Analisis Sensitivitas HASIL DAN PEMBAHASAN

b. NPV NPV merupakan nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga tertentu. Apabila NPV bernilai positif maka usaha pengolahan pindang ikan skala kecil layak untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan discount factor 14 diperoleh nilai NPV sebesar Rp341.271.247,00. Hal ini menunjukan bahwa proyek akan mendapatkan keuntungan Rp341.271.247,00 selama periode proyek yaitu 5 lima tahun. c. IRR IRR merupakan suatu tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek, yang nilainya dinyatakan dalam persen per tahun. Suatu proyek yang layak dilaksanakan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari discount rate. Nilai IRR merupakan nilai tingkat bunga, dimana nilai NPV nya sama dengan nol. Berdasarkan hasil perhitungan IRR pada unit pengolahan pindang skala menengah didapatkan nilai IRR sebesar 53,86 sehingga usaha ini layak untuk dikembangkan karena menguntungkan. d. BC ratio BC ratio merupakan perbandingan nilai sekarang dengan faktor diskonto tertentu antara arus pendapatan dengan arus pembiayaan proyek. Rasio manfaat biaya ini memberikan sinyal sampai seberapa besar setiap 1 satu rupiah yang dinvestasikan mampu memberikan manfaat. Berdasarkan hasil perhitungan Net BC ratio pada unit pengolahan pindang skala menengah, saat ini didapatkan nilai 2,09. Artinya usaha ini layak untuk dikembangkan karena biaya yang dikeluarkan untuk membiayai proyek memberikan manfaat yang lebih besar.

4.5 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk melihat pengaruh- pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah. Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Dalam menjalankan suatu bisnis kesalahan dapat terjadi, karena 2 dua faktor yaitu manusia dan lingkungannya. Faktor yang disebabkan oleh manusia dapat terjadi, karena manusia sering kali melakukan kesalahan dalam memperhitungkan segala sesuatu. Sedangkan faktor yang disebabkan oleh lingkungan dapat terjadi, karena kenaikan harga mendadak ketika suatu usaha dilaksanakan. Berdasarkan hasil identifikasi pada unit pengolahan pindang ikan, komponen yang sangat mempengaruhi kelayakan usaha yaitu harga bahan baku ikan dan harga penjualan produk. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas didapatkan data sebagai berikut : 1. Harga Ikan Ikan merupakan bahan baku dalam produksi pindang ikan, sesuai sifatnya ikan bersifat musiman sehingga kemungkinan terjadi perubahan harga sangat tinggi. Adapun sensitivitas kenaikan harga ikan dalam mempengaruhi kelayakan usaha pengolahan pindang ikan disajikan pada Lampiran. Untuk usaha skala mikro dan kecil kenaikan bahan baku sampai 5 kelayakan usahanya masih bisa dikatakan layak, karena nilai NPV masih positif dan IRR nya masih di atas tingkat suku bunga, namun jika bahan baku naik 7 sudah tidak layak. Untuk usaha skala menengah kenaikan bahan baku 3 usaha masih bisa dikatakan layak namun jika bahan baku naik 5, maka usahanya sudah tidak layak karena nilai NPVnya negatif. Berdasarkan hasil analisis sensitifitas kenaikan harga bahan baku maka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro dan kecil lebih tahan terhadap perubahan harga bahan baku dibandingkan usaha skala menengah. Hal ini dapat terjadi karena pada usaha mikro dan kecil rantai penjualan bisa dipangkas dari produsen langsung ke konsumen sedangkan pada usaha skala menengah rantai pemasarannya lebih panjang dan penjualan produknya melalui pedagang besar dan pengecer sehingga keuntungan per kg nya lebih kecil. 2. Harga Penjualan Produk Harga jual produk merupakan faktor yang sangat menentukan untuk kelayakan suatu usaha. Harga produk biasanya sangat dipengaruhi oleh harga bahan baku, banyaknya produk sejenis dan produk substitusi. Untuk usaha skala mikro dan kecil penurunan harga jual produk per kg sampai 3 kelayakan usahanya masih bisa dikatakan layak karena nilai NPV masih positif dan IRR nya masih di atas tingkat suku bunga, namun jika harga penjualan produk per kg turun 5, usahanya sudah tidak layak. Untuk usaha skala menengah penurunan penjualan produk per kg 2, usaha masih bisa dikatakan layak namun jika penjualan produk per kg turun 3, maka usaha sudah tidak layak, karena nilai NPVnya negatif. Berdasarkan hasil analisis sensitifitas penurunan harga jual produk per kg maka usaha pengolahan pindang ikan skala mikro dan kecil lebih tahan terhadap perubahan harga bahan baku dibandingkan usaha skala menengah. Hal ini dapat terjadi karena pada usaha mikro dan kecil rantai penjualan bisa dipangkas dari produsen langsung ke konsumen dan produknya mempunyai citra rasa yang khas karena sudah diberi tambahan bumbu, sedangkan pada usaha skala menengah rantai pemasarannya lebih panjang dan penjualan produknya melalui pedagang besar dan pengecer sehingga keuntungan per kg lebih kecil namun volumenya lebih banyak.

4.6 Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Pindang Ikan Skala Mikro, Kecil