Kapasitas Penangkapan Armada Mini Purse seine

sedangkan puncaknya ikan lemuru dan tembang pada musim timur Mei hingga Juni dan ikan selar pada musim timur dan peralihan II Agustus-September dengan nilai IMP diatas 100. Kondisi ini direspon oleh nelayan payang dengan mengoperasikan seluruh kemampuan armada penangkapan. Sementara itu, pada musim peralihan II September-Oktober hasil tangkapan tembang dan lemuru mulai menurun seiring berakhirnya puncak musim ikan tersebut Nilai IMP 100 dan hanya bergantung pada musim ikan selar Juni-Nopember. Akan tetapi hasil tangkapan nelayan payang pada periode ini tidak sesuai dengan jumlah upaya tangkap jumlahnya sama dengan musim timur, sehingga upaya penangkapan menjadi berlebih dan berimplikasi pada penggunaan input variabel VIU secara tidak efisien. Agar kapasitas pemanfaatan payang menjadi optimal diperlukan perbaikan VIU dengan cara mengurangi VIU upaya HOP, BBM dan ABK yang diduga berlebih. Hasil perhitungan nilai VIU dengan single ouput berdasarkan musim, menunjukkan bahwa pada musim timur rata-rata nilai VIU upaya HOP dan BBM bernilai satu optimal. Sedangkan rata-rata nilai VIU terendah terjadi pada musim barat dengan nilai 0,97 dengan proyeksi perbaikan sebesar 3,45. Untuk keempat musim nilai VIU ABK dibawah 0,97 sehingga pada keempat musim tersebut diperlukan pengurangan input, tetapi pengurangan input ABK yang signifikan terjadi pada musim peralihan II sebesar 13,65. Sedangkan hasil perhitungan multi output, VIU upaya HOP dan BBM optimal terjadi pada musim timur dengan nilai satu. Rata-rata nilai VIU terendah terjadi pada musim peralihan I dengan nilai 0,95 dengan proyeksi perbaikan sebesar 7,53. Nilai VIU ABK keempat musim dibawah 0,99 sehingga pada keempat musim tersebut diperlukan pengurangan input, tetapi pengurangan input ABK yang paling signifikan terjadi pada musim peralihan I sebesar 8,36.

6.6 Kapasitas Penangkapan Armada Mini Purse seine

Hasil perhitungan kapasitas penangkapan dengan single dan multi output pada armada mini purse seine, menunjukkan bahwa nilai CU multi output lebih baik mendekati optimal di banding nilai CU single output baik total maupun per musim. Secara total terjadi kenaikan rata-rata nilai sebesar 2,73 CU dari 0,95 single output menjadi 0,97 multi output. Secara total rata-rata nilai CU diatas 0,95 berarti tingkat kapasitas pemanfaatan mini purse seine telah mendekati nilai satu optimal. Hasil perhitungan dengan single dan multi output secara total, nilai VIU upaya HOP, BBM dan ABK mencapai 0,98 hingga 1 optimal. Artinya penggunaan input upaya HOP dan BBM pada armada kapal mini purse seine telah sesuai kebutuhan. Meskipun ada nilai VIU1 sangat kecil penggunaan input berlebih kurang dari 2 sehingga nilainya tidak signifikan, gejala ini bukan disebabkan karena kelebihan input yang digunakan tetapi disebabkan ketidak-efisienan dalam menggunakan input Wiyono dan Wahju 2006. Perbandingan relatif tingkat kapasitas pemanfaatan armada mini purse seine PPN Sungailiat berdasarkan musim, menunjukkan hasil perhitungan single output pada empat musim diperoleh rata-rata nilai CU antara 0.91 musim peralihan II hingga 0,99 musim peralihan I. Sedangkan hasil perhitungan dengan multi ouput diperoleh rata-rata nilai CU antara 0,95 musim peralihan II hingga 1 musim peralihan I. Hasil perhitungan nilai VIU berdasarkan musim dengan single ouput, menunjukkan bahwa pada musim barat, peralihan I dan II memiliki rata-rata nilai VIU upaya HOP dan BBM antara 0,99-1 dapat dikatakan sudah optimal. Begitu pula nilai VIU upaya penangkapan dan BBM multi output, pada keempat musim memiliki nilai antara 0,99-1. Artinya penggunaan input target mencapai 99 hingga 100 dari kapasitas input aktual. Sedangkan yang perlu perbaikan hanya VIU ABK pada musim peralihan II dengan nilai 0,933 single output dan 0,955 multi output dengan pengurangan sebesar 19,43 single output dan 7,92 multi output.

6.7 Sintesis Penggunaan DEA Multi dan Single Output