Penelitian Terdahulu Analisis Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi

Analisis stakeholder digunakan untuk mengetahui peran stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah. Adapun analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengestimasi potensi kerugian ekonomi masyarakat melalui analisis biaya pengganti replacement cost. Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007.

4.4.1 Analisis Persepsi Stakeholder dan Masyarakat

Analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi persepsi stakeholder dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu. Persepsi responden didapatkan melalui wawancara dengan pegawai instansi terkait dan masyarakat. Matriks analisis persepsi stakeholder dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah oleh perusahaan disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Matriks analisis persepsi stakeholder dan masyarakat terhadap pemanfaatan air tanah No. Parameter Analisis Tujuan Analisis 1 Sifat air tanah Mengetahui sifat air tanah menurut persepsi masing- masing stakeholder 2 Pemanfaatan Air Tanah oleh Perusahaan Mengetahui persepsi masyarakat tentang pemanfaatan air tanah oleh perusahaan 3 Kondisi air tanah Mengetahui kondisi air tanah di Kecamatan Cidahu menurut persepsi masing-masing stakeholder Sumber: Data primer diolah 2013

4.4.2 Estimasi Potensi Kerugian Ekonomi Masyarakat

Penilaian potensi kerugian ekonomi diestimasi dengan menggunakan analsis Averting Behaviour Methods ABM melalui pendekatan replacement cost biaya untuk mengganti jasa yang hilangrusak. Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya kerugian ekonomi masyarakat melalui biaya pengganti untuk memperoleh air bersih, seperti biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran penggunaan air pipanisasi, biaya penggalian sumur, serta biaya lainnya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah air bersih. Informasi besarnya kerugian masyarakat diperoleh dengan menghitung biaya pengeluaran responden pada masing-masing KK. Matriks analisis estimasi potensi nilai kerugian ekonomi masyarakat disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Matriks analisis estimasi potensi nilai kerugian ekonomi masyarakat No Parameter Analisis Tujuan Analisis 1 Kondisi air Mengetahui kondisi umum pola penggunaan air bersih masyarakat 2 Biaya penggantian Mengetahui jenis tindakan biaya penggantian untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari 3 Kerugian ekonomi Mengestimasi besar biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga yang kemudian digunakan sebagai dasar penghitungan nilai kerugian ekonomi masyarakat Sumber: Data primer diolah 2013 Perhitungan estimasi potensi nilai kerugian ekonomi mayarakat diperoleh dari besarnya replacement cost yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Masing-masing data biaya yang dikeluarkan oleh responden rumah tangga ditabulasikan ke dalam tabel yang berisi jenis tindakan penggantian yang dilakukan, jumlah rumah tangga responden yang melakukan tindakan penggantian, biaya rata-rata yang dikeluarkan serta total biaya untuk setiap tindakan penggantian yang dilakukan. Rata-rata biaya yang dikeluarkan masing-masing responden dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. RBP = ........................... Keterangan: RBP = Rata-rata biaya pengganti Rp BPi = Jumlah biaya pengganti responden i Rp n = Jumlah responden i = Responden ke-i 1,2,3,….,n

4.4.3 Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah

Identifikasi peran stakeholder dilakukan dengan metode deskriptif pada hasil analisis stakeholder. Analisis stakeholder dilakukan dengan cara mengidentifikasi tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu. Matriks analisis stakeholder disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6 Matriks analisis stakeholder No. Parameter Analisis Tujuan Analisis 1 Kepentingan stakeholder Mengetahui siapa saja stakeholder yang terlibat dan menganalisis kepentingan masing-masing stakeholder 2 Pengaruh stakeholder Mengetahui siapa saja stakeholder yang terlibat dan menganalisis pengaruh masing-masing stakeholder 3 Posisi stakeholder Mengetahui posisi masing-masing stakeholder dalam pemanfaatan air tanah di Kecamatan Cidahu Sumber: Data primer diolah 2013 Adapun tahapan analisis stakeholder dalam penelitian ini adalah: 1. Identifikasi stakehoder 2. Membuat tabel stakeholder yang berisi informasi: a. Daftar stakeholder b. Tingkat kepentingan stakeholder, yaitu motif dan perhatiannya terhadap kebijakan. Kepentingan aktor dinilai dengan menggunakan skala likert, yaitu antara 1 sampai 5. Angka tersebut masing-masing menunjukkan nilai; 1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedangcukup tinggi; 4 = tinggi; dan 5= sangat tinggi. Indikator tinggi dilihat dari seberapa penting pengelolaan dan pemanfaatan air tanah bagi masing – masing stakeholder. c. Tingkat pengaruh stakeholder. Pengaruh stakeholder mengacu pada tiga aspek yang dimiliki stakeholder, yaitu aspek sumber daya manusia SDM, finansial, dan politik. Penilaian tingkat pengaruh akan menggunakan skala likert yaitu antara 1 sampai 5. Angka tersebut masing-masing menunjukkan nilai; 1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedangcukup tinggi; 4 = tinggi; dan 5 = sangat tinggi. Indikator tinggi atau rendahnya pengaruh masing-masing stakeholder dilihat dari tingkat kewenangankekuatan respon stakeholder dalam pengelolaan dan pemanfaatan air tanah. Nilai pengaruh didapatkan dari penjumlahan aspek SDM, finansial, dan politik. 3. Selanjutnya dibuat diagram seperti Gambar 2 untuk mengetahui tingkat kepentingan dan pengaruh masing-masing stakeholder serta posisi stakeholder apakah masuk pada kategori subeject, player, by stander, atau actor. Tinggi A B Tingkat kepentingan Subject Player C D By Stander Actor Rendah Tinggi Tingkat pengaruh Gambar 2 Tingkat kepentingan dan pengaruh stakeholder

4.4.4 Analisis Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Tanah

Analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah diarahkan pada parameter perencanaan prosedur perizinan, pengawasan, penertiban dan evaluasi kegiatan konservasi air tanah. Matriks analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7 Matriks analisis kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan air tanah No. Parameter Analisis Tujuan Analisis 1 Perizinan: Konsep perizinan, dasar aturan yang digunakan, dan persyaratan perizinan Mengetahui dan mengkaji dokumen prosedur perizinan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah 2 Pengawasan: Motivasi perlunya pengawasan, jumlah izin, laporan pengawasan, dan aktor yang terlibat. Mengetahui dan memahami proses pengawasan pemanfaatan air tanah yang dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah. 3 Penertiban: Dasar aturan penertiban, motivasi dilakukan penertiban, jumlah kasus penertiban, dan aktor yang terlibat. Mengetahui dan memahami proses penertiban terhadapa pelanggaran yang dilakukan perusahaan pengguna air tanah. 4 Konservasi: Motivasi konservasi, lokasi daerah resapan, konservasi yang dilakukan, dan aktor yang terlibat. Mengetahui dan memahami proses konservasi yang harus dilakukan oleh perusahaan pengguna air tanah. 5 Implikasi kebijakan Mengetahui apakah kebijakan pengelolaan yang ada telah sesuai dengan pemanfaatan air tanah yang terjadi dilapangan. Sumber: Data primer diolah 2013 V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Luas Kecamatan Cidahu adalah 2.916,90 Ha. Kecamatan Cidahu terdiri dari delapan desa, yaitu Desa Pondok Kaso Tengah, Pasir Doton, Pondok Kaso Tonggoh, Babakan Pari, Tangkil, Jayabakti, Cidahu dan Giri Jaya. Batas wilayah Kecamatan Cidahu secara administratif adalah: 1. Sebelah utara : Kabupaten Bogor 2. Sebelah selatan : Kecamatan Parungkuda 3. Sebelah barat : Kecamatan Parakansalak 4. Sebelah timur : Kecamatan Cicurug Berdasarkan profil Kecamatan Cidahu dalam angka 2010, kondisi topografi Kecamatan Cidahu secara umum bervariasi antara 0-3, 3-8, 15-25 dan 40. Kemiringan lahan didominasi oleh lahan dengan kemiringan 15-25. Ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 500-1.000 m dpl. Potensi geologi Kecamatan Cidahu pada umumnya berupa struktur tanah dan batuan hasil pelapukan batuan dari aktivitas Gunung Gede Pangrango. Iklim di Kecamatan Cidahu masih dipengaruhi iklim regional wilayah Kabupaten Sukabumi yang beriklim tropis basah dengan curah hujan yang dipengaruhi oleh angin Muson yang bertiup dari daratan Australia dan Asia. Rata- rata curah hujan di Kecamatan Cidahu pada Tahun 2004 adalah 2.309 mmtahun dengan jumlah hari hujan 158 hari. Suhu udara berkisar antara 18-30 C dengan suhu rata-rata 26 C. Kelembaban rata-rata sebesar 85. Penduduk Kecamatan Cidahu berjumlah 60.567 jiwa dengan jumlah KK mencapai 15.520 KK. Jumlah penduduk pada kategori usia di dominasi oleh usia 18 tahun, yaitu sebanyak 33.976 jiwa. Tingkat pendidikan masyarakat masih didominasi oleh lulusan SD yaitu sebanyak 16.042 jiwa. Adapun mayoritas mata pencaharian masyarakat didominasi oleh penduduk yang bermatapencaharian sebagai karyawan swasta, yaitu sebanyak 5.756 jiwa Kecamatan Cidahu dalam angka 2010.