Masyarakat Fungsi dan Peran Masing-Masing Stakeholder

2. Pemanfaatan air tanah pada akuifer tidak tertekan, diprioritaskan untuk keperluan air minum dan rumah tangga. 3. Pemanfaatan air tanah untuk keperluan lain tidak mengganggu keperluan untuk rumah tangga. 4. Pengaturan pemanfaatan didasarkan atas urutan prioritas peruntukan serta memperhatikan kepentingan umum dan kondisi setempat. Perda Kabupaten Sukabumi No. 14 Tahun 2010 Pasal 25 Ayat 1 menyatakan bahwa untuk memperoleh izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah pemohon wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati. Selanjutnya dalam ayat 3 dikatakan bahwa permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus melampirkan informasi: 1. Peruntukan dan kebutuhan air tanah 2. Rencana pengeboran yang dilengkapi dengan laporan hasil pendugaan geofisika atau rencana penggalian air tanah 3. Upaya pengelolaan lingkungan UKL dan upaya pemantauan lingkungan UPL atau analisis mengenai dampak lingkungan AMDAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan Perda Kab. Sukabumi No. 14 Tahun 2010 Pasal 27 menyatakan bahwa Bupati menerbitkan izin pemakaian air tanah atau izin pengusahaan air tanah pada lokasi yang berada di luar cekungan air tanah lintas kabupatenkota setelah memperoleh rekomendasi teknis yang berisi persetujuan dari Organisasi Perangkat Daerah OPD yang membidangi air tanah. OPD yang berwenang dalam memberikan rekomendasi teknis pemanfaatan air tanah di kecamatan cidahu adalah DPESDM Kabupaten Sukabumi. Aspek penting pengelolaan dan pemanfaatan air tanah yang terdapat dalam dokumen perizinan diantaranya adalah pengaturan lokasi titik pengambilan, kedalaman penyadapan, dan pembatasan debit air tanah. Berikut adalah serangkaian proses administrasi perizinan yang harus dipenuhi oleh pemohon pemanfaat air tanah: 1. Surat Izin Pengeboran Ekploitasi Air Tanah SIP, persyaratannya meliputi: a Peta situasi berskala 1:10.000 atau lebih besar, dan peta topografi skala 1:50.000 yang memperlihatkan titik lokasi rencana pengeboran air tanah b Informasi mengenai rencana pengeboran air tanah c Fotocopy Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJK, dan Sertifikat Badan Usaha SBU di Bidang pengeboran air tanah, serta Sertifikat Juru Bor Air Tanah yang masih berlaku d Dokumen UKL dan UPL untuk pemanfaatan air tanah kurang dari 50 ldetik, dan dokumen AMDAL untuk pemanfaatan sama atau lebih dari 50 ldetik. Apabila persyaratan telah lengkap, Bupati melalui BPMPT Kabupaten Sukabumi memberikan SIP kepada pemohon atau menolak peemohonan pengeboran disertai alasannya dan disampaikan tembusan kepada Direktur Jenderal, Gubernur dan pelaksana pengeboran. Dokumen SIP memuat informasi ketentuan teknis pegeboran air tanah dan ketentuan-ketentuan yang wajib dilaksanakan oleh pemegang izin, yaitu meliputi: a Nomor registrasi sumur b Lokasi titik pengeboran c Pelaksana pengeboran d Kedalaman akuifer yang disadap e Rencana bangun konstruksi sumur produksi f Rencana pelaksanaan produksi dan uji pemompaan g Mengirimkan laporan hasil kegiatan pengeboran kepada Bupati 2. Surat Izin Pemanfaatan Air Tanah SIPA Surat Izin Pemanfaatan Air Tanah SIPA dapat diperoleh setelah memenuhi persyaratan laporan penyelesaian pengeboran sumur produksi. Apabila persyaratan lengkap, Bupati melalui BPMPT Kabupaten Sukabumi memberikan SIPA kepada pemohon atau menolak permohonan disertai alasannya dan disampaikan tembusan kepada Direktur Jenderal, Gubernur dan pelaksana pengeboran. Dokumen SIPA memuat informasi ketentuan teknis pegeboran air tanah dan ketentuan-ketentuan yang wajib dilaksanakan oleh pemegang izin, yaitu meliputi: a Nomor registrasi sumur produksi 1 Lokasi titik sumur bor 2 Jumlah maksimum pengambilan air tanah yang diperbolehkan 3 Kapasitas dan kedudukan pompa