Hipotesis Penelitian Tinggi skor = 39 – 48

hasil penelitian Gunawan 2003 dan Adriana 2009 bahwa representasi sosial yang berbeda menimbulkan perilaku yang juga berbeda, maka diduga representasi sosial peserta PKH juga memiliki hubungan dengan perilaku mereka. Hipotesis terakhir pada penelitian ini ialah, perbedaan representasi sosial yang dimiliki peserta PKH cenderung akan mempengaruhi perilaku pemenuhan kewajiban mereka sebagai peserta PKH.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini ialah sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa tipe representasi sosial terhadap PKH. 2. Karakteristik individu peserta PKH berhubungan dengan representasi sosial terhadap PKH. 3. Keterlibatan peserta PKH dalam kelompok berhubungan dengan representasi sosial terhadap PKH. 4. Representasi sosial terhadap PKH berhubungan dengan perilaku pemenuhan kewajiban peserta PKH.

2.4 Definisi Operasional

1. Karakteristik peserta PKH ialah variabel yang melekat pada diri responden

sebagai peserta PKH yang dibagi menjadi karakteristik individu dan keterlibatan dalam kelompok. I. Karakteristik individu a Usia ialah jumlah tahun sejak responden lahir sampai dengan saat penelitian dilaksanakan. Pada kuesioner ditanyakan dalam bentuk pertanyaan terbuka. Namun, untuk mengetahui struktur umur peserta PKH, pada analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Umur 43 tahun skor = 1 b. Umur 43 – 56 tahun skor = 2 c. Umur 56 tahun kode = 3 b Pendidikan formal merupakan pendidikan formal terakhir yang telah ditempuh peserta PKH hingga saat penelitian, dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Tidak sekolah skor = 1 a. Pendidikan setingkat SD – Tidak tamat skor = 2 b. Pendidikan setingkat SD – Tamat skor = 3 c. Pendidikan setingkat SMP – Tamat skor = 4 d. Pendidikan setingkat SMA – Tamat skor = 5 c Pekerjaan peserta: ialah aktivitas ekonomi peserta PKH dalam memenuhi ataupun turut membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga yang dikategorikan dengan skala nominal menjadi: a. Pedagang kode = 1 b. Buruh kode = 2 c. Petani kode = 3 d. Serabutan kode = 4 e. Tidak bekerja kode = 5 d Jumlah sumber nafkah rumah tangga ialah jumlah sumber nafkah yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Jumlah sumber nafkah rumah tangga dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: b. Satu sumber nafkah skor = 1 c. Dua sumber nafkah skor = 2 d. Lebih dari dua sumber nafkah skor = 3 e Penghasilan rumah tangga merupakan estimasi rata–rata penghasilan seluruh anggota keluarga yang bekerja dalam rupiahbulan, dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Rp. 350.000 skor = 1 b. Rp. 350.000 – 500.000 skor = 2 c. Rp. 500.100 – 650.000 skor = 3 d. Rp. 650.000 skor = 4 f Tanggungan rumah tangga merupakan jumlah anggota rumah tangga yang belumtidak bekerja dan kebutuhannya ditanggung oleh rumah tangga. Pertanyaan ini ditanyakan dalam pertanyaan terbuka namun untuk kebutuhan analisis dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Kurang dari 2 orang skor = 1 b. Antara 2 – 3 orang skor = 2 c. Lebih dari 3 orang skor = 3 II. Keterlibatan dalam kelompok dalam penelitian tentang PKH ini dibagi menjadi: a Peranan dalam kelompok merupakan peranan peserta dalam kelompok peserta PKH yang dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Anggota kelompok skor = 1 b. Ketua kelompok skor = 2 b Intensitas kehadiran pada pertemuan kelompok merupakan jumlah kehadiran RTSM dalam kegiatan pertemuan kelompok yang didampingi oleh petugas pendamping PKH. Pertemuan kelompok yang dimaksudkan disini ialah dalam satu tahun sebelum rancangan penelitian dibuat yaitu tahun 2009 atau empat kali pertemuan kelompok. Intensitas kehadiran pada pertemuan kelompok dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Tidak pernah: 0 kali skor = 1 b. Jarang: 1–2 kali skor = 2 c. Sering: 3–4 kali skor = 3 c Intensitas pertemuan dengan petugas pendamping merupakan intensitas bertemunya RTSM dengan petugas pendamping baik pada pertemuan kelompok dan pencairan dana bantuan ataupun di luar kegiatan tersebut seperti kunjungan pra dan pasca pencairan. Intensitas pertemuan dengan petugas pendamping dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Jarang: mengikuti pertemuan kelompok kurang dari 2 kali dalam setahun dan tidak bertemu dengan petugas pendamping diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 1 b. Sedang: mengikuti pertemuan kelompok 2 – 4 kali dalam setahun dan tidak bertemu dengan petugas pendamping diluar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 2 c. Sering: selalu mengikuti pertemuan kelompok dan juga pernah bertemu di luar kegiatan pertemuan kelompok. skor = 3 d Intensitas interaksi dalam kelompok merupakan tingkat interaksi peserta PKH dengan peserta PKH lainnya dalam kelompok PKH. Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam: a. Rendah skor = 6 – 8 b. Tinggi skor = 9 – 12

2. Representasi sosial terhadap PKH merupakan pandangan peserta PKH

terhadap PKH yang dikumpulkan melalui asosiasi kata, yaitu dengan cara setiap responden menyebutkan serta menjelaskan maksimal 5 kata yang terlintas dalam pikiran mereka saat mendengar kata Program Keluarga Harapan. Kata yang memiliki keserupaan dan persamaan dikategorikan ke dalam beberapa kategori besar untuk memperoleh klasifikasi yang lebih general. Selanjutnya pengolahan dilakukan dengan cara mengelompokan seluruh kata yang diperoleh langsung dari responden ke dalam kategori kata yang telah ada. Setiap responden akan dilihat kepada kategori kata manakah ia memiliki representasi sosial yang lebih dominan dan kategori kata yang lebih dominan tersebut akan menjadi tipe representasi sosial mereka. Pada penelitian ini, representasi sosial terhadap PKH ialah representasi sosial utama yang akan diteliti. Namun, sebagai data pendukung juga dilihat representasi sosial peserta PKH terhadap kata Pendidikan dan Kemiskinan. Representasi sosial pendukung tersebut diperoleh dan diolah dengan cara yang sama dengan representasi sosial utama.

3. Perilaku peserta PKH merupakan bentuk pemenuhan tanggung jawab

peserta PKH yang menerima bantuan komponen pendidikan yang harus dipenuhinya selama mendapatkan program bantuan. Bentuk perilaku tersebut ialah dengan mengikuti pertemuan kelompok, menyekolahkan anak usia sekolah SDSMP, Tingkat kehadiran anak di sekolah sesuai standar, memenuhi kebutuhan pendidikan anak, serta memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anak. a Pertemuan kelompok telah diketahui pada bagian kuesioner keterlibatan dalam kelompok. b Menyekolahkan anak usia sekolah SDSMP yaitu mendaftar anak yang memenuhi persyaratan dalam PKH ke salah satu instansi pendidikan, dikategorikan dengan skala ordinal menjadi: a. Tidak skor = 1 b. Ya skor = 2 c Tingkat kehadiran anak di sekolah sesuai standar ialah tingkat kehadiran anak di satuan pendidikan dimana ia terdaftar yang disesuaikan dengan ketentuan PKH yaitu minimal 85 persen hari tatap muka dalam sebulan selama tahun pelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, waktu penilaian terhadap tingkat kehadiran ini ialah dua semester terakhir, dikategorikan menjadi skala ordinal: a. Tidak memenuhi standar skor = 1 b. Memenuhi standar skor = 2 d Memenuhi kebutuhan pendidikan yaitu penggunaan dana PKH oleh peserta untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang bersekolah di SDSMP. Terdapat beberapa pernyataan mengenai penggunaan uang PKH yang dapat dipilih oleh responden. Delapan penggunaan tersebut digunakan langsung untuk kebutuhan pendidikan anak yang menjadi tanggungan program sedangkan sembilan penggunaan lainnya untuk penggunaan diluar kebutuhan pendidikan anak tanggungan. Pemilihan penggunaan tersebut tergantung kepada kondisi sebenarnya, sehingga setiap jawaban responden memiliki kombinasi yang berbeda. Akumulasi persentase penggunaan dana tersebut dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam: a. Rendah skor = 133 – 166 b. Tinggi skor = 167 – 200 e Memberikan dukungan dalam kegiatan belajar anak ialah tindakan peserta dalam mendampingi kegiatan belajar, saat anak belajar di rumah delapan pernyataan maupun di sekolah delapan pernyataan. Akumulasi skor dikategorikan dengan skala ordinal ke dalam: a. Rendah skor = 16 – 27 b. Sedang skor = 28 – 38

c. Tinggi skor = 39 – 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bagaimanakah representasi sosial RTSM terhadap PKH, dan menganalisis hubungannya dengan karakteristik peserta PKH, serta hubungannya dengan perilaku pemenuhan kewajiban yang muncul. Penelitian ini cenderung berbentuk penelitian eksploratif-eksplanatori. Penelitian eksploratif ialah penelitian penjajagan yang dilakukan sebagai langkah awal untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam, karena masih sedikitnya penelitian mengenai representasi sosial terhadap PKH. Selanjutnya penelitian eksplanatori ialah penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis, yaitu pada variabel karakteristik peserta, tipe representasi sosial, dan perilaku peserta PKH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan kuesioner sebagai instrumen utama. Kuesioner tersebut terbagi ke dalam beberapa bagian yaitu 1 karakteristik peserta PKH yang terbagi ke dalam karakteristik individu dan keterlibatan dalam kelompok, 2 representasi sosial terhadap PKH, kemiskinan, pendidikan, 3 serta perilaku RTSM dalam pemenuhan kewajiban sebagai peserta PKH. Selain itu, juga terdapat beberapa pertanyaan lain yang digunakan untuk memperdalam analisis dan memperkaya pembahasan. Pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara informan dan observasi. Hal ini digunakan untuk menggali informasi yang sifatnya lebih mendalam serta untuk memperjelas keadaan masyarakat sangat miskin yang diperoleh melalui kuesioner pada karakteristik peserta. Informasi tersebut dijadikan sebuah gambaran umumdeskripsi kondisi kehidupan RTSM peserta PKH di lokasi penelitian, serta untuk mendukung pengamatan terhadap perilaku peserta dalam pemenuhan kewajiban mereka sebagai peserta PKH.

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

8 151 186

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 5 104

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 12

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 1

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 64

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 8

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 0 3

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Pendidikan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

0 3 41

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN 1 PB

0 0 9

PARTISIPASI RUMAH TANGGA SANGAT MISKIN (RTSM) DALAM PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PENDIDIKAN DI KELURAHAN LATSARI KECAMATAN TUBAN KABUPATEN TUBAN.

0 0 16