5.6 Kapasitas Penangkapan Armada Pancing Ulur
Tingkat kapasitas penangkapan armada pancing ulur menurut musim juga dihitung berdasarkan dua pendekatan output, yaitu single output dan multi
output. Pendekatan single output berdasarkan total hasil tangkapan pancing ulur, sedangkan multi output berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan
yaitu tenggiri, tetengkek dan selar.
5.6.1 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada pancing ulur, menunjukkan bahwa sebaran nilai CU antara 0,5-1, seperti tersaji pada Gambar 29. Kapasitas
penangkapan 11 kapal dari 35 kapal sample 21 termasuk optimal CU=1 dan sekitar 39 kapal lainnya 79 tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang
tidak optimal terdiri dari: enam kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, sembilan kapal antara 0,80-0,89, 11 kapal antara 0,70-0,79, sembilan kapal
antara 0,60 – 0,69 dan lima kapal antara 0,50 – 0,59.
5 9
11 9
6 11
2 4
6 8
10 12
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 29 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur dengan pendekatan single output.
Hasil pengukuran kapasitas penangkapan pancing ulur menurut musim dengan DEA single output tersaji pada Gambar 30. Tingkat kapasitas
penangkapan tertinggi dic apai pada musim peralihan II, yaitu berlangsung dari bulan September hingga Oktober dangan rata-rata nilai CU sebesar 0.86.
Artinya, rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 86 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat
kapasitas penangkapan terendah terjadi pada musim timur dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,75. Rata-rata tingkat kapasitas penangkapan pada musim peralihan
I sebesar 0,83 dan musim barat sebesar 0,79.
0.79 0.83
0.75 0.86
0.68 0.70
0.72 0.74
0.76 0.78
0.80 0.82
0.84 0.86
0.88
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 30 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas pemanfaatan kapal pancing ulur menurut musim dengan single output tersaji pada Gambar 31. Pada musim barat, kapasitas
penangkapan 10 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan 40 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: satu kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, 10 kapal antara 0,80-0,89, 15 kapal antara 0,70-0,79, 10 kapal antara 0,60-0,69 dan empat kapal antara 0,50-0,59.
Untuk musim peralihan I, sekitar delapan kapal sample termasuk optimal dan 42 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tujuh
kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, 14 kapal antara 0,80-0,89 dan 14 kapal antara 0,70-0,79, enam kapal antara 0,60-0,69 dan satu kapal antara 0,50-
0,59. Berikutnya musim timur sekitar sembilan kapal sample termasuk optimal dan 41 kapal tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: enam
kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89, delapan kapal antara 0,70-0,79, 13 kapal antara 0,60-0,69 dan 13 kapal antara
0,50-0,59. Terakhir musim peralihan II, sekitar 15 kapal sample termasuk
optimal dan 35 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99 dan sembilan
kapal antara 0,80-0,89, delapan kapal antara 0,70-0,79, tujuh kapal antara 0,60- 0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14 16
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 31 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
0.91 0.92
0.92 0.95
0.97 0.99
0.98 1.00
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98 1.00
1.02
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 32 Sebaran nilai VIU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal pancing ulur dengan perhitungan single output mendekati angka satu baik secara total maupun per
musim, seperti disajikan pada Tabel 11. Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,985 dan ABK sebesar 0,926.
Sedangkan tingkat VIU menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 32.
Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim peralihan II dengan nilai satu dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai VIU upaya
HOP dan BBM sebesar 0,966. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi juga pada musim peralihan II dengan nilai 0,955 dan terendah terjadi pada musim barat
dengan nilai 0,909. Tabel 11 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan pancing ulur PPN Sungailiat single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya HOP
rata-rata -1.536
-3.392 -1.125
-1.628 0.000
§ BBM rata-rata
-1.536 -3.392
-1.125 -1.628
0.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata -7.400
-9.051 -8.000
-8.031 -4.517
§ Panjang Kapal P rata-rata
-14.741 -13.001
-23.351 -15.173
-7.441 § Lebar Kapal L
rata-rata -11.237
-11.602 -20.359
-9.647 -3.340
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-11.096 -8.042
-11.346 -18.540
-6.458 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.152
-13.324 -5.170
-8.800 -1.313
2. Tingkat VIU § Upaya HOP
rata-rata 0.985
0.966 0.989
0.984 1.000
§ BBM rata-rata
0.985 0.966
0.989 0.984
1.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.926
0.909 0.920
0.920 0.955
3. Potensi Perbaikan § Upaya HOP
rata-rata -1.606
-3.677 -1.199
-1.547 0.000
§ BBM rata-rata
-1.606 -3.677
-1.199 -1.547
0.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata -9.106
-9.812 -8.530
-7.631 -10.451
§ Panjang Kapal P rata-rata
-17.656 -14.094
-24.897 -14.417
-17.216 § Lebar Kapal L
rata-rata -12.795
-12.578 -21.706
-9.167 -7.728
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-13.344 -8.718
-12.097 -17.617
-14.942 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.839
-14.444 -5.512
-8.362 -3.038
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
Potensi perbaikan efisiensi kapal pancing ulur secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 1,61 dan ABK
sebesar 9,11, seperti tersaji pada Gambar 33. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah,
seperti pada musim timur diperlukan pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 3,68 dan pada musim barat diperlukan pengurangan VIU ABK sebesar
9,81. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikannya baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 11.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output
Upaya HOP : 1,61 BBM : 1,61
ABK : 9,11 Panjang : 17,66
Lebar : 12,79 GT :13,34
Hp : 7,84
Gambar 33 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan pendekatan single output.
5.6.2 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Multi output