yang rendah, seperti pada musim barat diperlukan upaya pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 1,46 dan VIU ABK sebesar 5,23. Secara
lengkap nilai VIU dan potensi perbaikan baik total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 12.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Multi Output
Upaya HOP : 0,71 BBM : 0,71
ABK : 5,63 Panjang : 8,96
Lebar : 4,55 GT :9,99
Hp : 5,95
Gambar 38 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal pancing ulur dengan pendekatan multi output.
5.7 Kapasitas Penangkapan Armada Payang
Tingkat kapasitas penangkapan armada payang menurut musim juga dihitung berdasarkan single dan multi output. Pendekatan single output
berdasarkan total hasil tangkapan armada payang dan pendekatan multi output berdasarkan tiga jenis ikan dominan hasil tangkapan, yaitu tembang, selar dan
lemuru.
5.7.1 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Single output
Hasil analisis DEA single output armada payang, menunjukkan bahwa sebaran rata-rata nilai CU antara 0,5-1, seperti tersaji pada Gambar 39. Kapasitas
penangkapan 11 kapal sample 44 termasuk optimal CU=1 dan 14 kapal lainnya 56 tidak optimal. Sebaran kapal tidak optimal terdiri dari : empat
kapal dengan nilai CU antara 0,90-0,99 dan empat kapal antara 0,80-0,89, tiga kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60-0,69 dan satu kapal antara 0,50-
0,59.
1 1
3 4
4 11
2 4
6 8
10 12
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69 CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89 CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Rata-rata Total Nilai CU Jumlah Kapal Unit
Gambar 39 Sebaran rata-rata total nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang dengan pendekatan single output.
Hasil pengukuran kapasitas penangkapan kapal payang menurut musim dengan DEA single output, tersaji pada Gambar 40. Tingkat kapasitas
penangkapan tertinggi dicapai pada musim timur, yaitu berlangsung dari bulan Mei hingga Agustus dengan rata-rata nilai CU 0.95. Artinya, rata-rata input
optimal target yang digunakan adalah sekitar 95 dari rata-rata input aktual selama kapal beroperasi. Sedangkan rata-rata tingkat kapasitas penangkapan
terendah terjadi pada musim peralihan II dan musim barat dengan rata-rata nilai CU sebesar 0,86 dan 0,88.
0.88 0.89
0.95
0.86
0.80 0.82
0.84 0.86
0.88 0.90
0.92 0.94
0.96
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai CU
Gambar 40 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Sebaran tingkat kapasitas penangkapan kapal payang menurut musim dengan single output tersaji pada Gambar 41. Pada musim barat sekitar 10 kapal
sample termasuk kapasitas pemanfaatan optimal CU=1 dan 15 kapal lainnya tidak optimal CU1. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: tiga kapal
pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, empat kapal antara 0,80-0,89 dan empat kapal antara 0,70-0,79 serta empat kapal antara 0,60-0,69. Untuk musim
peralihan I, kapasitas penangkapan sekitar 10 kapal sample termasuk optimal dan 15 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari:
empat kapal pada kisaran nilai CU antara 0,90-0,99, tujuh kapal antara 0,80- 0,89, satu kapal antara 0,70-0,79 dan tiga kapal antara 0,50-0,59. Berikutnya
musim timur sekitar 13 kapal sample termasuk optimal dan 12 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: sembilan kapal nilai
CU pada kisaran antara 0,90-0,99, satu kapal antara 0,80-0,89 dan dua kapal antara 0,70-0,79. Terakhir musim peralihan II sekitar 10 kapal sample termasuk
optimal dan 15 kapal lainnya tidak optimal. Sebaran kapal yang tidak optimal terdiri dari: satu kapal nilai CU pada kisaran antara 0,90-0,99, lima antara 0,80-
0,89, enam kapal antara 0,70-0,79, satu kapal antara 0,60-0,69 dan dua kapal antara 0,50-0,59.
2 4
6 8
10 12
14
Musim Barat Peralihan I
Musim Timur Peralihan II
Musim Penangkapan Jumlah Kapal Unit
CU:0.50-0.59 CU:0.60-0.69
CU:0.7-0.79 CU:0.80-0.89
CU:0.90-0.99 CU:Efisien
Gambar 41 Sebaran rata-rata nilai kapasitas penangkapan CU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Tingkat VIU kapal payang dengan DEA single output mendekati angka satu baik secara total maupun per musim, seperti disajikan pada Tabel 13.
Tingkat VIU secara total menunjukkan bahwa nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,982 dan ABK sebesar 0,947. Sedangkan tingkat VIU menurut musim
tersaji pada Gambar 43. Nilai VIU upaya HOP dan BBM tertinggi terjadi pada peralihan I dan musim timur dengan nilai satu sedangkan terendah terjadi pada
musim barat dengan nilai VIU upaya HOP dan BBM sebesar 0,97. Untuk VIU ABK nilai tertinggi terjadi juga pada musim timur dengan nilai 0,97 dan
terendah terjadi pada musim peralihan II dengan nilai 0,92.
0.97 0.92
0.97 0.92
0.97 1.00
1.00 0.97
0.86 0.88
0.90 0.92
0.94 0.96
0.98 1.00
1.02
Musim Barat Musim Peralihan I
Musim Timur Musim Peralihan II
Musim Penangkapan Rata-rata Nilai VIU
ABK BBM
HOP
Gambar 42 Sebaran nilai VIU kapal payang menurut musim dengan pendekatan single output.
Potensi perbaikan efisiensi kapal payang secara total dengan mengurangi penggunaan VIU upaya HOP dan BBM rata-rata sebesar 2,77 dan ABK
sebesar 9,55, seperti tersaji pada Gambar 43. Sedangkan potensi perbaikan efisiensi per musim dengan mengurangi terhadap tingkat VIU yang rendah,
seperti pada musim barat diperlukan upaya pengurangan VIU upaya HOP dan BBM sebesar 3,51 dan pada musim peralihan II diperlukan upaya pengurangan
VIU ABK sebesar 13,65. Secara lengkap nilai VIU dan potensi perbaikannya baik secara total maupun per musim dapat dilihat pada Tabel 13.
Proyeksi Perbaikan Efisiensi Single Output
Upaya HOP : 2,77 BBM : 2,77
ABK : 9,55 Panjang : 16,20
Lebar : 10,21 GT : 21,10
Hp : 11,83
Gambar 43 Proyeksi perbaikan masing-masing input kapal payang dengan
pendekatan single output. Tabel 13 Perbandingan kapasitas berlebih, tingkat penggunaan input dan
potensi perbaikan payang single output
Uraian Satuan
Total Musim
Barat Perali-
han I Musim
Timur Perali-
han II
1.Kapasitas Berlebih § Upaya HOP
rata-rata -1.776
-2.835 -1.535
0.000 -2.735
§ BBM rata-rata
-1.776 -2.835
-1.535 0.000
-2.735 § Awak Kapal ABK
rata-rata -5.346
-3.406 -7.225
-3.027 -7.726
§ Panjang Kapal P rata-rata
-9.310 -14.390
-7.503 -9.174
-6.172 § Lebar Kapal L
rata-rata -6.368
-15.391 -3.293
-5.554 -1.235
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-11.649 -13.218
-11.106 -12.564
-9.710 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -7.219
-12.405 -6.711
-3.932 -5.827
2. Tingkat VIU § Upaya HOP
rata-rata 0.982
0.972 0.985
1.000 0.973
§ BBM rata-rata
0.982 0.972
0.985 1.000
0.973 § Awak Kapal ABK
rata-rata 0.947
0.966 0.928
0.970 0.923
3. Potensi Perbaikan § Upaya HOP
rata-rata -2.766
-3.505 -2.728
0.000 -4.831
§ BBM rata-rata
-2.766 -3.505
-2.728 0.000
-4.831 § Awak Kapal ABK
rata-rata -9.551
-4.211 -12.840
-7.508 -13.646
§ Panjang Kapal P rata-rata
-16.195 -17.793
-13.335 -22.751
-10.902 § Lebar Kapal L
rata-rata -10.210
-19.031 -5.853
-13.774 -2.181
§ Ukuran Kapal GT rata-rata
-21.097 -16.343
-19.738 -31.158
-17.151 § Kekuatan Mesin Hp
rata-rata -11.827
-15.339 -11.928
-9.750 -10.292
Keterangan : tanda negatif berarti telah terjadi kelebihan input sehingga diperlukan pengurangan dalam penggunaannya.
5.7.2 Kapasitas Penangkapan Payang dengan Multi output