Estimasi Potensi Kerugian Ekonomi Masyarakat

apung sangat mungkin berhubungan dengan air permukaan. Hal itu berbeda dengan breksi laharik yang terhambat oleh lapisan tuff padu, namun demikian masih mungkin adanya interaksi dengan air yang menerobos pada lapisan tuff padu berfraktur. Potensi air tanah di Kecamatan Cidahu terdiri dari dua elevasi kedalaman akuifer yang berbeda. Umumnya interpretasi nilai resistivity menunjukkan bahwa pada elevasi 875 – 1.225 m lapisan akuifer air tanah dangkal diduga akan ditemukan antara kedalaman 2,6 – 27,1 m dan lapisan air tanah dalam antara kedalaman 44,25 – 55,1 m, sedangkan pada elevasi 525 m lapisan akuifer air tanah dangkal diduga akan ditemukan antara kedalaman 4,1 – 30,7 m dan lapisan air tanah dalam antara kedalaman 64,4 – 112,6 m.

5.1.3 Aspek Ekosistem Air Tanah

Menurut Kartadinata 2007, hasil interpretasi data hydrogelogy, kimia-air tanah, dan isotop air tanah menunjukkan bahwa pada elevasi diatas 700 m dpl wilayah hulu Kecamatan Cidahu termasuk dalam kategori sistem aliran lokal pendek penjalarannya, sementara pada elevasi 500 m dpl wilayah perusahaan pemanafaat air tanah termasuk dalam kategori sistem aliran regional panjang penjalarannya. Pada elevasi 499-550 m dpl tipe air tanah berupa facies Na + K, SO4 2- Na + K, Cl - merefleksikan aliran air yang cukup panjang atau jauh, sementara pada elevasi diatas 800 m dpl berupa Mg, Cl - merefleksikan aliran air tanah yang relatif pendek. Hasil analisis geologi yang dipadukan dengan kimia-air tanah menunjukkan bahwa daerah resapan recharge area terletak pada elevasi 600 - 815 m dpl. Analisis terobosan air melalui tuff padu geology leakage menununjukkan daerah resapan terletak pada elevasi 600 – 850 m dpl. Analisis isotop menunjukkan bahwa daerah resapan sumber air yang dimanfaatkan di wilayah hilir oleh perusahaan terletak pada elevasi 700 – 900 m dpl.

5.2 Kondisi Pemanfaatan Air Tanah

Pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu didominasi oleh perusahaan. Terdapat 12 perusahaan memanfaatakan air tanah dengan jumlah debit yang besar. Jenis perusahaan tersebut diantaranya perusahaan AMDK, garmen dan minuman energi. Perusahaan menggunakan air artesis air tanah dalam melalui pemasangan sumur bor. Jenis perusahaan dan volume debit air tanah yang dimanfaatkan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Jenis perusahaan dan volume debit air yang dimanfaatkan oleh perusahaan di Kecamatan Cidahu pada bulan Maret 2013 No Jenis Pemanfaatan Jumlah Perusahaan Volume Debit m 3 Over Debit m 3 x 10 Volume Total m 3 1 Bahan Penunjang Produksi: - Peternakan 1 1.050 1.050 - Garmen 3 12.603 79.130 83.820 2 Bahan Utama: - AMDK 7 16.393 1820 18.031 - Minuman Energi 1 12.821 12.821 Jumlah Total 12 42.867 80.950 115.722 Sumber: DPESDM Kabupaten Sukabumi 2013 Tabel 9 memperlihatkan pengguna dominan air tanah di Kecamatan Cidahu adalah perusahaan garmen. Volume total air tanah yang dimanfaatkan sebesar 83.820m 3 per Bulan Maret 2013 atau setara 1.388.644 m 3 tahun. Volume total pemanfaatan air tanah pada tabel diatas sudah termasuk penghitungan over debit jumlah over debit x 10.

5.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dibagi ke dalam enam karakteristik, antara lain jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan formal, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan kategori penduduk. Responden unit rumah tangga sebagian besar merupakan kepala keluarga. Kepala keluarga dalam suatu rumah tangga diduga telah memiliki informasi yang cukup mengenai perilaku rumah tangganya dalam memenuhi kebutuhan air. Sebagian besar responden 78,33 yang diwawancarai merupakan penduduk asli. Pada umumnya responden telah menetap semenjak mereka lahir. Lamanya mereka tinggal dapat dijadikan dasar analisis perubahan lingkungan yang terjadi di Kecamatan Cidahu. Mayoritas responden berada pada rentang usia 23 – 62 tahun. Responden pada rentang usia tersebut diasumsikan telah dapat