Perkembangan operasional berkunjung dan mendarat kapal di PPN Sungailiat dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir 2002-2008 berfluktuasi.
Frekwensi tertinggi kapal berkunjung pada tahun 2008 sebanyak 3.906 kali dan terendah pada tahun 2005 sebanyak 858 kali. Untuk frekuensi mendarat tertinggi
juga terjadi pada tahun 2008 sebanyak 13.911 kali dan terendah pada tahun 2005 sebanyak 10.922 kali Gambar 5. Dengan semakin berkembangnya jumlah
armada penangkapan di PPN Sungailiat diharapkan dapat memanfaatkan potensi perikanan laut lebih optimal dan meningkatkan produksi perikanan secara
berkelanjutan.
100 2,100
4,100 6,100
8,100 10,100
12,100 14,100
16,100
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
Tahun Mendarat Bekunjung
Frekuensi
100 200
300 400
500 600
700
Domisili Unit Kapal
Mendaratkan Berkunjung
Domisili
Gambar 5 Perkembangan operasional kapal perikanan di PPN Sungailiat tahun 2002-2008.
4.1.2 Alat Penangkapan Ikan
Alat penangkapan ikan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan penangkapan ikan. Jenis dan ukuran alat tangkap akan mempengaruhi jenis
spesies, ukuran besar dan kecilnya ikan hasil tangkapan. Jenis alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan di PPN Sungailiat adalah pancing ulur hand line,
jaring insang hanyut drift gillnet, jaring insang tetap fixed gillnet, payang surrounding net, jaring kantong mini mini purse seine, dan terakhir bubu trap
net. Komposisi alat tangkap di PPN Sungailiat pada tahun 2008 adalah pancing
ulur sebanyak 243 unit 38,33, gillnet sebanyak 166 unit 26,18, payang sebanyak 139 unit 21,92, mini purse seine sebanyak 25 unit 3,94, dan
terakhir bubu sebanyak 61 unit 9,62. Sedangkan alat tangkap dominan yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis adalah pancing, gillnet hanyut, payang,
dan mini purse seine. Tabel 2 Perkembangan alat tangkap di PPN Sungailiat tahun 2002-2008
Tahun Alat Tangkap Unit
Jumlah Pancing
Payang Gillnet
Mini Purse
seine Bubu
2002 73
69 67
7 216
2003 110
60 78
8 256
2004 147
60 90
10 307
2005 152
55 90
12 309
2006 246
131 155
12 24
568 2007
271 156
189 14
39 669
2008 243
139 166
25 61
634
Sumber : Diolah dari Statistik PPN Sungailiat 2009.
4.1.3 Masyarakat Perikanan
Masyarakat perikanan dalam sistem perikanan tangkap merupakan elemen kunci dalam unit penangkapan, disamping alat dan kapal penangkapan ikan.
Masyarakat perikanan yang berada di PPN Sungailiat terdiri dari nelayan, buruh dan individu yang bergerak dalam usaha jasa produk perikanan. Semua
masyarakat perikanan merupakan bagian dari suatu sistem yang terarah, terpadu dan terorganisir dalam sistem perikanan tangkap.
Selama kurun waktu enam tahun, yaitu sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2007 jumlah nelayan di PPN Sungailiat terus mengalami peningkatan
sebesar 37,73 dari 1.100 orang tahun 2002 menjadi 1.471 orang tahun 2007 Tabel 3. Komposisi jumlah nelayan di PPN Sungailiat pada tahun 2007 terdiri
dari nelayan pancing sebanyak 612 orang, nelayan jaring insang sebanyak 448 orang, nelayan payang sebanyak 255 orang, nelayan mini purse seine sebanyak 84
orang dan bubu sebanyak 72 orang.
Tabel 3 Perkembangan nelayan dan buruh di PPN Sungailiat tahun 2002-2007
Tahun Nelayan
Org Buruh
Org Jumlah
Org
2002 1100
105 1205
2003 1186
105 1291
2004 1350
110 1460
2005 1350
90 1440
2006 1469
105 1574
2007 1471
105 1576
Sumber : Statistik Perikanan Tangkap PPN Sungailiat 2008.
Peningkatan jumlah nelayan dari tahun 2002-2007 disebabkan oleh empat hal, yaitu: 1 bertambahnya jumlah kapal dan jenis alat tangkap, 2 masyarakat
yang berpindah profesi yang semula sebagai penambang timah menjadi nelayan, 3 masuknya nelayan pendatang yang melakukan kegiatan penangkapan ikan di
wilayah perairan Kabupaten Bangka berasal dari Jawa, Bugis, NTB, NTT, Aceh, Jambi, Palembang dan Riau yang sekarang banyak menetap di PPN Sungailiat,
dan 4 meningkatnya permintaan produk perikanan baik untuk pasar lokal maupun ekspor, turut mendorong meningkatnya jumlah nelayan di PPN Sungailiat.
Untuk perkembangan tenaga buruh di PPN Sungailiat dari tahun 2002-2007 relatif tidak mengalami perubahan, hanya mengalami penurunan pada tahun 2005
sebesar 18,18 atau sebanyak 20 orang, dimana jumlah buruh pada tahun 2004 sebanyak 110 menurun menjadi 90 orang pada tahun 2005. Sedangkan masyarakat
lainnya yang terlibat menggerakkan sektor perikanan di PPN Sungailiat adalah individu yang bergerak dalam usaha pendukung perikanan tangkap sebanyak 615
orang. Jumlah usaha pendukung tersebut pada tahun 2007 adalah tokowarung sebanyak 78 orang, penyalur BBM sebanyak 20 orang, penyalur es sebanyak 11
orang, pabrik es sebanyak 15 orang, pengumpul ikan sebanyak 222 orang, pedagang pengecer sebanyak 196 orang, pedagang antar kota sebanyak 60 orang
dan koperasi sebanyak 13 orang Tabel 4.
Tabel 4 Individu yang bekerja pada unit usaha pendukung perikanan di PPN Sungailiat tahun 2007
No. Jenis Usaha
Pengusaha Org
Karyawan Org
Jumlah Org
1. Tokowarung
18 60
78 2.
Penyalur BBM 2
18 20
3. Penyalur Es
3 8
11 4.
Pabrik Es 3
12 15
5. Pengumpul Ikan
58 164
222 6.
Pedagang eceran ikan 98
98 196
7. Pedagang antar kota
20 40
60 8.
Koperasi 2
11 13
Jumlah 204
411 615
Sumber : Statistik Perikanan Tangkap PPN Sungailiat 2008.
4.1.4 Perkembangan Produksi Hasil Perikanan
PPN Sungailiat merupakan salah satu sentra produksi perikanan laut di perairan Kabupaten Bangka. Kontribusi produksi perikanan laut PPN Sungailiat
terhadap Kabupaten Bangka pada tahun 2007 tercatat sebesar 22,28 setara 4.640,47 ton. Produksi hasil perikanan di PPN Sungailiat dan perkembangannya
bisa dilihat dari data volume produksi dan nilai produksi dari tahun 2002-2008 Tabel 5.
Tabel 5 Volume dan nilai produksi ikan di PPN Sungailiat tahun 2002-2008
No. Tahun
Volume Produksi ton
Nilai produksi Rp.000
1. 2002
3.388,95 22.836.960
2. 2003
3.229,65 18.248.851
3. 2004
4.324,91 30.148.565
4. 2005
3.629,75 32.274.930
5. 2006
3.727,25 45.412.336
6. 2007
4.640,47 71.546.974
7. 2008
5.474,76 74.762.431
Rata-rata 4.059,39
42.175.864
Sumber : Diolah dari Statistik PPN Sungailiat 2009.
2500 2750
3000 3250
3500 3750
4000 4250
4500 4750
5000 5250
5500 5750
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
Tahun Produksi Ton
10,000 15,000
20,000 25,000
30,000 35,000
40,000 45,000
50,000 55,000
60,000 65,000
70,000 75,000
80,000
Nilai Rp.Juta
Volume Nilai
Gambar 6 Dinamika volume dan nilai produksi ikan di PPN Sungailiat tahun 2002-2008.
Produksi ikan PPN Sungailiat dari tahun 2002-2008 mengalami fluktuasi, namun dengan kecenderungan terus meningkat Gambar 6. Rata-rata produksi di
PPN Sungailiat pertahun sebesar 4.059,39 ton dan nilai sebesar Rp 42.175.864.000,00. Produksi tertinggi dicapai pada tahun 2008 sebesar 5.474,76
ton dengan nilai Rp 74.762.431.000,00 dan terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar 3.229,65 dengan nilai Rp 18.248.851.000,00. Pada tahun 2005 mengalami
penurunan produksi sebesar 16,07 dibanding tahun 2004. Ha l ini disebabkan banyak nelayan yang mengurangi jumlah trip melaut sebagai dampak tingginya
biaya operas ional melaut karena terjadi kenaikan bahan bakar minyak BBM. Namun penurunan produksi pada tahun ini tidak diikuti dengan penurunan nilai
produksi, namun meningkat sebesar 70,05 setara Rp 2 126.000.000,00. Hal ini disebabkan harga ikan di Kabupaten Bangka termasuk tinggi, telah terjadinya
penyesuaian harga ikan dengan kenaikan BBM dan peningkatan permintaan pasar yang cukup tinggi baik lokal maupun ekspor. Kebutuhan konsumsi ikan di
Kabupaten Bangka sangat tinggi dibandingkan dengan standar konsumsi ikan secara nasional. Konsumsi ikan di Kabupaten Bangka sebesar 62 kg per kapita per
tahun jauh di atas standar konsumsi ikan nasional yaitu 19 kg per kapita per tahun Febrianto, 2008.
Hasil produksi perikanan di PPN Sungailiat dipasarkan masih dalam bentuk ikan segar baik untuk memenuhi pasar lokal, antar kota, antar pulau maupun
ekspor. Tujuan pemasaran hasil produksi adalah dalam kota Kabupaten Sungailiat, antar kota Kota Pangkalpinang, Kabupaten Belinyu dan Kabupaten
Mentok. Sedangkan pemasaran untuk antar pulau Jakarta dan ekspor Malaysia dan Singapura dilakukan melalui Kota Pangkalpinang PPN Sungailiat 2008.
Oleh karena itu, pada tahun 2008 distribusi hasil produksi tangkapan terbesar adalah menuju Kota Pangkalpinang sebesar 40 setara dengan 2.171,60 ton.
Kabupaten Sungailiat sebagai wilayah dalam kota menempati urutan kedua pendistribusian hasil tangkapan sebanyak 38 setara dengan 2.074,78 ton,
kemudian Kabupaten Belinyu sebesar 12 setara dengan 650,42 ton dan terakhir Kabupaten Mentok sebesar 11 atau setara dengan 577,96 Tabel 6.
Tabel 6 Daerah pemasaran produksi perikanan PPN Sungailiat tahun 2007
No. Kegiatan
Volume ton Komposisi
1. Kabupaten Sungailiat
2 074,78 38
2. Kota Pangkalpinang
2 171,60 40
3. Kabupaten Belinyu
650,42 12
4. Kabupaten Mentok
577,96 11
Jumlah 5 474,76
100
Sumber : Diolah dari Statistik PPN Sungailiat 2009.
Produksi perikanan di PPN Sungailiat selama 5 tahun terakhir berdasarkan jenis alat tangkap dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu pancing ulur, gillnet
hanyut, gillnet tetap, payang, mini purse seine dan bubu Tabel 7. Produksi perikanan laut di PPN Sungailiat didominasi oleh jenis alat tangkap jaring yaitu
pancing, gillnet, payang, dan mini purse seine. Hal ini sesuai dengan karakteristik jenis ikan yang diperoleh dari hasil tangkapan di daerah fishing ground perairan
pantai timur Kabupaten Bangka Laut Natuna yang merupakan jenis ikan yang berada di kolom permukaan pelagic. Oleh karena itu, ke-empat jenis alat
tangkap mendominasi di kawasan perairan ini karena sangat efektif menangkap ikan pelagis dibanding dengan alat tangkap lainnya.
Tabel 7 Produksi perikanan di PPN Sungailiat berdasarkan jenis alat tangkap tahun 2004 - 2008
No Jenis alat tangkap
Produksi ton 2004
2005 2006
2007 2008
1. Pancing
1293,90 930,98
1094,71 1114,72
1066,78 2.
Gillnet
hanyut 840,38
813,52 508,79
523,90 671,04
3.
Gillnet
tetap 159,35
269,30 419,09
857,23 1706,63
4. Payang
1636,58 1262,26
1255,78 1356,63
1607,72 5.
Mini purse seine 394,69
353,69 352,78
392,55 617,53
6. Bubu
- -
96,10 395,45
476,11 Jumlah
4324,91 3629,75
3727,25 4640,47
5474,76
Sumber : Diolah dari Statistik PPN Sungailiat 2009.
4.1.5 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan