kata yang diperoleh langsung dari responden ke dalam kategori kata
yang telah ada. Setiap responden akan dilihat kepada kategori kata manakah ia  memiliki  representasi  sosial  yang  lebih  dominan  dan  kategori  kata  yang
lebih dominan tersebut akan menjadi tipe representasi sosial mereka.
Pada penelitian ini, representasi sosial terhadap PKH ialah representasi sosial utama  yang  akan  diteliti.  Namun,  sebagai  data  pendukung  juga  dilihat
representasi  sosial  peserta  PKH  terhadap  kata  Pendidikan  dan  Kemiskinan. Representasi  sosial  pendukung  tersebut  diperoleh  dan  diolah  dengan  cara
yang sama dengan representasi sosial utama.
3.  Perilaku  peserta  PKH  merupakan  bentuk  pemenuhan  tanggung  jawab
peserta  PKH  yang  menerima  bantuan  komponen  pendidikan  yang  harus dipenuhinya selama mendapatkan program bantuan. Bentuk perilaku tersebut
ialah  dengan  mengikuti  pertemuan  kelompok,  menyekolahkan  anak  usia sekolah  SDSMP,  Tingkat  kehadiran  anak  di  sekolah  sesuai  standar,
memenuhi  kebutuhan  pendidikan  anak,  serta  memberikan  dukungan  dalam kegiatan belajar anak.
a  Pertemuan kelompok telah diketahui pada bagian kuesioner keterlibatan dalam kelompok.
b  Menyekolahkan  anak  usia  sekolah  SDSMP  yaitu  mendaftar  anak  yang memenuhi  persyaratan  dalam  PKH  ke  salah  satu  instansi  pendidikan,
dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Tidak skor = 1
b. Ya skor = 2 c  Tingkat kehadiran anak di sekolah sesuai standar ialah tingkat kehadiran
anak di satuan pendidikan dimana  ia terdaftar  yang disesuaikan dengan ketentuan PKH yaitu minimal 85 persen hari tatap muka dalam sebulan
selama tahun pelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, waktu penilaian terhadap tingkat kehadiran ini ialah dua semester terakhir, dikategorikan
menjadi skala ordinal: a. Tidak memenuhi standar skor = 1
b. Memenuhi standar skor = 2 d  Memenuhi  kebutuhan  pendidikan  yaitu  penggunaan  dana  PKH  oleh
peserta  untuk  memenuhi  kebutuhan  anaknya  yang  bersekolah  di SDSMP.  Terdapat  beberapa  pernyataan  mengenai  penggunaan  uang
PKH  yang  dapat  dipilih  oleh  responden.  Delapan  penggunaan  tersebut digunakan  langsung  untuk  kebutuhan  pendidikan  anak  yang  menjadi
tanggungan  program  sedangkan  sembilan  penggunaan  lainnya  untuk penggunaan  diluar  kebutuhan  pendidikan  anak  tanggungan.  Pemilihan
penggunaan  tersebut  tergantung  kepada  kondisi  sebenarnya,  sehingga setiap jawaban responden memiliki kombinasi yang berbeda. Akumulasi
persentase penggunaan dana tersebut dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam:
a.  Rendah skor = 133 – 166 b. Tinggi skor = 167 – 200
e  Memberikan  dukungan  dalam  kegiatan  belajar  anak  ialah  tindakan peserta dalam mendampingi kegiatan belajar, saat anak belajar di rumah
delapan  pernyataan  maupun  di  sekolah  delapan  pernyataan. Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam:
a.  Rendah skor = 16 – 27 b.  Sedang skor = 28 – 38
c.  Tinggi skor = 39 – 48