Tabel 8 Indeks musim penangkapan IMP ikan pelagis dominan di perairan pantai timur Kabupaten Bangka
Bulan Indeks Musim Penangkapan Ikan
Tenggiri Tetengkek
Lemuru Kembung
Tembang Tongkol
Selar
Januari 92
86 70
110 91
76 93
Pebruari 99
106 89
101 82
77 86
Maret 100
104 123
120 91
135 94
April 119
140 129
108 118
136 89
Mei 107
112 116
119 126
111 82
Juni 103
94 84
90 122
49 109
Juli 90
87 80
96 109
119 105
Agustus 93
90 87
72 101
124 112
September 83
82 84
99 100
61 118
Oktober 96
84 124
93 76
95 112
Nopember 112
113 125
80 100
126 104
Desember 106
102 91
113 81
91 95
5.4 Daerah Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan pelagis kecil di perairan pantai timur Bangka pada umumnya masih dilakukan dalam usaha skala kecil dengan ukuran kapal
dibawah 10 GT dan belum menggunakan teknologi canggih. Hasil observasi dan wawancara dengan nelayan, menunjukkan
d
aerah penangkapan ikan pelagis di perairan pantai timur Kabupaten Bangka berubah baik secara spasial maupun
temporal. Perubahan daerah penangkapan ikan secara temporal didasarkan perubahan musim penangkapan yang menyebabkan perubahan lokasi
penangkapan ikan target potensial. Pada musim timur Mei- Agustus dan peralihan II September-Oktober secara spasial daerah penangkapan ikan untuk
jenis alat tangkap pancing, gillnet hanyut dan payang bergerak menuju arah utara sekitar Laut Natuna tepatnya di Pulau Dua dan Pulau Tujuh dekat Kabupaten
Belinyu kira-kira 5 - 10 mil dari pantai. Sebaliknya, Pada musim barat Nopember-Pebruari dan peralihan I Maret- April, daerah penangkapan
bergerak ke arah selatan dekat selat Gaspar. Secara tematik daerah penangkapan ikan PPN Sungailiat dapat dilihat pada Gambar 18.
A DPI musim timur
B DPI musim barat
Gambar 18 Peta daerah penangkapan ikan perikanan skala kecil di perairan pantai timur Kabupaten Bangka.
Nelayan pancing, gillnet hanyut dan payang PPN Sungailiat melakukan perjalanan menuju lokasi penangkapan biasanya selama 5-7 jam perjalanan.
Sedangkan untuk alat tangkap mini purse seine yang waktu operasinya hanya satu hari memiliki daerah penangkapannya sekitar 1-3 mil laut dari pantai timur
Kabupaten Bangka. Dengan target sasaran penangkapan ikan pelagis kecil yang hidup di pantai neritic tersebar dari jarak 1-3 mil dari pantai Bangka.
5.5 Kapasitas Penangkapan Armada Gillnet Hanyut
Tingkat kapasitas penangkapan armada gillnet hanyut pada musim penangkapan barat, peralihan I, timur dan peralihan II dihitung berdasarkan
dua pendekatan output, yaitu single output dan multi output. Pendekatan single output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan total hasil tangkapan
gillnet hanyut, sedangkan multi output adalah analisis kapasitas penangkapan berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan gillnet hanyut yaitu
tenggiri, tongkol dan tetengkek.
5.5.1 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada gillnet hanyut, menunjukkan bahwa sebaran nilai kapasitas penangkapan CU antara 0,60-1, seperti tersaji
pada Gambar 19. Sekitar 14 kapal dari 35 kapal sample 40 memiliki tingkat kapasitas penangkapan optimal dengan nilai CU sebesar 1 atau 100, sedangkan
21 kapal lainnya 60 tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal, terdiri dari: tujuh kapal pada kisaran nilai CU antara 0,80-0,89 dan tujuh kapal pada kisaran
0,90-0,99, lima kapal antara 0,70-0,79 dan dua kapal antara 0,60 – 0,69.
2 5
7 7
14
2 4
6 8
10 12
14 16
0.60-0.69 0.7-0.79
0.80-0.89 0.90-0.99
Efisien
Rata-rata total nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 19 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal gillnet hanyut dengan pendekatan single output.
Berdasarkan hasil analisis DEA juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas penangkapan menurut musim, yiatu musim barat, musim peralihan I, musim
timur dan musim peralihan II, seperti disajikan pada Gambar 20. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pemanfaatan gillnet hanyut tertinggi
terjadi pada musim timur dengan rata-rata nilai CU sebesar 0.92, berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus. Artinya, rata-rata input optimal target yang
digunakan adalah sekitar 92 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Kapasitas pemanfaatan terendah terjadi pada musim peralihan II
dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,89.
0.90 0.91
0.92
0.89
0.88 0.89
0.89 0.90
0.90 0.91
0.91 0.92
0.92
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata nilai CU
Gambar 20 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output, tersaji pada Gambar 21. Pada musim
barat, kapasitas penangkapan sekitar 13 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan 22 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal tidak optimal terdiri
dari: delapan kapal antara nilai CU 0,90-0,99, lima kapal antara 0,80-0,89, enam kapal antara 0,70-0,79, dan tiga kapal antara 0,60-0,69. Pada musim peralihan I,
sekitar 14 kapal sample kapasitas penangkapannya optimal dan 21 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: enam kapal antara 0,90-
0,99, sembilan kapal antara 0,80-0,89 dan enam kapal antara 0,70-0,79. Berikutnya musim timur sekitar 14 kapal sample kapasitas penangkapannya
optimal dan 21 kapal tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal antara 0,90-0,99, tujuh kapal antara 0,80-0,89, dua kapal antara
0,70-0,79 dan tiga kapal antara 0,60-0,69. Pada musim peralihan II sekitar 15 kapal sample kapasitas penangkapannya optimal dan 20 kapal lainnya tidak
optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: empat kapal antara 0,90- 0,99, tujuh kapal antara 0,80-0,89 dan tujuh kapal antara 0,70-0,79 serta dua
kapal antara 0,60-0,69.
2 4
6 8
10 12
14 16
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Gambar 21 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output.
0.915 0.902
0.952 0.945
0.989 0.997
1.000 0.998
0.840 0.860
0.880 0.900
0.920 0.940
0.960 0.980
1.000 1.020
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 22 Sebaran nilai VIU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal gillnet hanyut dengan single output mendekati angka 1 atau 100 baik secara total maupun per musim,
seperti disajikan pada Tabel 9. Dengan tanpa memperhatikan musim menunjukkan tingkat VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,996 serta ABK
sebesar 0,929. Sedangkan tingkat VIU menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 22. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim timur
dengan nilai satu optimal dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai 0,989. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi pada musim timur juga dengan
nilai 0,952 dan terendah terjadi pada musim peralihan I dengan nilai 0,902. Tabel 9 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan gillnet hanyut PPN Sungailiat single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih : § Upaya HOP
rata-rata -0.383
-1.107 -0.257
0.000 -0.166
§ BBM rata-rata
-0.382 -1.107
-0.257 0.000
-0.166 § Awak Kapal ABK
rata-rata -7.141
-8.491 -9.767
-4.836 -5.470
§ Panjang Kapal P rata-rata
-7.813 -5.655
-7.171 -8.785
-9.640 § Lebar Kapal L
rata-rata -5.374
-4.910 -6.299
-6.301 -3.987
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-7.868 -4.186
-5.881 -6.353
-15.053 § Kekuatan Mesin HP
rata-rata -2.129
-2.480 0.000
-5.922 -0.114
2. Tingkat VIU : § Upaya HOP
rata-rata 0.996
0.989 0.997
1.000 0.998
§ BBM rata-rata
0.996 0.989
0.997 1.000
0.998 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.929
0.915 0.902
0.952 0.945
3. Potensi Perbaikan : § Upaya HOP
rata-rata -0.917
-2.688 -0.638
0.000 -0.344
§ BBM rata-rata
-0.917 -2.688
-0.638 0.000
-0.344 § Awak Kapal ABK
rata-rata -16.864
-20.624 -24.227
-11.290 -11.315
§ Panjang Kapal P rata-rata
-17.995 -13.735
-17.789 -20.512
-19.944 § Lebar Kapal L
rata-rata -12.628
-11.926 -15.626
-14.711 -8.249
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-17.682 -10.166
-14.587 -14.834
-31.141 § Kekuatan Mesin HP
rata-rata -5.022
-6.024 0.000
-13.827 -0.236
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
DEA dapat pula digunakan untuk menghitung perbaikan angka efisiensi yaitu dengan mengurangi input atau menambah output Kirley dan Squires
1999. Gambar 23 memperlihatkan potensi perbaikan efisiensi secara total
dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,92 dan VIU ABK sebesar 16,86. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim
dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah, seperti VIU upaya HOP dan BBM sebesar 2,69 dan pada musim peralihan I diperlukan pengurangan
VIU ABK sebesar 24,23. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikan kapasitas berlebih baik secara total mapun per musim dapat dilihat pada Tabel 9.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output
Upaya HOP : 0,92 BBM : 0,92
ABK : 16,86 Panjang : 17,88
Lebar : 12,63 GT :17,68
Hp : 5,02
Gambar 23 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal gillnet hanyut dengan pendekatan single output.
5.5.2 Kapasitas Penangkapan Gillnet Hanyut dengan Multi output
Hasil analisis DEA multi output terhadap armada gillnet hanyut, menunjukkan bahwa rata-rata total nilai CU tersebar dari 0,60 hingga 1 Gambar
24. Kapasitas penangkapan 23 kapal sample 65,71 termasuk optimal CU=1 dan 12 kapal lainnya 34,29 tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak
optimal terdiri dari: lima kapal memiliki kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, tiga kapal antara 0,80-0,89 dan 0,70-0,79 serta satu kapal antara 0,60-0,69.
1 3
3 5
23
5 10
15 20
25
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 24 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal
gillnet hanyut dengan pendekatan multi output.
Hasil analisis DEA multi output kapasitas penangkapan menurut musim disajikan pada Gambar 25. Rata-rata tingkat kapasitas penangkapan tertinggi
dicapai pada musim peralihan I, yaitu berlangsung dari bulan Maret hingga April dengan rata-rata nilai CU sebesar 0.96. Artinya, rata-rata input optimal target
yang digunakan adalah sekitar 96 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat kapasitas terendah terjadi pada musim
barat dan musim peralihan II dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,94.
0.94 0.96
0.95
0.94
0.93 0.93
0.94 0.94
0.95 0.95
0.96 0.96
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 25 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan multi output.
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal gillnet hanyut menurut musim dengan multi output tersaji pada Gambar 26. Pada musim barat sekitar 24
kapal sample memiliki kapasitas penangkapan optimal CU=1 dan 11 kapal linnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: dua kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, empat kapal antara 0,80-0,89, tiga kapal antara 0,70-0,79 dan dua kapal antara 0,60-0,69. Pada musim peralihan I
kapasitas penangkapan 23 kapal sample termasuk optimal dan 12 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: lima kapal pada kisaran
nilai CU antara 0,90-0,99, tiga kapal antara 0,80-0,89, dan empat kapal antara 0,70-0,79. Untuk musim timur kapasitas penangkapan 23 kapal termasuk
optimal dan 12 kapal tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: tujuh kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89,
dua kapal antara 0,70-0,79 dan dua kapal antara 0,60-0,69. Sedangkan Pada musim peralihan II, kapasitas penangkapan 21 kapal sample termasuk optimal
dan 14 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: empat kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, lima kapal antara 0,80-0,89,
empat antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,60-0,69.
5 10
15 20
25 30
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Gambar 26 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan multi output.
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal gillnet hanyut dengan perhitungan multi output mendekati angka satu baik secara total maupun per
musim, seperti disajikan pada Tabel 10. Secara total menunjukkan bahwa tingkat VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,994 serta ABK sebesar 0,954. Sedangkan
tingkat VIU menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 27. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim timur dan peralihan I dengan
nilai 0,999 dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai VIU upaya HOP dan VIU BBM sebesar 0,985. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi pada
musim timur dengan nilai 0,968 dan terendah terjadi pada musim peralihan I dengan nilai 0,935.
0.964 0.935
0.968 0.949
0.978 0.999
0.999 0.991
0.900 0.920
0.940 0.960
0.980 1.000
1.020
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 27 Sebaran nilai VIU kapal gillnet hanyut menurut musim dengan pendekatan multi output.
Potensi perbaikan efisiensi secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 1,15 dan ABK sebesar 9,13, seperti
tersaji pada Gambar 28. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah, seperti pada musim barat
diperlukan pengurangan VIU upaya HOP sebesar 5,81 dan BBM sebesar 2,78 dan pada musim peralihan I diperlukan pengurangan VIU ABK sebesar
13,55. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikannya dapat dilihat pada Tabel 10.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Multi Output
Upaya HOP : 1,15 BBM : 1,15
ABK : 9,13 Panjang : 9,95
Lebar : 5,65 GT :10,08
Hp : 2,19
Gambar 28 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal gillnet hanyut dengan pendekatan multi output.
Tabel 10 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan gillnet hanyut PPN Sungailiat multi output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1. Kapasitas Berlebih § Upaya penangkapan
HOP rata-rata
-1.060 -3.196
-0.089 -0.085
-0.869 § BBM
rata-rata -0.643
-1.531 -0.089
-0.085 -0.869
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-4.569 -3.552
-6.472 -3.161
-5.090 § Panjang Kapal P
rata-rata -5.012
-4.547 -4.640
-4.273 -6.588
§ Lebar Kapal L rata-rata
-2.918 -3.305
-3.542 -1.411
-3.414 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -5.858
-6.245 -4.334
-3.195 -9.658
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-0.956 -0.978
-0.035 -2.337
-0.475 2. Tingkat VIU
§ Upaya HOP rata-rata
0.994 0.985
0.999 0.999
0.991 § BBM
rata-rata 0.994
0.985 0.999
0.999 0.991
§ Awak Kapal ABK rata-rata
0.954 0.964
0.935 0.968
0.949 3. Potensi Perbaikan
§ Upaya HOP rata-rata
-1.147 -5.812
-0.187 -0.224
-1.393 § BBM
rata-rata -1.147
-2.784 -0.187
-0.224 -1.393
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-9.126 -6.458
-13.553 -8.330
-8.162 § Panjang Kapal P
rata-rata -9.952
-8.268 -9.716
-11.260 -10.564
§ Lebar Kapal L rata-rata
-5.655 -6.010
-7.418 -3.717
-5.474 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -11.084
-11.356 -9.075
-8.419 -15.487
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-2.193 -1.778
-0.073 -6.159
-0.762
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
5.6 Kapasitas Penangkapan Armada Pancing Ulur
Tingkat kapasitas penangkapan armada pancing ulur menurut musim juga dihitung berdasarkan dua pendekatan output, yaitu single output dan multi
output. Pendekatan single output berdasarkan total hasil tangkapan pancing ulur, sedangkan multi output berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan
yaitu tenggiri, tetengkek dan selar.
5.6.1 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada pancing ulur, menunjukkan bahwa sebaran nilai CU antara 0,5-1, seperti tersaji pada Gambar 29. Kapasitas
penangkapan 11 kapal dari 35 kapal sample 21 termasuk optimal CU=1 dan sekitar 39 kapal lainnya 79 tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang
tidak optimal terdiri dari: enam kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, sembilan kapal antara 0,80-0,89, 11 kapal antara 0,70-0,79, sembilan kapal
antara 0,60 – 0,69 dan lima kapal antara 0,50 – 0,59.
5 9
11 9
6 11
2 4
6 8
10 12
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 29 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur dengan pendekatan single output.
Hasil pengukuran kapasitas penangkapan pancing ulur menurut musim dengan DEA single output tersaji pada Gambar 30. Tingkat kapasitas
penangkapan tertinggi dic apai pada musim peralihan II, yaitu berlangsung dari bulan September hingga Oktober dangan rata-rata nilai CU sebesar 0.86.
Artinya, rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 86 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat
kapasitas penangkapan terendah terjadi pada musim timur dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,75. Rata-rata tingkat kapasitas penangkapan pada musim peralihan
I sebesar 0,83 dan musim barat sebesar 0,79.
0.79 0.83
0.75 0.86
0.68 0.70
0.72 0.74
0.76 0.78
0.80 0.82
0.84 0.86
0.88
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 30 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas pemanfaatan kapal pancing ulur menurut musim dengan single output tersaji pada Gambar 31. Pada musim barat, kapasitas
penangkapan 10 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan 40 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: satu kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, 10 kapal antara 0,80-0,89, 15 kapal antara 0,70-0,79, 10 kapal antara 0,60-0,69 dan empat kapal antara 0,50-0,59.
Untuk musim peralihan I, sekitar delapan kapal sample termasuk optimal dan 42 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tujuh
kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, 14 kapal antara 0,80-0,89 dan 14 kapal antara 0,70-0,79, enam kapal antara 0,60-0,69 dan satu kapal antara 0,50-
0,59. Berikutnya musim timur sekitar sembilan kapal sample termasuk optimal dan 41 kapal tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: enam
kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89, delapan kapal antara 0,70-0,79, 13 kapal antara 0,60-0,69 dan 13 kapal antara
0,50-0,59. Terakhir musim peralihan II, sekitar 15 kapal sample termasuk
optimal dan 35 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99 dan sembilan
kapal antara 0,80-0,89, delapan kapal antara 0,70-0,79, tujuh kapal antara 0,60- 0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14 16
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 31 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
0.91 0.92
0.92 0.95
0.97 0.99
0.98 1.00
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98 1.00
1.02
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 32 Sebaran nilai VIU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal pancing ulur dengan perhitungan single output mendekati angka satu baik secara total maupun per
musim, seperti disajikan pada Tabel 11. Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,985 dan ABK sebesar 0,926.
Sedangkan tingkat VIU menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 32.
Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim peralihan II dengan nilai satu dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai VIU upaya
HOP dan BBM sebesar 0,966. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi juga pada musim peralihan II dengan nilai 0,955 dan terendah terjadi pada musim barat
dengan nilai 0,909. Tabel 11 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan pancing ulur PPN Sungailiat single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya HOP
rata-rata -1.536
-3.392 -1.125
-1.628 0.000
§ BBM rata-rata
-1.536 -3.392
-1.125 -1.628
0.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata -7.400
-9.051 -8.000
-8.031 -4.517
§ Panjang Kapal P rata-rata
-14.741 -13.001
-23.351 -15.173
-7.441 § Lebar Kapal L
rata-rata -11.237
-11.602 -20.359
-9.647 -3.340
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-11.096 -8.042
-11.346 -18.540
-6.458 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.152
-13.324 -5.170
-8.800 -1.313
2. Tingkat VIU § Upaya HOP
rata-rata 0.985
0.966 0.989
0.984 1.000
§ BBM rata-rata
0.985 0.966
0.989 0.984
1.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.926
0.909 0.920
0.920 0.955
3. Potensi Perbaikan § Upaya HOP
rata-rata -1.606
-3.677 -1.199
-1.547 0.000
§ BBM rata-rata
-1.606 -3.677
-1.199 -1.547
0.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata -9.106
-9.812 -8.530
-7.631 -10.451
§ Panjang Kapal P rata-rata
-17.656 -14.094
-24.897 -14.417
-17.216 § Lebar Kapal L
rata-rata -12.795
-12.578 -21.706
-9.167 -7.728
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-13.344 -8.718
-12.097 -17.617
-14.942 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.839
-14.444 -5.512
-8.362 -3.038
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
Potensi perbaikan efisiensi kapal pancing ulur secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 1,61 dan ABK
sebesar 9,11, seperti tersaji pada Gambar 33. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah,
seperti pada musim timur diperlukan pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 3,68 dan pada musim barat diperlukan pengurangan VIU ABK sebesar
9,81. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikannya baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 11.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output
Upaya HOP : 1,61 BBM : 1,61
ABK : 9,11 Panjang : 17,66
Lebar : 12,79 GT :13,34
Hp : 7,84
Gambar 33 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan pendekatan single output.
5.6.2 Kapasitas Penangkapan Pancing Ulur dengan Multi output
Hasil analisis DEA multi output pancing ulur, menunjukkan bahwa sebaran nilai CU antara 0,50 hingga 1, seperti tersaji pada Gambar 34. Kapasitas
penangkapan 20 kapal dari 50 kapal sample 40 termasuk optimal CU=1 dan 30 kapal lainnya 60 kategori tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak
optimal terdiri dari: 11 kapal dengan kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, delapan kapal antara 0,80-0,89, enam kapal antara 0,70-0,79, empat kapal antara 0,60 –
0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
11 20
5 10
15 20
25
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Rara-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 34 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur dengan pendekatan multi output.
Hasil analisis DEA multi output juga diperoleh hasil pengukuran kapasitas penangkapan pancing ulur menurut musim, seperti tersaji pada Gambar 35. Hasil
analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kapasitas penangkapan pancing ulur tertinggi dic apai pada musim timur, yaitu berlangsung dari bulan Maret
hingga Agustus dangan rata-rata 0.94. Artinya, rata-rata input optimal target yang digunakan adalah sekitar 94 dari rata-rata input aktual selama kapal
beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat kapasitas penangkapan terendah terjadi pada musim barat dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,83. Untuk rata-rata tingkat
kapasitas pada musim peralihan I rata-rata sebesar 0,91 dan musim peralihan II rata-rata CU sebesar 0,87.
0.83 0.91
0.94
0.87
0.76 0.78
0.80 0.82
0.84 0.86
0.88 0.90
0.92 0.94
0.96
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 35 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU pancing ulur menurut musim dengan pendekatan multi output.
Sebaran tingkat kapasitas pemanfaatan kapal pancing ulur menurut musim dengan multi output tersaji pada Gambar 36. Pada musim barat kapasitas
penangkapan 16 sample kapal termasuk optimal CU=1 dan 34 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: lima kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, delapan kapal antara 0,80-0,89, sembilan kapal antara 0,70-0,79, 10 kapal antara 0,60-0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
Untuk musim peralihan I sekitar 19 kapal sample termasuk optimal dan 31 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: 13 kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, 12 kapal antara 0,80-0,89, empat kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60-0,69 dan satu kapal antara 0,50-0,59.
Berikutnya musim timur sekitar 21 kapal sample termasuk optimal dan 29 kapal
tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dar i: 19 kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, enam kapal antara 0,80-0,89 dan empat kapal
antara 0,70-0,79. Terakhir musim peralihan II sekitar 23 kapal sample termasuk optimal dan 27 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal
terdiri dari: enam kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, lima kapal antara 0,80-0,89, tujuh kapal antara 0,70-0,79, enam kapal antara 0,60-0,69 dan tiga
kapal antara 0,50-0,59.
5 10
15 20
25
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.40-0.49 CU:0.50-0.59
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Gambar 36 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan multi output.
0.922 0.945
0.944 0.983
0.978 0.997
0.996 0.995
0.880 0.900
0.920 0.940
0.960 0.980
1.000 1.020
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 37 Sebaran nilai VIU kapal pancing ulur menurut musim dengan pendekatan multi output.
Tingkat penggunaan input variabel VIU kapal pancing ulur dengan multi output juga mendekati angka satu baik secara total maupun per musim, disajikan
pada Tabel 12. Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa tingkat VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,992 serta ABK sebesar 0,948. Sedangkan tingkat VIU
menurut musim penangkapan tersaji pada Gambar 37. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada peralihan I dan musim timur dengan nilai satu dan
terendah terjadi pada musim barat dengan nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,98. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi pada musim peralihan II
dengan nilai 0,98 dan terendah terjadi pada musim barat dengan nilai 0,92. Tabel 12 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan pancing ulur PPN Sungailiat multi output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya HOP
rata-rata -0.837
-2.179 -0.306
-0.372 -0.493
§ BBM rata-rata
-0.837 -2.179
-0.306 -0.372
-0.493 § Awak Kapal ABK
rata-rata -5.165
-7.829 -5.465
-5.625 -1.740
§ Panjang Kapal P rata-rata
-8.478 -12.375
-5.830 -10.600
-5.109 § Lebar Kapal L
rata-rata -4.586
-8.879 -2.203
-5.305 -1.956
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-8.670 -7.340
-7.943 -12.966
-6.432 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -6.162
-13.549 -4.053
-5.278 -1.770
2. Tingkat pemanfaatan input variable VIU
§ Upaya HOP rata-rata
0.992 0.978
0.997 0.996
0.995 § BBM
rata-rata 0.992
0.978 0.997
0.996 0.995
§ Awak Kapal ABK rata-rata
0.948 0.922
0.945 0.944
0.983 3. Potensi Perbaikan
§ Upaya HOP rata-rata
-0.707 -1.456
-0.446 -0.521
-0.407 § BBM
rata-rata -0.707
-1.456 -0.446
-0.521 -0.407
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-5.628 -5.233
-7.961 -7.882
-1.436 § Panjang Kapal P
rata-rata -8.959
-8.272 -8.494
-14.854 -4.216
§ Lebar Kapal L rata-rata
-4.548 -5.935
-3.210 -7.435
-1.614 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -9.989
-4.906 -11.572
-18.169 -5.308
§ Kekuatan Mesin Hp rata-rata
-5.954 -9.056
-5.905 -7.396
-1.461
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
Potensi perbaikan efisiensi kapal pancing ulur dengan multi output, secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM sebesar
0,707 dan ABK sebesar 5,63, seperti tersaji pada Gambar 38. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU
yang rendah, seperti pada musim barat diperlukan upaya pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 1,46 dan VIU ABK sebesar 5,23. Secara
lengkap nilai VIU dan potensi perbaikan baik total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 12.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Multi Output
Upaya HOP : 0,71 BBM : 0,71
ABK : 5,63 Panjang : 8,96
Lebar : 4,55 GT :9,99
Hp : 5,95
Gambar 38 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan pendekatan multi output.
5.7 Kapasitas Penangkapan Armada Payang
Tingkat kapasitas penangkapan armada payang menurut musim juga dihitung berdasarkan single dan multi output. Pendekatan single output
berdasarkan total hasil tangkapan armada payang dan pendekatan multi output berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan, yaitu tembang, selar dan
lemuru.
5.7.1 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada payang, menunjukkan bahwa sebaran rata-rata nilai CU antara 0,5-1, seperti tersaji pada Gambar 39. Kapasitas
penangkapan 11 kapal sample 44 termasuk optimal CU=1 dan 14 kapal lainnya 56 tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari : empat
kapal dengan nilai CU antara 0,90-0,99 dan empat kapal antara 0,80-0,89, tiga kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60-0,69 dan satu kapal antara 0,50-
0,59.
1 1
3 4
4 11
2 4
6 8
10 12
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 39 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang dengan pendekatan single output.
Hasil pengukuran kapasitas penangkapan kapal payang menurut musim dengan DEA single output, tersaji pada Gambar 40. Tingkat kapasitas
penangkapan tertinggi dicapai pada musim timur, yaitu berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus dengan rata-rata nilai CU 0.95. Artinya, rata-rata input
optimal target yang digunakan adalah sekitar 95 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat kapasitas penangkapan
terendah terjadi pada musim peralihan II dan musim barat dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,86 dan 0,88.
0.88 0.89
0.95
0.86
0.80 0.82
0.84 0.86
0.88 0.90
0.92 0.94
0.96
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 40 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal payang menurut musim dengan single output tersaji pada Gambar 41. Pada musim barat sekitar 10 kapal
sample termasuk kapasitas pemanfaatan optimal CU=1 dan 15 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tiga kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, empat kapal antara 0,80-0,89 dan empat kapal antara 0,70-0,79 serta empat kapal antara 0,60-0,69. Untuk musim
peralihan I, kapasitas penangkapan sekitar 10 kapal sample termasuk optimal dan 15 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari:
empat kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, tujuh kapal antara 0,80- 0,89, satu kapal antara 0,70-0,79 dan tiga kapal antara 0,50-0,59. Berikutnya
musim timur sekitar 13 kapal sample termasuk optimal dan 12 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal nilai
CU pada kisaran antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89 dan dua kapal antara 0,70-0,79. Terakhir musim peralihan II sekitar 10 kapal sample termasuk
optimal dan 15 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: satu kapal nilai CU pada kisaran antara 0,90-0,99, lima antara 0,80-
0,89, enam kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60-0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 41 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat VIU kapal payang dengan DEA single output mendekati angka satu baik secara total maupun per musim, seperti disajikan pada Tabel 13.
Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,982 dan ABK sebesar 0,947. Sedangkan tingkat VIU menurut musim
tersaji pada Gambar 43. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada peralihan I dan musim timur dengan nilai satu sedangkan terendah terjadi pada
musim barat dengan nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,97. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi juga pada musim timur dengan nilai 0,97 dan
terendah terjadi pada musim peralihan II dengan nilai 0,92.
0.97 0.92
0.97 0.92
0.97 1.00
1.00 0.97
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98 1.00
1.02
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 42 Sebaran nilai VIU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Potensi perbaikan efisiensi kapal payang secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM rata-rata sebesar 2,77 dan ABK
sebesar 9,55, seperti tersaji pada Gambar 43. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah,
seperti pada musim barat diperlukan upaya pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 3,51 dan pada musim peralihan II diperlukan upaya pengurangan
VIU ABK sebesar 13,65. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikannya baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 13.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output
Upaya HOP : 2,77 BBM : 2,77
ABK : 9,55 Panjang : 16,20
Lebar : 10,21 GT : 21,10
Hp : 11,83
Gambar 43 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal payang dengan
pendekatan single output. Tabel 13 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan payang single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya HOP
rata-rata -1.776
-2.835 -1.535
0.000 -2.735
§ BBM rata-rata
-1.776 -2.835
-1.535 0.000
-2.735 § Awak Kapal ABK
rata-rata -5.346
-3.406 -7.225
-3.027 -7.726
§ Panjang Kapal P rata-rata
-9.310 -14.390
-7.503 -9.174
-6.172 § Lebar Kapal L
rata-rata -6.368
-15.391 -3.293
-5.554 -1.235
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-11.649 -13.218
-11.106 -12.564
-9.710 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.219
-12.405 -6.711
-3.932 -5.827
2. Tingkat VIU § Upaya HOP
rata-rata 0.982
0.972 0.985
1.000 0.973
§ BBM rata-rata
0.982 0.972
0.985 1.000
0.973 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.947
0.966 0.928
0.970 0.923
3. Potensi Perbaikan § Upaya HOP
rata-rata -2.766
-3.505 -2.728
0.000 -4.831
§ BBM rata-rata
-2.766 -3.505
-2.728 0.000
-4.831 § Awak Kapal ABK
rata-rata -9.551
-4.211 -12.840
-7.508 -13.646
§ Panjang Kapal P rata-rata
-16.195 -17.793
-13.335 -22.751
-10.902 § Lebar Kapal L
rata-rata -10.210
-19.031 -5.853
-13.774 -2.181
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-21.097 -16.343
-19.738 -31.158
-17.151 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -11.827
-15.339 -11.928
-9.750 -10.292
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
5.7.2 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Multi output
Hasil analisis DEA multi output armada payang, menunjukkan bahwa nilai CU tersebar antara 0,50 hingga 1, seperti tersaji pada Gambar 44. Kapasitas
penangkapan 15 kapal sample 60 termasuk optimal CU=1 dan 10 kapal lainnya 40 tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tiga
kapal dengan kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, empat kapal antara 0,80-0,89, dua kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60 – 0,69 dan satu kapal antara
0,50-0,59.
1 1
2 4
3 15
2 4
6 8
10 12
14 16
CU:0.50- 0.59
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 44 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang dengan pendekatan multi output.
Berdasarkan hasil pengukuran kapasitas penangkapan payang menurut musim dengan DEA multi output, menunjukkan rata-rata tingkat kapasitas
penangkapan payang tertinggi dicapai pada musim timur Mei- Agustus dengan rata-rata nilai CU sebesar 0.97 Gambar 45. Artinya, rata-rata input optimal
target yang digunakan adalah sekitar 97 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat kapasitas penangkapan terendah
terjadi pada musim peralihan II dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,88.
0.96 0.94
0.97
0.88
0.82 0.84
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98
Musim Barat Musim Barat
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 45 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan multi output.
Sebaran tingkat kapasitas pemanfaatan kapal payang menurut musim dengan DEA multi output tersaji pada Gambar 46. Pada musim barat sekitar 17
kapal sample memiliki kapasitas pemanfaatan optimal CU=1 dan delapan kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri
dari: empat kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, dua kapal antara 0,80- 0,89, satu kapal antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,60-0,69. Untuk musim
peralihan I sekitar 14 kapal sample termasuk optimal dan 11 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: empat kapal pada kisaran
nilai CU antara 0,90-0,99 dan empat kapal antara 0,80-0,89, dua kapal antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,60-0,69. Berikutnya musim timur sekitar 18
kapal sample termasuk optimal dan tujuh kapal tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tiga kapal nilai pada kisaran CU antara 0,90-0,99
dan tiga kapal antara 0,80-0,89 serta satu kapal antara 0,70-0,79. Terakhir musim peralihan II sekitar 11 kapal sample termasuk optimal dan 14 kapal lainnya tidak
optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: dua kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, enam kapal antara 0,80-0,89, dua kapal antara 0,70-
0,79 dan dua kapal antara 0,60-0,69 serta dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 46 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan multi output.
Tingkat VIU kapal payang dengan analisis DEA multi output mendekati angka satu baik secara total maupun per musim, seperti disajikan pada Tabel 14.
Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,982 serta ABK sebesar 0,969. Sedangkan tingkat VIU menurut musim
tersaji pada Gambar 47. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada musim timur dengan nilai satu dan terendah terjadi pada musim peralihan I
dengan nilai sebesar 0,98. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi juga pada musim timur dengan nilai satu dan terendah terjadi pada musim peralihan I
dengan nilai 0,94.
0.98 0.942
1.00
0.95 1.00
0.981 1.00
0.98
0.91 0.92
0.93 0.94
0.95 0.96
0.97 0.98
0.99 1.00
1.01
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 47 Sebaran nilai VIU kapal payang menurut musim dengan pendekatan multi output.
Tabel 14 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan payang PPN Sungailiat multi output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya penangkapan
HOP rata-rata
-1.827 -0.400
-4.986 0.000
-1.921 § BBM
rata-rata -1.827
-0.400 -4.986
0.000 -1.921
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-3.092 -1.961
-5.538 -0.334
-4.536 § Panjang Kapal P
rata-rata -6.794
-3.907 -9.290
-5.206 -8.773
§ Lebar Kapal L rata-rata
-4.522 -8.162
-2.139 -2.988
-4.800 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -8.321
-4.840 -6.595
-8.114 -13.734
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-3.795 -2.937
-4.631 -1.180
-6.434 2. Tingkat VIU
§ Upaya HOP rata-rata
0.982 0.996
0.950 1.000
0.981 § BBM
rata-rata 0.982
0.996 0.950
1.000 0.981
§ Awak Kapal ABK rata-rata
0.969 0.980
0.945 0.997
0.955 3. Potensi Perbaikan
§ Upaya HOP rata-rata
-2.406 -0.699
-7.529 0.000
-1.396 § BBM
rata-rata -2.406
-0.699 -7.529
0.000 -1.396
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-4.012 -3.425
-8.362 -0.963
-3.296 § Panjang Kapal P
rata-rata -10.565
-6.826 -14.028
-15.032 -6.374
§ Lebar Kapal L rata-rata
-7.401 -14.259
-3.230 -8.628
-3.488 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -12.956
-8.456 -9.959
-23.429 -9.979
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-5.051 -5.131
-6.992 -3.406
-4.675
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
Potensi perbaikan efisiensi multi output kapal payang secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM rata-rata sebesar 2,41 dan
ABK sebesar 4,01, seperti tersaji pada Gambar 48. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang
rendah, seperti pada musim peralihan I diperlukan upaya pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 7,53 dan VIU ABK sebesar 8,36. Secara
lengkap nilai VIU dan potensi perbaikan efisiensi baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 14.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Multi Output
Upaya HOP : 2,41 BBM : 2,41
ABK : 4,01 Panjang : 10,57
Lebar : 7,40 GT : 12,96
Hp : 5,05
Gambar 48 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal payang dengan pendekatan multi output.
5.8 Kapasitas Penangkapan Armada Mini Purse seine
Tingkat kapasitas penangkapan armada mini purse seine dihitung berdasarkan single dan multi output. Pendekatan single output berdasarkan total
hasil tangkapan dan multi output tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan yaitu tembang, lemuru dan kembung.
5.8.1 Kapasitas Penangkapan Mini Purse seine dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada mini purse seine, menunjukkan bahwa sebaran rata-rata nilai CU antara 0,6-1 Gambar 49. Kapasitas
pemanfaatan 10 kapal sample 67 termasuk optimal CU= 1 dan lima kapal 33 lainnya tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari : dua kapal
memiliki kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89 dan satu kapal antara 0,70-0,79 serta satu kapal antara 0,60-0,69.
1 1
1 2
10
2 4
6 8
10 12
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 49 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini purse seine dengan pendekatan single output.
Hasil pengukuran DEA single output kapasitas penangkapan kapal mini purse seine menurut musim penangkapan disajikan pada Gambar 50. T ingkat
kapasitas penangkapan tertinggi dicapai pada musim peralihan I Maret hingga
April dangan rata-rata nilai CU sebesar 0.99. Artinya, rata-rata input optimal
target yang digunakan adalah sekitar 99 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan tingkat kapasitas penangkapan terendah terjadi
pada musim peralihan II dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,91.
0.95 0.99
0.93 0.91
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98 1.00
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 50 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini
purse seine menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal mini purse seine menurut musim dengan single output, tersaji pada Gambar 51. Pada musim barat,
kapasitas penangkapan 11 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan empat kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri
dari: dua kapal dengan kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80- 0,89 dan satu kapal antara 0,50-0,59. Untuk musim peralihan I sekitar 13 kapal
sample termasuk optimal dan dua kapal lainnya tidak optimal dengan kisaran nilai CU antara 0,90-0,99. Berikutnya musim timur, sekitar sembilan kapal
sample termasuk optimal dan enam kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: dua kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99
dan dua kapal antara 0,80-0,89, tiga kapal antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,60-0,69. Terakhir musim peralihan II sekitar sembilan kapal sample termasuk
optimal dan enam kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: satu kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99 dan satu kapal
antara 0,80-0,89, tiga kapal antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 51 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini purse seine menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat VIU kapal mini purse seine dengan DEA single output mendekati angka satu baik secara total maupun per musim, seperti tersaji Tabel 15. Tingkat
VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,994 dan ABK sebesar 0,978. Sedangkan tingkat VIU menurut musim tersaji
pada Gambar 52. Nilai VIU upaya HOP dan BBM per musim pada kisaran 0,98 hingga 1, kecuali nila i VIU ABK pada musim peralihan II sebesar 0,93.
1.00 1.00
0.98 0.93
1.00 1.00
0.99 0.99
0.88 0.90
0.92 0.94
0.96 0.98
1.00 1.02
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 52 Sebaran VIU kapal mini purse seine menurut musim dengan pendekatan single output.
Tabel 15 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan mini purse seine single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya penangkapan
HOP rata-rata
-0.610 -0.296
0.000 -1.461
-0.683 § BBM
rata-rata -0.610
-0.296 0.000
-1.461 -0.684
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-2.181 0.000
-0.490 -1.554
-6.680 § Panjang Kapal P
rata-rata -2.408
-1.909 -1.662
-4.351 -1.710
§ Lebar Kapal L rata-rata
-1.981 -0.317
0.000 -5.092
-2.514 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -3.395
-2.312 -1.659
-8.668 -0.942
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-4.718 -0.667
0.000 -9.543
-8.662 2. Tingkat VIU
§ Upaya HOP rata-rata
0.994 0.997
1.000 0.985
0.993 § BBM
rata-rata 0.994
0.997 1.000
0.985 0.993
§ Awak Kapal ABK rata-rata
0.978 1.000
0.995 0.984
0.933 3. Potensi Perbaikan
§ Upaya HOP rata-rata
-1.946 -2.284
0.000 -3.510
-1.988 § BBM
rata-rata -1.946
-2.284 0.000
-3.510 -1.989
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-8.457 0.000
-10.663 -3.733
-19.432 § Panjang Kapal P
rata-rata -16.586
-14.719 -36.199
-10.450 -4.974
§ Lebar Kapal L rata-rata
-5.498 -2.448
0.000 -12.230
-7.314 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -19.381
-17.829 -36.138
-20.817 -2.740
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata
-13.314 -5.140
0.000 -22.918
-25.199
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
5.8.2 Kapasitas Penangkapan Mini Purse seine dengan Multi output
Hasil analisis DEA multi output armada mini purse seine menunjukkan bahwa rata-rata nilai CU tersebar antara 0,60-1, seperti tersaji pada Gambar 53.
Kapasitas pemanfaatan 11 kapal sample 73 termasuk optimal CU=1 dan empat kapal lainnya 27 tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal
terdiri dari: satu kapal memiliki kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89, satu kapal antara 0,70-0,79 dan satu kapal antara 0,60–0,69.
1 1
1 1
11
2 4
6 8
10 12
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 53 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini purse seine dengan pendekatan multi output.
0.97 1.00
0.98
0.95
0.92 0.93
0.94 0.95
0.96 0.97
0.98 0.99
1.00 1.01
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 54 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini purse seine menurut musim dengan pendekatan multi output.
Hasil pengukuran kapasitas penangkapan kapal mini purse seine menurut musim dengan multi output, menunjukkan tingkat kapasitas setiap musim telah
mencapai optimal dengan rata-rata nilai CU antara 0,95 hingga 1, seperti tersaji pada Gambar 54. Artinya, rata-rata input optimal target yang digunakan antara
95 hingga 100 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal mini purse seine menurut
musim dengan DEA multi output tersaji pada Gambar 56. Pada musim barat, kapasitas pemanfaatan sekitar 12 kapal sample termasuk optimal CU=1 dan
tiga kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari: satu kapal dengan kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89
dan satu kapal antara 0,60-0,69. Untuk musim peralihan I sekitar 14 kapal sample termasuk optimal dan satu kapal lainnya tidak optimal dengan nilai CU
antara 0,90-0,99. Berikutnya musim timur sekitar 13 kapal sample termasuk optimal dan dua kapal tidak optimal, yaitu satu kapal tersebar antara 0,90-0,99
dan satu antara 0,70-0,79. Terakhir musim peralihan II sekitar 10 kapal sample termasuk optimal dan lima kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak
optimal terdiri dari: dua kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89 dan dua kapal antara 0,70-0,79.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79
CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99
CU:Efisien
Gambar 55 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal mini purse seine menurut musim dengan pendekatan multi output.
0.99 0.99
1.00
0.96 0.99
1.00 1.00
1.00
0.93 0.94
0.95 0.96
0.97 0.98
0.99 1.00
1.01
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 56 Sebaran VIU kapal mini purse seine menurut musim dengan pendekatan multi output.
Tabel 16 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan potensi perbaikan mini purse seine multi output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasit as Berlebih § Upaya penangkapan
HOP rata-rata
-0.254 -0.881
0.000 -0.133
0.000 § BBM
rata-rata -0.254
-0.881 0.000
-0.133 0.000
§ Awak Kapal ABK rata-rata
-1.428 -0.522
-0.520 -0.183
-4.489 § Panjang Kapal P
rata-rata -1.575
-0.742 -0.404
-1.475 -3.681
§ Lebar Kapal L rata-rata
-1.295 -0.761
0.000 -1.905
-2.514 § Ukuran Kapal GT
rata-rata -2.321
-0.704 -0.837
-2.536 -5.206
§ Kekuatan Mesin PK rata-rata -3.460
-1.116 0.000
-1.448 -11.275
2. Tingkat VIU § Upaya HOP
rata-rata 0.997
0.991 1.000
0.999 1.000
§ BBM rata-rata
0.997 0.991
1.000 0.999
1.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.986
0.995 0.995
0.998 0.955
3. Potensi Perbaikan § Upaya HOP
rata-rata -1.087
-3.689 0.000
-0.658 0.000
§ BBM rata-rata
-1.087 -3.688
0.000 -0.659
0.000 § Awak Kapal ABK
rata-rata -7.591
-2.184 -19.357
-0.903 -7.919
§ Panjang Kapal P rata-rata
-7.982 -3.107
-15.046 -7.280
-6.492 § Lebar Kapal L
rata-rata -4.256
-3.187 0.000
-9.404 -4.435
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-13.950 -2.949
-31.145 -12.521
-9.183 § Kekuatan Mesin PK rata-rata
-7.927 -4.671
0.000 -7.149
-19.888
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
Tingkat pemanfaatan input variabel mini purse seine baik secara total maupun per musim mencapai 0,99 hingga 1, penggunaan input pada armada
kapal mini purse seine mencapai 99 hingga 100 sesuai dengan kebutuhan. Kecuali VIU ABK pada musim peralihan II dengan nilai 0,96, sehingga VIU
ABK pada periode tersebut yang perlu perbaikan sebesar 7,59. Secara lengkap tingkat VIU baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 16.
6 PEMBAHASAN PENELITIAN
6.1 Keragaan Perikanan Tangkap Skala Kecil
Penangkapan ikan pelagis di perairan pantai timur Kabupaten Bangka berlangsung hampir sepanjang tahun, namun jumlah upaya penangkapan pada
setiap musimnya sangat berfluktuasi. Berfluktuasinya upaya penangkapan ikan ditandai dengan bervariasinya rata-rata jumlah trip dan jumlah hasil tangkapan
yang didaratkan setiap musimnya lihat Gambar 8. Secara umum, upaya penangkapan menurun pada musim barat Nopember-Pebruari sebanyak 2-3 trip
per bulan dengan lamanya hari operasi penangkapan HOP antara 2-3 hari, pada musim peralihan I Maret- April upaya penangkapan mulai meningkat
menjadi 3-4 trip per bulan dengan HOP 4-5 hari dan mencapai puncaknya pada musim timur Mei- Agustus upaya penangkapan antara 4-5 trip per bulan dengan
HOP 4-5 hari, kemudian pada musim peralihan II jumlah trip kembali menurun menjadi 3-4 trip per bulan. Dengan demikian faktor musim sangat
mempengaruhi intensitas operasi alat tangkap dan hasil tangkapan setiap musimnya di perairan pantai timur Kabupaten Bangka.
Perkembangan upaya penangkapan perikanan skala kecil PPN Sungailiat dari tahun 2002 hingga 2008 berfluktuasi dengan trend meningkat dari tahun ke
tahun Gambar 9. Pada tahun 2004-2005 terjadi penurunan upaya penangkapan, penurunan tersebut diduga disebabkan kenaikan Bahan Bakar Minyak BBM
sehingga biaya operasional melaut menjadi tinggi sehingga nelayan mengurangi operasi penangkapan. Pada tahun 2006, upaya penangkapan kembali mengalami
kenaikan dengan tajam. Hal ini diduga nelayan kembali meningkatkan upaya penangkapan setelah harga ikan menyesuaikan dengan harga BBM, serta
terjadinya penambahan jumlah kapal sebesar 84 dan penambahan jenis alat tangkap baru seperti bubu. Akan tetapi peningkatan tajam upaya tangkap
tersebut hanya diikuti kenaikan produksi sebesar 2,69. Dengan kata lain, bertambahnya jumlah kapal ternyata tidak secara signifikan meningkatkan hasil
tangkapan, namun cenderung menurunkan produktivitas alat tangkap. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan sumberdaya perikanan skala kecil di
perairan pantai timur Kabupaten Bangka sudah mengalami kapasitas berlebih
input produksi excess capacity. Jika jumlah input aktual yang digunakan lebih besar dari jumlah input optimal yang dibutuhkan untuk berproduksi, maka
mengindikasikan telah terjadi economic overfishing Fauzi 2005. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Febrianto 2008, menyatakan salah satu jenis ikan
pelagis yaitu ikan tenggiri di perairan Kabupaten Bangka mengalami gejala overfishing baik secara biologi maupun ekonomi.
Produktivitas alat tangkap ikan pelagis mengalami perubahan berfluktuasi setiap musimnya Gambar 10. Produktivitas alat tangkap ikan
pelagis paling tinggi adalah mini purse seine dengan jenis ikan pelagis dominan tertangkap yaitu tembang, lemuru dan kembung. Produktivitas alat tangkap
urutan kedua adalah payang dengan jenis ikan pelagis dominan tertangkap yaitu tembang, selar dan lemuru. Produktivitas alat tangkap urutan ketiga adalah
gillnet hanyut dengan jenis ikan pelagis dominan tertangkap yaitu tongkol, tenggiri, dan tetengkek. Untuk produktivitas alat tangkap urutan keempat adalah
pancing ulur dengan jenis ikan pelagis dominan tertangkap yaitu tenggiri, tetengkek dan selar. Meskipun mini purse seine memiliki produktivitas paling
tinggi, tetapi jumlah unit nya sangat sedikit yaitu 25 unit kapal. Hal ini disebabkan kapal mini purse seine memerlukan investasi cukup besar,
pengoperasiannya perlu banyak ABK dengan keterampilan khusus, sedangkan jenis ikan targetnya adalah ikan pelagis kecil untuk komsumsi lokal dan
harganya relatif murah. Nelayan PPN Sungailiat lebih cenderung
mengoperasikan pancing ulur, selain biaya invesatsi lebih murah dan mudah mengoperasikannya, serta jenis ikan targetnya pelagis besar dan ikan karang
yang harganya relatif tinggi. Secara umum dapat dikatakan, pemilihan dan perkembangan jenis alat tangkap dipengaruhi faktor teknik dan kemampuan
ekonomi dari masyarakat nelayan setempat.
6.2 Musim dan Daerah Penangkapan Ikan