Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Single output

Nelayan pancing, gillnet hanyut dan payang PPN Sungailiat melakukan perjalanan menuju lokasi penangkapan biasanya selama 5-7 jam perjalanan. Sedangkan untuk alat tangkap mini purse seine yang waktu operasinya hanya satu hari memiliki daerah penangkapannya sekitar 1-3 mil laut dari pantai timur Kabupaten Bangka. Dengan target sasaran penangkapan ikan pelagis kecil yang hidup di pantai neritic tersebar dari jarak 1-3 mil dari pantai Bangka.

5.5 Kapasitas Penangkapan Armada Gillnet Hanyut

Tingkat kapasitas penangkapan armada gillnet hanyut pada musim penangkapan barat, peralihan I, timur dan peralihan II dihitung berdasarkan dua pendekatan output, yaitu single output dan multi output. Pendekatan single output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan total hasil tangkapan gillnet hanyut, sedangkan multi output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan gillnet hanyut yaitu tenggiri, tongkol dan tetengkek.

5.5.1 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Single output

Hasil analisis DEA single output armada gillnet hanyut, menunjukkan bahwa sebaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,60-1, seperti tersaji pada Gambar 19. Sekitar 14 kapal dari 35 kapal sample 40 memiliki tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1 atau 100, sedangkan 21 kapal lainnya 60 tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal, terdiri dari: tujuh kapal pada kisaran nilai CU antara 0,80-0,89 dan tujuh kapal pada kisaran 0,90-0,99, lima kapal antara 0,70-0,79 dan dua kapal antara 0,60 – 0,69. 2 5 7 7 14 2 4 6 8 10 12 14 16 0.60-0.69 0.7-0.79 0.80-0.89 0.90-0.99 Efisien Rata-rata total nilai CU Jumlah Kapal Unit Gambar 19 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal gillnet hanyut dengan pendekatan single output. Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas penangkapan menurut musim, yiatu musim barat, musim peralihan I, musim timur dan musim peralihan II, seperti disajikan pada Gambar 20. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan gillnet hanyut tertinggi terjadi pada musim timur dengan rata-rata nilai CU sebesar 0.92, berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus. Artinya, rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 92 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Kapasitas pemanfaatan terendah terjadi pada musim peralihan II dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,89. 0.90 0.91 0.92 0.89 0.88 0.89 0.89 0.90 0.90 0.91 0.91 0.92 0.92 Musim Barat Musim Peralihan I Musim Timur Musim Peralihan II Musim Penangkapan Rata-rata nilai CU Gambar 20 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output. Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output, tersaji pada Gambar 21. Pada musim barat, kapasitas penangkapan sekitar 13 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan 22 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: delapan kapal antara nilai CU 0,90-0,99, lima kapal antara 0,80-0,89, enam kapal antara 0,70-0,79, dan tiga kapal antara 0,60-0,69. Pada musim peralihan I, sekitar 14 kapal sample kapasitas penangkapannya optimal dan 21 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: enam kapal antara 0,90- 0,99, sembilan kapal antara 0,80-0,89 dan enam kapal antara 0,70-0,79. Berikutnya musim timur sekitar 14 kapal sample kapasitas penangkapannya optimal dan 21 kapal tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal antara 0,90-0,99, tujuh kapal antara 0,80-0,89, dua kapal antara 0,70-0,79 dan tiga kapal antara 0,60-0,69. Pada musim peralihan II sekitar 15 kapal sample kapasitas penangkapannya optimal dan 20 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: empat kapal antara 0,90- 0,99, tujuh kapal antara 0,80-0,89 dan tujuh kapal antara 0,70-0,79 serta dua kapal antara 0,60-0,69. 2 4 6 8 10 12 14 16 Musim Barat Peralihan I Musim Timur Peralihan II Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99 CU:Efisien Gambar 21 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output. 0.915 0.902 0.952 0.945 0.989 0.997 1.000 0.998 0.840 0.860 0.880 0.900 0.920 0.940 0.960 0.980 1.000 1.020 Musim Barat Musim Peralihan I Musim Timur Musim Peralihan II Musim Penangkapan Rata-rata nilai VIU ABK BBM HOP Gambar 22 Sebaran nilai VIU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output. Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal gillnet hanyut dengan single output mendekati angka 1 atau 100 baik secara total maupun per musim, seperti disajikan pada Tabel 9. Dengan tanpa memperhatikan musim menunjukkan tingkat VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,996 serta ABK sebesar 0,929. Sedangkan tingkat VIU menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 22. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim timur dengan nilai satu optimal dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai 0,989. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi pada musim timur juga dengan nilai 0,952 dan terendah terjadi pada musim peralihan I dengan nilai 0,902. Tabel 9 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan gillnet hanyut PPN Sungailiat single output Uraian Satuan Total Musim Barat Perali- han I Musim Timur Perali- han II 1.Kapasitas Berlebih : § Upaya HOP rata-rata -0.383 -1.107 -0.257 0.000 -0.166 § BBM rata-rata -0.382 -1.107 -0.257 0.000 -0.166 § Awak Kapal ABK rata-rata -7.141 -8.491 -9.767 -4.836 -5.470 § Panjang Kapal P rata-rata -7.813 -5.655 -7.171 -8.785 -9.640 § Lebar Kapal L rata-rata -5.374 -4.910 -6.299 -6.301 -3.987 § Ukuran Kapal GT rata-rata -7.868 -4.186 -5.881 -6.353 -15.053 § Kekuatan Mesin HP rata-rata -2.129 -2.480 0.000 -5.922 -0.114 2. Tingkat VIU : § Upaya HOP rata-rata 0.996 0.989 0.997 1.000 0.998 § BBM rata-rata 0.996 0.989 0.997 1.000 0.998 § Awak Kapal ABK rata-rata 0.929 0.915 0.902 0.952 0.945 3. Potensi Perbaikan : § Upaya HOP rata-rata -0.917 -2.688 -0.638 0.000 -0.344 § BBM rata-rata -0.917 -2.688 -0.638 0.000 -0.344 § Awak Kapal ABK rata-rata -16.864 -20.624 -24.227 -11.290 -11.315 § Panjang Kapal P rata-rata -17.995 -13.735 -17.789 -20.512 -19.944 § Lebar Kapal L rata-rata -12.628 -11.926 -15.626 -14.711 -8.249 § Ukuran Kapal GT rata-rata -17.682 -10.166 -14.587 -14.834 -31.141 § Kekuatan Mesin HP rata-rata -5.022 -6.024 0.000 -13.827 -0.236 Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya. DEA dapat pula digunakan untuk menghitung perbaikan angka efisiensi yaitu dengan mengurangi input atau menambah output Kirley dan Squires 1999. Gambar 23 memperlihatkan potensi perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,92 dan VIU ABK sebesar 16,86. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah, seperti VIU upaya HOP dan BBM sebesar 2,69 dan pada musim peralihan I diperlukan pengurangan VIU ABK sebesar 24,23. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikan kapasitas berlebih baik secara total mapun per musim dapat dilihat pada Tabel 9. Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output Upaya HOP : 0,92 BBM : 0,92 ABK : 16,86 Panjang : 17,88 Lebar : 12,63 GT :17,68 Hp : 5,02 Gambar 23 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal gillnet hanyut dengan pendekatan single output.

5.5.2 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Multi output