Bagi para pemula yang memiliki keterbatasan biaya yang berminat untuk membuka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro, bisa dilakukan di rumah
tanpa harus membeli tanah dan bangunan tersendiri, sehingga sangat menghemat biaya awal untuk memulai usaha. Yang diperlukan hanyalah Badeng tempat
merebus ikan, bahan baku ikan, bahan tambahan yang meliputi garam dan bumbu-bumbu lainnya dan bahan bakar berupa gas, atau kayu bakar. Dengan
investasi awal Rp1.740.300,00 dan modal kerja Rp620.000,00 sudah bisa memulai usaha, bahkan apabila modal tidak ada sama sekali pembelian bahan
baku ikan bisa dibayar kemudian dalam tempo 1 satu hari setelah ikan hasil olahan dipasarkan, walaupun harganya biasanya sedikit lebih mahal bila
dibandingkan bayar dengan uang cash. Bagi mereka yang tidak mau repot, masih ada alternatif untuk bisa kerja yaitu dengan menjadi anggota dari pengolah skala
kecil atau menengah untuk memasarkan ikan di pasar.
b. Skala Kecil
Analisis kelayakan usaha pengolahan pindang ikan skala kecil ditujukan pada unit usaha yang hasil penjualan tahunan antara 300 Juta-2,5 Milliar Rupiah.
Analisis ini dilakukan dengan cara mengambil salah satu contoh unit usaha pengolahan pindang ikan skala kecil secara purposive sampling untuk dianalisis
kelayakan usahanya. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, untuk mengembangkan usaha pengolahan pindang ikan skala kecil, dengan rataan
produksi harian 150 kg, diperlukan investasi Rp47.700.000,00 dengan rincian seperti dimuat pada Tabel 9.
Biaya produksi yang diperlukan Rp684.980.000,00 yang terdiri dari Rp49.340.000, 00 biaya tetap dan Rp635.640.000,00 biaya variabel. Biaya tetap
terdiri dari biaya penyusutan peralatan dan bangunan, gaji tenaga kerja tetap dan pemeliharaan. Sedangkan biaya variabel meliputi pembelihan bahan baku ikan,
Garam, Kunyit, Daun salam, Sereh, Royco, Lengkuas, Kayu bakar, Listrik, Telepon, dan biaya transportasi.
Tabel 9. Biaya investasi untuk unit pengolahan pindang ikan skala kecil
Untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan pindang ikan skala kecil maka dilakukan analisis kelayakan usaha yang meliputi rasio
berikut: PBP, NPV, IRR, dan Net BC Ratio. Hasilnya adalah sebagai berikut : a.
PBP PBP merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama
periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang diinvestasikan dari aliran kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Berdasarkan
hasil analisa PBP diperoleh nilai 1,27 tahun, artinya investasi yang dikeluarkan yaitu Rp47.700.000,00 akan kembali dalam 1 satu tahun, 3
tiga bulan 11 sebelas hari. Dengan umur ekonomi 5 lima tahun, maka usaha pengolahan pindang ikan skala kecil ini layak dikembangkan, karena
masih dibawah umur ekonominya.
b. NPV
NPV merupakan nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Apabila NPV bernilai
positif, maka usaha pengolahan pindang ikan skala kecil layak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan discount factor 14
diperoleh nilai NPV sebesar Rp80.755.591,00. Hal ini menunjukan bahwa proyek akan mendapatkan keuntungan Rp80.755.591,00 selama periode
proyek yaitu 5 lima tahun.
No Jenis Biaya
Satuan Jumlah HargaSatuan Nilai Rp
Umur Ekonomis
tahun Penyusutan
Rp 1 Tanah dan Bangunan
Lahan dan Bangunan m
2
24 1,000,000
24,000,000 5
4,800,000 2 Mesin dan Peralatan
Frezer 500 liter Unit
2 8,000,000
16,000,000 5
3,200,000 Pompa Air
Unit 1
500,000 500,000
5 100,000
Badeng Unit
10 650,000
6,500,000 5
1,300,000 Bak Plastik
Unit 5
50,000 250,000
1 250,000
Timbangan Unit
1 450,000
450,000 5
90,000 47,700,000
9,740,000 Jumlah Biaya Investasi
c. IRR
IRR merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya dinyatakan dalam persen per tahun. Suatu
proyek yang layak dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari discount rate. Nilai IRR merupakan nilai tingkat bunga, dimana nilai
NPV nya sama dengan nol. Berdasarkan hasil perhitungan IRR pada unit pengolahan pindang skala kecil didapatkan nilai IRR 73,44, sehingga usaha
ini layak untuk dikembangkan karena menguntungkan
d. Net BC Ratio
BC ratio merupakan perbandingan nilai sekarang dengan faktor diskonto tertentu antara arus pendapatan dengan arus pembiayaan proyek.
Rasio manfaat biaya ini memberikan sinyal sampai seberapa besar setiap satu rupiah yang dinvestasikan mampu memberikan manfaat. Berdasarkan hasil
perhitungan Net BC Ratio pada unit pengolahan pindang skala kecil, saat ini didapatkan nilai 2,69. Artinya usaha ini layak untuk dikembangkan karena
biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proyek memberikan manfaat yang lebih besar.
c. Skala Menengah